Pengertian Humanistik dan Konsep Dasarnya

Halo, pembaca! Apa kabar hari ini? Kali ini kita akan membahas tentang humanistik dan konsep dasarnya. Humanistik merupakan salah satu pendekatan dalam psikologi yang memandang manusia sebagai individu yang unik, bebas, dan memiliki potensi yang besar. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian humanistik dan konsep dasarnya. Yuk, simak bersama-sama!

Pengertian Humanistik: Definisi dan Sejarahnya

Humanistik adalah pandangan tentang manusia yang memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk memahami dan memperbaiki diri. Tujuan dari humanistik adalah untuk mengembangkan potensi manusia sehingga manusia dapat hidup lebih bermakna dan lebih bahagia. Humanistik berasal dari kata humanis yang artinya manusia.

Humanistik adalah teori psikologi yang muncul pada abad ke-20 yang mengutamakan pengalaman dan perasaan manusia. Humanistik lahir dari kritik terhadap teori psikologi yang ada pada saat itu yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang unik dan kompleks serta sangat bergantung pada konteks dan pengalaman individu.

Humanistik fokus pada pengembangan potensi individu. Humanistik melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi yang besar dan dapat mengembangkannya melalui peran penggembiraan dari lingkungan sekitarnya. Psiholog Abraham Maslow adalah tokoh yang paling terkenal dalam perkembangan pandangan humanistik. Dia mengembangkan teori pemenuhan kebutuhan, yang menjelaskan bahwa manusia memiliki kebutuhan yang berbeda dan harus dipenuhi untuk memperoleh kebahagiaan.

Menurut pendekatan humanistik, manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk meningkatkan diri dan mengembangkan pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan. Mereka yakin bahwa manusia dapat memperbaiki diri sendiri meskipun terdapat beban dan tekanan di dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, humanistik juga menganggap bahwa manusia adalah makhluk sosial yang sangat bergantung pada relasi sosial yang terbentuk melalui interaksi manusia dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia harus di dalam lingkungan yang mendukung, sehingga mereka memiliki kebebasan dalam berkembang dan mewujudkan potensinya.

Pandangan humanistik ini sangat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an, di mana saat itu manusia menghadapi tantangan besar dari perang, diskriminasi, dan ketegangan politik. Humanistik menawarkan jalan keluar bagi banyak orang dengan menekankan adanya tempat di mana individu dapat merasa bahagia dan merdeka.

Humanistik mencoba mengintegrasikan konsep-konsep dalam filsafat, psikologi, dan sosiologi. Humanistik memperkenalkan konsep baru tentang diri manusia, yang tidak hanya setara dengan tingkah laku dan pengalaman fisiologis yang lain. Dalam humanistik, manusia lebih dari sekadar mekanisme biologis, melainkan makhluk yang unik dan kompleks.

Humanistik juga berpendapat tentang pentingnya pendidikan sebagai sarana pengembangan diri. Pendidikan harus diarahkan ke arah pengembangan potensi pribadi manusia, sehingga manusia dapat menjadi lebih baik dan lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari.

Humanistik memperlihatkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan mampu untuk mengubah arah hidup mereka dengan cara yang positif. Dalam hal ini, humanistik menekankan pada pentingnya proses pengembangan diri di dalam lingkungan yang mendukung.

Dalam kesimpulannya, humanistik adalah sebuah pandangan tentang manusia yang mengutamakan pengalaman dan perasaannya. Humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang unik dan kompleks serta sangat bergantung pada konteks dan pengalaman individu. Humanistik fokus pada pengembangkan potensi individu, sehingga manusia dapat hidup lebih bermakna dan lebih bahagia. Dalam pandangan humanistik, manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan mampu untuk mengubah arah hidup mereka dengan cara yang positif. Pendidikan harus diarahkan ke arah pengembangan potensi pribadi manusia, sehingga manusia dapat menjadi lebih baik dan lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip Dasar Humanistik dalam Psikologi

Psikologi humanistik atau terkadang disebut dengan psikologi humanisme adalah cabang dari psikologi yang memandang manusia sebagai individu yang unik dan kompleks. Banyak pakar psikologi humanistik berpendapat bahwa manusia memiliki keinginan untuk mencapai potensi terbaik dan merasa puas ketika dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas. Menariknya, psikologi humanistik tidak hanya menekankan pada aspek psikologis saja, tetapi juga mempertimbangkan aspek-sosial dan spiritual.

Di bawah ini kami akan membahas prinsip dasar psikologi humanistik.

1. Kemanusiaan

Prinsip yang pertama ini tidak dapat dilepaskan dari nama cabang psikologi yang digunakan. Prinsipnya adalah manusia adalah individu yang unik dan harus diperlakukan sebagai manusia sepenuhnya. Manusiawi dapat berarti banyak hal, seperti pengertian, penghargaan, dan sinergi.

Psikologi humanistik menekankan bahwa manusia tidak dapat dipandang sebagai sekumpulan sifat-sifat atau perilaku yang dapat dianalisis sendiri, melainkan sebagai satu kesatuan yang kompleks. Hal ini berarti bahwa manusia harus dilihat dalam konteks kehidupan mereka, mencakup interaksi sosial, psikologi, dan faktor lainnya.

2. Empati dan Menyelami Pengalaman yang Sebenarnya

Prinsip yang kedua ini memandang bahwa peneliti atau pengamat harus dapat secara detail menempatkan diri pada pengalaman orang lain. Hal ini memungkinkan psikolog untuk lebih memahami bagaimana rasanya berada dalam situasi tertentu. Dalam psikologi humanistik, pengamatan melalui proses empati adalah penting, diperlukan untuk memahami pengalaman subyektif individu, bukan hanya fakta yang objektif. Dalam konteks ini, orang yang mengekspresikan diri mereka dengan jujur memiliki manfaat yang sangat besar dari sudut pandang psikolog.

Memahami pengalaman seseorang membantu dalam merumuskan solusi pada masalah atau situasi sulit. Oleh karena itu, penyelaman pengalaman orang lain sangat penting dalam psikologi humanistik.

3. Personalisasi

Prinsip ketiga memandang bahwa pada dasarnya, manusia memiliki potensi yang unik untuk mencapai kebahagiaan. Tetapi untuk mencapai ini, individu harus menemukan jalan mereka sendiri. Kehidupan setiap orang besar-besaran dalam berbagai cara, dan oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang komprehensif dan diferensial. Personalisasi bermaksud penekanan pada usaha untuk memahami individu dan pengalaman mereka secara personal. Oleh karena itu, psikologi humanistik menurut prinsip ini akan mencoba bekerja dengan setiap orang secara individual.

Personalisasi memungkinkan psikologi humanistik untuk menjadi sangat fleksibel. Seorang klien atau individu yang mendapatkan layanan dapat mengambil risiko mengungkapkan diri mereka dengan jujur. Menyadari bahwa pengalaman individu seseorang sangat berbeda secara unik melalui interaksi dengan psikolog secara individu adalah sangat penting.

4. Fokus pada Pengalaman Saat Ini dan Masa Depan

Prinsip yang keempat ini memandang bahwa penting untuk memperkuat pengalaman saat ini dan masa depan dalam kehidupan seseorang. Kepentingan dalam pengalaman saat ini dan rencana masa depan adalah hal penting dalam psikologi humanistik. Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa pengalaman masa lalu berkontribusi pada pengalaman dan tekad individu saat ini, tetapi terkadang akan menjadi kontraproduktif untuk terlalu mendalam dalam pengalaman masa lalu yang mungkin mengganggu pengalaman massa depan. Sebagai gantinya, psikologi humanistik akan fokus pada hubungan klien dengan lingkungan masa depan.

Memfokuskan diri pada pengalaman saat ini dan masa depan memberikan ruang bagi manusia untuk mengalami kebahagiaan saat ini meskipun setelah itu masih banyak tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi dan dipahami.

5. Tanggung Jawab Pribadi

Prinsip yang terakhir ini memandang bahwa pada dasarnya, seorang individu memiliki tanggung jawab atas hidup mereka sendiri. Banyak masalah yang dihadapi oleh individu adalah berasal dari pemikiran yang salah menempatkan tanggung jawab mereka di luar hidupnya sendiri. Bagi psikologi humanistik, konsep tanggung jawab pribadi mencakup menerima kenyataan bahwa mereka memegang kendali atas kehidupan mereka dan membuat keputusan yang tepat yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan yaitu dengan menjadi diri mereka sendiri.

Tanggung jawab pribadi memacu orang untuk memahami pengalaman mereka dengan lebih mendalam dan akhirnya melakukan perubahan yang positif untuk pembentukan kebahagiaan di masa depan.

Itulah penjelasan mengenai prinsip dasar psikologi humanistik. Semoga artikel ini dapat menjadi wawasan baru bagi pembaca untuk memahami tentang pendekatan humanistik dalam memperkaya pengetahuan tentang manusia sebagai individu yang memiliki potensi unik dan kompleks.

Karakteristik Terapeutik Pendekatan Humanistik

Pengertian humanistik sendiri merupakan sebuah pendekatan psikologi yang menekankan pada aspek kebermaknaan dan kemanusiaan dalam kehidupan. Perlu Anda ketahui, bahwa pendekatan ini dikembangkan pada tahun 1950-an dan 1960-an sebagai jawaban atas kritik psikologi behavioristik yang dianggap mengabaikan aspek manusia yang lebih bermakna. Dibawah ini terdapat beberapa karakteristik terapeutik pendekatan humanistik yang perlu diketahui:

1. Self-Actualization

Karakteristik terapeutik pertama dari pendekatan humanistik adalah Self-Actualization. Keberadaan manusia dibawah pandangan humanistik dianggap sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk terus berkembang. Dengan kata lain, setiap manusia mempunyai potensi-potensi tertentu yang bisa dikembangkan untuk dapat mencapai keberhasilan hidup dan termasuk mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Terapis humanistik akan membantu individu untuk menemukan dan mengembangkan potensinya dengan memberikan dorongan untuk memberikan kebebasan dan menerima diri sendiri. Hal ini dilakukan agar terapi dapat meningkatkan kemampuan individu dalam mengekspresikan diri, mengambil keputusan, dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.

2. Terapis Dapat Menerima Kondisi Klien

Dalam pendekatan humanistik, terapis biasanya menekankan pada keterbukaan dan penerimaan terhadap klien. Dalam psikologi humanistik ini, terapis dianggap sebagai orang yang mempunyai karakteristik yang lebih baik daripada klien atau orang lain. Sehingga, seorang terapis yang memahami diri, memiliki kepribadian yang mencerminkan keterbukaan (openness) untuk menghadapi orang lain.

Dalam proses terapi, terapis harus menerima kondisi klien dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hal ini bertujuan untuk membantu klien menemukan kepercayaan diri dan mempercayai dirinya sendiri untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan kemampuan diri. Terapis yang melakukan hal tersebut membantu klien untuk melihat kemampuan dirinya sendiri dan potensinya serta dapat memperbaharui pandangan atau penilaian lebih objektif dan positif dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini, terapis berfungsi sebagai teman yang membantu, menghibur, dan memberi dukungan moral.

3. Keterlibatan Aktif Terapis dalam Proses Terapi

Dalam pendekatan humanistik, terapis memiliki keterlibatan aktif dan mereka memegang peran yang sangat penting dalam proses terapi dan mendukung klien. Terapis akan berusaha untuk menciptakan klimat yang kondusif untuk mengembangkan serta memperkuat hubungan interpersonal dengan klien. Hubungan keterlibatan aktif antara terapis dan klien merupakan faktor penting dalam terapi humanistik. Terapis berfungsi sebagai model yang memperlihatkan hubungan interpersonal yang ideal, dimana ada kesadaran akan peran aktif terapis dalam memperbaiki kualitas hubungan interpersonal tersebut. Terapis juga membantu klien meningkatkan pemahaman mengenai diri sendiri disertai dengan cara-cara yang dapat membantu pengembangan potensi yang dimiliki dalam diri klien

Selain itu, terapis dalam pendekatan humanistik biasanya akan memberikan perhatian yang lebih terhadap ekspresi klien. Ketika klien memberikan ungkapan perasaan dan emosi, terapis akan berusaha untuk memperjelas makna yang tertuang dalam bahasa klien. Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan interpersonal antara terapis dan klien dan mempercepat proses terapi.

Itulah beberapa karakteristik terapeutik dari pendekatan humanistik yang perlu diketahui. Terapi humanistik mampu membantu klien dalam pengembangan potensi dirinya serta meningkatkan pemahaman mengenai diri sendiri. Dalam penanganannya, terapis harus bisa memegang peran aktif dan memiliki keterbukaan untuk menerima kondisi berbagai orang dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam terkait dengan pengertian humanistik.

Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Humanistik

Pendekatan humanistik adalah salah satu pendekatan yang dikembangkan dalam psikologi. Pendekatan ini lebih memfokuskan pada kemanusiaan individu sebagai objek kajian dan lebih menitikberatkan pada nilai-nilai moral yang terkandung pada individu itu sendiri. Pendekatan humanistik dianggap memiliki keunggulan yang menjadikannya menjadi pendekatan yang populer di kalangan orang-orang karena beberapa alasan.

Salah satu keunggulan pendekatan humanistik adalah lebih menghargai keunikan individu. Pendekatan ini memperlakukan setiap individu sebagai individu yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dalam pendekatan ini, individu dilihat sebagai sosok manusia yang mempunyai hak yang sama dengan orang lain, punya berbagai macam kemampuan, dan berpotensi berkembang sesuai dengan kebutuhan serta keinginannya. Dalam hal ini, pendekatan humanistik sangat menekankan pada upaya untuk menghargai setiap keunikan dan kemampuan individu.

Keunggulan lainnya adalah lebih mengedepankan aspek emosi individu. Pendekatan humanistik berpendapat bahwa emosi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini, aspek emosi sangat diperhatikan dan dihargai. Penanganan emosi sebenarnya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pendekatan humanistik, di mana emosi yang dirasakan oleh individu akan memengaruhi perilaku, kesehatan, dan spiritualitas.

Selain itu, pendekatan humanistik juga lebih menekankan pada pengembangan pribadi individu. Kita semua tahu bahwa pengembangan pribadi sangatlah penting, terutama untuk meraih tujuan dalam kehidupan. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini, penanganan diri dan pengembangan pribadi seseorang menjadi fokus utama. Di mana individu diberikan cara untuk memperlakukan dirinya sendiri dengan lebih baik.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh pendekatan humanistik adalah mampu membantu seseorang untuk lebih memahami dirinya sendiri, serta mampu mengatasi berbagai problem yang dihadapinya. Pendekatan ini mampu memberikan pengaruh yang besar dalam membantu seseorang belajar dan memahami dirinya sendiri serta menghadapi berbagai permasalahan dalam hidupnya. Hal ini, tentunya akan membantu individu menjadi lebih siap dalam menyikapi segala persoalan yang dihadapinya.

Tidak hanya memiliki keunggulan, pendekatan humanistik juga memiliki beberapa kelemahan, yang perlu kita ketahui agar kita dapat menerapkan pendekatan ini dengan bijak. Salah satu kelemahan pendekatan humanistik yaitu tidak memiliki dasar teori yang kuat. Pendekatan ini cenderung berdasarkan pengalaman dan pandangan subyektif, sehingga perlu adanya pendekatan yang lebih kredibel, yaitu dengan cara mengkombinasikan pendekatan ini dengan pendekatan lainnya.

Kelemahan lainnya adalah mengandalkan verbalisasi sebagai alat utama dalam proses terapi. Hal ini memberikan kesulitan untuk individu yang tidak dapat mengekspresikan diri secara verbal atau bahkan untuk individu yang menggunakan bahasa yang berbeda.

Terlepas dari beberapa kelemahan yang dimilikinya, pendekatan humanistik masih tetap menjadi pendekatan yang digemari oleh orang-orang karena memiliki keunggulan yang lebih besar dibandingkan kelemahannya. Oleh karena itu, ketika menerapkan pendekatan ini, tetap bijaksana dan jangan hanya berfokus pada keuntungan yang dihasilkannya, namun juga perlu mempertimbangkan kelemahannya agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

Peran Humanistik dalam Pengembangan Kepribadian Manusia

Humanistik adalah pendekatan psikologi yang menempatkan individu sebagai subjek utama dan menghargai pengalaman subjektifnya. Dalam hal ini, humanistik sangat terkait dan penting dalam pengembangan kepribadian manusia. Ada lima peran humanistik dalam pengembangan kepribadian manusia, sebagai berikut:

1. Menumbuhkan Perasaan Penting dan Layak

Perasaan penting dan layak sangat penting dalam pengembangan kepribadian manusia. Tanpa perasaan ini, seseorang akan merasa tidak berarti dan tidak dihargai. Pendekatan humanistik menekankan pentingnya perasaan ini. Bahkan, beberapa psikolog humanistik percaya bahwa perasaan itu muncul dari keinginan dasar dalam diri setiap orang untuk bertumbuh dan memenuhi potensi penuh mereka sebagai manusia.

Bagi mereka yang merasa tidak penting atau tidak layak, psikolog humanistik akan membantu mereka memperbaiki pandangan tentang diri mereka sendiri. Mereka akan membantu klien untuk mengidentifikasi potensi yang ada pada diri klien dan memberikan dukungan untuk mencapai potensi tersebut.

2. Mengembangkan Kemampuan untuk Berhubungan dengan Orang Lain

Sebuah hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain adalah hal yang sangat penting untuk pengembangan kepribadian manusia. Humanistik membantu orang untuk membuka diri terhadap orang lain, menjadi lebih percaya diri dan lebih baik bisa mengekspresikan diri.

Pendekatan humanistik juga memperhatikan kualitas hubungan ini dan mengarahkan orang untuk mengembangkan cara-cara yang lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah alasannya mengapa psikolog humanistik sering bekerja dengan kelompok, keluarga atau pasangan sehingga dapat membantu membangun hubungan yang lebih sehat.

3. Mengembangkan Keyakinan dalam Mengambil Keputusan

Psikolog humanistik membantu orang dalam mengembangkan keyakinan mereka dalam mengambil keputusan. Mereka juga membantu orang dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik dan bermakna.

Dalam pandangan humanistik, memilih dengan tangan dan hati yang kosong, atau dengan kata lain berdasarkan yang dirasakan sebagai yang benar dalam diri seseorang, akan menghasilkan keputusan yang dirasakan sebagai yang terbaik. Psikolog humanistik berusaha membantu orang untuk memahami apa saja yang dipengaruhi oleh keputusan mereka sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.

4. Membantu Mengembangkan Kemandirian

Pendekatan humanistik menekankan pada pentingnya kemandirian dalam pengembangan kepribadian manusia. Misalnya, seorang individu yang memiliki rasa kemandirian yang tinggi cenderung berhasil dalam hidupnya.

Dalam praktiknya, pendekatan ini membantu orang untuk mengenali dan memahami perasaan dan kebutuhan mereka sendiri, dan juga mempersiapkan mereka untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang benar. Hal ini juga memungkinkan seseorang untuk berkembang dalam pola pikir yang positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Mengembangkan Keterampilan Bertahan Hidup

Keinginan manusia untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan dasarnya sangat penting dalam pengembangan kepribadian manusia. Dalam pandangan humanistik, pengalaman dapat sangat membantu seseorang dalam belajar bertahan hidup.

Psikolog yang menggunakan pendekatan humanistik akan membantu orang untuk merasakan pengalaman secara sadar dan merefleksikan tentang apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman tersebut. Dengan kata lain, psikolog humanistik menganggap pengalaman sebagai pelajaran yang berharga dalam pengembangan kepribadian manusia.

Dalam keseluruhan pendekatan humanistik, individu dilihat sebagai subjek penting dalam pengembangan kepribadian manusia. Humanistik menempatkan fokus pada individu, memperhatikan pengalaman subjektif, tumbuh dan memenuhi potensi penuh mereka. Ada banyak cara di mana humanistik dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kepribadian manusia, termasuk menumbuhkan perasaan diri yang penting dan layak, mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, mengembangkan keyakinan dalam mengambil keputusan, membantu mengembangkan kemandirian, dan mengembangkan keterampilan bertahan hidup.

Terima kasih telah membaca artikel ini tentang pengertian humanistik dan konsep dasarnya. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa humanistik adalah pendekatan yang memberikan perhatian pada aspek psikologi dan kejiwaan individu dengan cara menghargai potensi manusia dan kebebasan mereka dalam menentukan jalannya hidup. Adanya konsep dasar seperti self-actualization, self-concept, dan growth-promoting climate menjadi landasan bagi penerapan humanistik dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, terapi, dan manajemen. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang humanistik dan manfaatnya bagi perkembangan seseorang.