Guys, kalau kamu pernah main ke toko ikan laut atau sekadar scroll video akuarium laut di media sosial, pasti pernah deh lihat ikan yang warnanya ngejreng, gerakannya lincah, dan punya bentuk badan memanjang kayak torpedo kecil. Nah, kemungkinan besar itu adalah salah satu jenis ikan Wrasse, si warna-warni dari keluarga Labridae.
Ikan Wrasse ini bisa dibilang punya keluarga besar banget, lho. Total ada lebih dari 600 spesies yang tersebar di lautan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mulai dari Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, sampai Laut Tengah, mereka bisa ditemukan di berbagai perairan, entah itu di terumbu karang dangkal, perairan berbatu, atau bahkan sampai ke daerah yang cukup dalam.
Yang bikin ikan ini makin menarik, mereka punya kepribadian dan perilaku yang unik banget. Beberapa dari mereka dikenal sebagai “pembersih alami” karena suka makan parasit yang nempel di tubuh ikan lain. Jadi kayak spa gratis buat ikan-ikan lain gitu, guys.
Ada juga spesies Wrasse yang dikenal dengan kemampuan luar biasa: mereka bisa mengubah jenis kelamin dari betina ke jantan, alias ikan protogini. Ini bukan mitos ya, tapi fakta ilmiah yang bikin ikan Wrasse makin keren.
Kalau kamu tertarik buat pelihara ikan laut di akuarium, Wrasse termasuk yang cukup mudah dirawat asal kamu punya sistem filtrasi yang oke, suhu air stabil, dan tentunya makanan yang cocok. Tapi jangan lupa, mereka juga suka sembunyi kalau merasa terancam—biasanya masuk ke celah batu karang atau pasir buat ‘ngilang’ sejenak.
Nah, supaya kamu makin kenal dengan ikan Wrasse, yuk kita bahas beberapa jenis Wrasse paling populer yang sering muncul di akuarium laut. Siapa tahu kamu bisa nemuin jodoh ikan hias kamu dari daftar ini.
Jenis-jenis Ikan Wrasse
Tadi udah admin singgung ya, kalo ikan wrasse ada beragam jenisnya. Dan setidaknya, berikut beberapa jenis wrasse yang bisa kamu temui ketika dipelihara di akuarium..
1. Cleaner Wrasse (Labroides dimidiatus)
Wrasse jenis ini layaknya berprofesi sebagai tukang pijat sekaligus bersih-bersih di lautan. Panjangnya cuma sekitar 6 sampai 10 cm, yah meskipun kecil, namun jasanya banyak untuk ekosistem laut.
Warna tubuhnya khas kombinasi biru dan hitam yang mencolok. Tempramennya sendiri ramah dan damai, cocok untuk di cometank sama ikan lain di akuarium.
Selain itu, perawatannya pun termasuk gampang dan cocok bagi yang baru pertama kali nyoba melihara ikan laut.
2. Six-Line Wrasse (Pseudocheilinus hexataenia)
Kalau jenis wrasse ini ada garis-garis berwarna cerah di tubuhnya. Kombinasi warna hijau, ungu, biru, dan kuning membuatnya seperti pelangi yang berenang lincah di akuarium.
Panjangnya tak terlalu besar, cuman sekitar 9 cm. Dan pada giginya sangat kuat, dimana bisa menghancurkan kerang dan koral kecil.
Sifatnya agak galak, terutama ke sesama Wrasse, jadi sebaiknya jangan melihara lebih dari satu jenis Wrasse ini dalam satu tangki.
3. Yellow Coris Wrasse (Halichoeres chrysus)
Karena warnanya yang kuning ngejreng, banyak yang milih jenis wrasse ini untuk dipelihara. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 15 cm, yellow coris bisa hidup antara 3 sampai 5 tahun di akuarium.
Di alam liar, mereka biasanya hidup sendirian atau berpasangan di perairan tropis yang kaya akan terumbu karang. Selain tampilannya yang manis, ikan ini juga seneng berburu invertebrata kecil dan ikan yang lebih kecil sebagai makanan.
4. Bluehead Wrasse (Thalassoma bifasciatum)
Seperti namanya, ciri khas wrasse ini ada pada warna kepalanya yang biru terang, dipadukan dengan tubuh hijau kebiruan yang membuatnya terlihat mencolok. Bluehead bisa tumbuh sampai 8 inci dan sering ditemukan di wilayah Karibia dan Atlantik Barat.
Meski cantik, bluehead sebenarnya memiliki sisi predator yang bisa mengancam ikan-ikan kecil, jadi ada baiknya untuk dipelihara bareng ikan yang ukurannya sepadan.
5. Lubbock’s Wrasse (Halichoeres lubbocki)
Sedangkan lubbock’s wrasse memiliki kombinasi warna kuning, biru, dan merah muda yang membuatnya tampak elegan dan lucu di saat bersamaan. Ukurannya kecil dan cenderung pemalu, karena sifat tersebut, mereka bisa berdamai sama ikan-ikan cometank-nya.
6. Leopard Wrasse (Macropharyngodon meleagris)
Leopard wrasse, dari namanya aja udah menggambarkan corak di tubuhnya yang layaknya macan tutul, dengan kombinasi hitam dan putih yang acak.
Selain aktif dan lincah, leopard wrasse juga suka makan invertebrata kecil. Sedangkan kalo di akuarium, mereka perlu penyesuaian lingkungan akuarium, seperti adanya tempat persembunyian misalnya.
7. Flame Wrasse (Cirrhilabrus jordani)
Flame wrasse, dengan warna tubuhnya yang sangat mencolok, perpaduan oranye, merah muda, dan kuning, lengkap dengan siripnya yang lebar.
Ukurannya sekitar 7,5 cm, jadi ya masih ideal aja untuk dipelihara di akuarium ukuran kecil hingga menengah. Sifatnya energik dan suka mondar-mandir di tangki, pasti bisa jadi hiburan tersendiri.
8. Carpenter’s Wrasse (Katherinea carpenteri)
Carpenter’s wrasse berasal dari perairan Pasifik Barat, dari Jepang sampai Kepulauan Mariana. Warnanya cantik, dasar kuning dengan bintik biru dan merah di bagian siripnya. Ukurannya bisa mencapai 6 inci dan usianya sampai 7 tahun kalau dirawat dengan bener.
Ikan ini aktif dan pemberani, cocok bagi yang seneng ikan dengan kepribadian yang kuat. Makanannya pun juga bervariasi, mulai dari krustasea, invertebrata kecil, sampai zooplankton.
9. Paddlefin Wrasse (Thalassoma lucasanum)
Paddlefin wrasse punya tubuh ramping dengan warna-warna yang mencolok seperti hijau kebiruan, ungu, dan kuning. Dinamai “paddlefin” karena sirip belakangnya yang mirip dayung.
Di alam liar, mereka hidup di terumbu karang dangkal dan biasa berburu krustasea serta ikan kecil. Mereka cukup gampang dirawat selama kamu bisa ngejaga suhu dan kualitas air tetap stabil.
10. Exquisite Wrasse (Cirrhilabrus exquisitus)
Dari namanya aja unik dan elegan ya, yang jantan punya warna merah muda yang dipadu garis-garis ungu, biru, dan hijau yang kontras. Sedangkan yang betina lebih kalem dengan warna hijau kekuningan dan titik-titik merah muda.
Karakternya tenang dan damai, cocok untuk cometank-an ikan-ikan lain yang mempunyai sifat sama. Mereka biasa makan plankton, copepoda, dan amphipoda.
Exquisite wrasse biasanya ditemukan di perairan Jepang, Filipina, Indonesia, dan Australia.
Temperamen Ikan Wrasse
Hal yang menarik dari Wrasse adalah sifat atau temperamennya yang cukup beragam, tergantung dari jenisnya juga. Ada yang kalem, ada juga yang suka ngegas atau agresif ke sesama jenis atau ikan lain.
Secara umum, Wrasse dikenal sebagai ikan yang aktif, lincah, dan lumayan pintar juga. Mereka selalu penasaran, suka berenang ke sana-sini, dan kalau kamu amati, wrasse seperti menginspeksi seluruh bagian akuarium.
Meskipun termasuk ikan laut, Wrasse masih relatif gampang dirawat. Wrasse tak terlalu manja soal kondisi air atau makanan (asal tetap dijaga dengan baik).
Tapi, karena sebagian jenis Wrasse bisa teritorial, setidaknya kamu perlu memilih jenisnya jika mau di cometank bareng ikan lain.
Kalau dipelihara di akuarium, wrasse butuh ruang gerak yang luas. Karena mereka suka menjelajah, berenang bolak-balik, bahkan menggali pasir kalau substratnya memungkinkan.
Cara Merawat Ikan Wrasse
Kalau kamu udah yakin dan menjatuhi pilihan jenis wrasse apa yang mau kamu pelihara, sekarang kamu perlu tau cara memeliharanya. Berikut beberapa tips pemeliharaan ikan wrasse..
a. Setting Akuarium
Karena ikan Wrasse bisa tumbuh hingga 30 cm, jadi butuh space yang memadai. Idealnya, kamu perlu akuarium dengan volume minimal 200 liter, atau secara ukuran kira-kira 100 cm (panjang) x 50 cm (lebar) x 40 cm (tinggi).
Untuk substrat, tergantung jenis Wrasse-nya juga. Ada yang seneng pasir halus buat ngubur diri, ada juga yang lebih cocok sama batuan karang sebagi perlindungan.
Untuk tambahan dekorasi, kamu bisa makai karang hidup, bebatuan, dan tanaman laut untuk membuat akuariummu lebih alami. Untuk tanaman laut, setidaknya ada beberapa pilihan..
- Caulerpa
- Halimeda
- Chaetomorpha
- Padina
- Sargassum
b. Parameter Air
Ikan Wrasse perlu kondisi air yang stabil, setidaknya berikut parameter air yang bisa kamu jadikan acuan..
- Suhu air: 22°C sampai 28°C
- Salinitas: 1.020 – 1.025 (bisa diukur pakai refraktometer)
- pH: sekitar 8.1 – 8.4
- Kadar amonia dan nitrit: usahakan 0 ppm
- Nitrat: di bawah 20 ppm
- Alkalinitas (KH): 8 – 12 dKH
Jangan lupa rutin cek kondisi air dan ganti air sebagian (partial water change) minimal seminggu sekali sekitar 10–15%.
c. Makanan Ikan Wrasse
Ikan Wrasse lebih dikenal sebagai karnivora, meskipun ada juga yang omnivora tergantung spesiesnya. Di habitat aslinya, mereka seneng berburu krustasea kecil, moluska, cacing laut, dan ikan-ikan kecil.
Di akuarium, kamu bisa ngasih mereka makanan hidup (kalau bisa), makanan beku seperti brine shrimp, mysis shrimp, bloodworm. Atau makanan kering berkualitas tinggi yang khusus untuk ikan laut.
Tapi ingat, variasi makanan itu juga penting guna menjaga nafsu makan dan kesehatan mereka. Sesekali kamu bisa kasih juga potongan udang kupas atau cumi kecil sebagai camilan.
d. Tank Mates
Karena ada beberapa jenis Wrasse yang bisa galak, pemilihan tank mates harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai salah pilih, kalau gak mau ribut mulu ikan-ikanmu.
Jenis ikan yang biasanya cocok bareng Wrasse diantaranya..
- Clownfish
- Goby
- Blenny
- Damselfish
- Tang
Selain itu, beberapa kerang, kepiting, atau udang laut bisa juga kamu tambahkan, tapi pastikan ukurannya tak terlalu kecil.
Tiap ikan tentu memiliki karakternya masing-masing. Jadi sebelum nyampur berbagai spesies, pastikan kamu pelajari dulu temperamen mereka satu per satu.
Dan kalau perlu, kasih waktu adaptasi dulu sebelum dimasukkan ke tank utama.
Penutup
Mungkin sampai disini ya, admin bisa menjelaskan tentang ciri hingga cara perawatan ikan Wrasse. Ikan yang tak hanya cantik dan aktif, tapi juga berkepribadian menarik untuk diamati.
Merawat Wrasse mungkin perlu perhatian khusus, namanya juga makhluk hidup kan? Tapi percayalah—usaha kamu bakal terbayar lunas ketika melihat mereka berenang bebas di akuarium kamu.