Kamu tau Nyonya Puff? Yang di kartun Spongebob, ikan yang tiba-tiba bisa menggembung layaknya balon kalau merasa terancam?
Itulah ikan Puffer, atau sering juga disebut ikan buntal kalau di Indonesianya. Yang jelas ikan ini unik, tak hanya dari bentuk tubuhnya yang lucu dan bisa menggembung, tapi juga dari warna dan polanya yang mencolok.
Tak heran kalau banyak pecinta ikan hias pun banyak yang memeliharanya.
Dan kalau kamu salah satu yang tertarik untuk nyoba memeliharanya, tentu merawat ikan Puffer butuh perhatian khusus. Mulai dari memahami karakternya, sampai makanan dan ukuran akuarium yang harus disesuaikan.
Dan kalau kamu udah ngebet pengen melihara ikan buntal, pas banget deh. Karena dikesempatan kali ini admin akan ngejelasin berbagai jenis ikan Puffer/buntal, berikut cara memeliharanya..
Mengenal Ikan Puffer (Tetraodontidae)
Secara klasifikasi, Puffer termasuk ke dalam keluarga Tetraodontidae. Ikan ini unik, dengan kemampuannya menggembungkan tubuh ketika merasa terancam, kalo kamu tau Nyonya Puff di kartun Spongebob, ya itu jenis ikannya.
Biasanya mereka ngisi tubuhnya makai air atau udara, sampai ukurannya bisa dua kali lipat lebih besar dari normal. Tujuannya ya agar predator yang mau nyerang jadi mikir dua kali, atau malah kabur.
Tapi ada hal lain yang harus agan tahu juga, beberapa jenis Puffer memiliki racun berbahaya yang disebut tetrodotoksin yang bisa mematikan.
Jenis-Jenis Ikan Puffer
Puffer sendiri ada beberapa jenisnya, berikut admin jelasin masing-masing jenis Puffer-nya..
1. Guineafowl Puffer (Arothron diadematus)
Sesuai namanya, motif di tubuhnya mirip sama burung guineafowl, alias ayam hutan guinea. Jadi ya tampilannya identik dengan belang hitam-putih yang menyelimuti tubuh ovalnya.
Selain itu, ada garis diagonal berwarna kuning atau oranye yang melintas di area mata.
Mulutnya unik yang terletak di bagian depan tubuh dan dilengkapi gigi kuat yang bisa numbuh lagi kalau aus. Gigi yang dipakai buat ngunyah karang dan invertebrata kecil.
Jadi kalau mau melihara, perhatikan juga jenis tankmate-nya, karena ya Puffer ini bisa aja makan penghuni lainnya yang berukuran kecil.
Walaupun tergolong jinak dan tak terlalu agresif, tetep aja butuh ruang luas buat berenang dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Dan pastinya, kualitas air dan pakannya juga perlu diperhatikan.
2. Saddle Valentini Puffer (Canthigaster valentini)
Kalau kamu nyari Puffer yang lebih kecil, coba kamu cek Saddle Valentini Puffer. Tubuhnya berbentuk oval dan pipih, dengan warna dasar cokelat tua sampai kehitaman, ditambah pola corak garis atau bintik-bintik putih, kuning, dan hitam.
Ciri khas dari Puffer jenis ini adalah pola ‘saddle’ alias sabuk hitam yang melintang di bagian tengah tubuhnya.
Valentini sifatnya cukup aktif dan bahkan bisa dibilang ceria. Tapi awas, kadang juga bisa cukup galak, terlebih kalo ada ikan lain yang masuk ke teritorinya.
Untuk makanan, bisa dikasih pakan hewani seperti cacing, moluska, dan krustasea kecil. Kalau kamu gak nemu pakan hidup, bisa juga dikasih pakan beku atau pellet khusus ikan Puffer.
Yang penting, gizinya harus tinggi dan cukup variatif agar tetep sehat dan giginya juga gak cepet tumbuh kepanjangan.
3. Porcupine Puffer (Diodon holocanthus)
Kalo kamu taunya Puffer itu ada durinya pas menggelembung, ya itu Porcupine Puffer alias Puffer landak. Bentuknya bulat, agak gemuk, dan dilapisi sisik yang bisa berubah jadi duri-duri tajam kalau terancam.
Saat menggembung, duri-duri itu langsung berdiri layaknya duri landak laut. Jadi ya bisa dibilang Puffer jenis ini yang paling ikonik dengan duri-durinya.
Porcupine Puffer sebenarnya cukup kalem dan cenderung pasif, yang suka berenang pelan di dasar akuarium, atau sembunyi di batu dan dekorasi. Tapi kalau diganggu, ya bisa menggembung sebagai bentuk pertahanan diri.
Makanannya adalah segala jenis krustasea, udang, moluska, dan ikan kecil. Kalau kamu kasih pakan beku atau pellet, pastikan kualitasnya bagus dan kaya protein.
Karena Puffer jenis ini termasuk berukuran besar, pastikan akuariummu cukup besar agar gerakannya bisa bebas.
4. Spotted Puffer (Tetraodon nigroviridis)
Spotted Puffer memiliki warna tubuh kekuningan atau kecokelatan, dihiasi bintik-bintik hitam yang menyebar merata. Tubuhnya bulat dan ada duri-duri tersembunyi di balik kulit yang bisa nongol pas menggembung.
Spesies ini cukup aktif dan cerdas, dimana bisa berinteraksi sama pemiliknya, terutama pas dikasih makan. Tapi, sisi cerdas ini juga disertai dengan sifat teritorial dan bisa bentrok sama ikan lain.
Soal makan, Spotted Puffer termasuk karnivora yang sukanya cuman daging segar–entah udang, ikan kecil, siput, atau cacing. Kalo kamu ngelatih pelet mungkin bisa aja, asal bergizi aja.
5. Reticulated Puffer (Arothron reticularis)
Terakhir yang admin jelasin adalah Reticulated Puffer dengan tampilannya yang artistik. Bermotif jaring dengan warna gelap, yang memberi kesan elegan sekaligus sangar.
Ukurannya bisa lumayan besar, dimana bisa mencapai 30 cm, jadi ya butuh akuarium berukuran gede juga ya. Sifatnya seperti kebanyakan Puffer yang cenderung tenang dan pemalu, seneng sembunyi di balik batu atau dekorasi juga.
Karena termasuk karnivora, makanan utamanya tetep seputar krustasea, udang, moluska, dan ikan kecil. Yang penting, kasih makanan yang cukup keras buat ngebantu ngasah giginya.
FYI, Puffer jenis ini mengandung tetrodotoksin. Jadi kamu perlu hati-hati pas ngerawatnya, plus jangan pernah nyoba makan dagingnya.
Habitat Ikan Puffer
Untuk habitat alaminya, Puffer bisa hidup di berbagai tempat, mulai dari air tawar, payau, sampai laut dalam.
Tapi mayoritas spesies Puffer yang biasanya dijual berasal dari lingkungan laut tropis yang hangat, seperti di perairan sekitar Asia Tenggara, Samudra Hindia, atau di Karibia. Di alam liarnya, mereka di temukan di sekitaran terumbu karang, hutan bakau, atau celah-celah bebatuan—tempat-tempat yang banyak persembunyiannya.
Ciri-Ciri dan Temperamen Ikan Puffer
Kalau dari tampilan fisiknya, tentu kamu udah tau lah ya. Karena ya emang jenis ikan ini salah satu ikan yang ikonik berkat kemampuannya.
Dengan bentuk badan yang rata-rata agak bulat, dan bisa mengembang kayak balon pas merasa terancam. Dimana mengembangnya ini adalah mekanisme pertahanan alami guna menakuti predator yang mengancamnya.
Sedangkan tempramennya, meski terkesan lucu, temperamennya bisa galak juga ke sesama ikan yang dianggap ngganggu atau lebih kecil. Beberapa jenis Puffer bahkan bisa agresif kalau tak ada cukup ruang gerak atau terlalu sering diganggu.
Karena itu jika kamu berencana memeliharanya, kamu perlu ngasih space yang cukup untuk ruang geraknya.
Cara Merawat Ikan Puffer
Setelah ngebaca jenis-jenis Puffer, tau karakteristiknya dan kamu udah yakin untuk memeliharanya. Sekarang, tentu kamu perlu tau gimana cara merawatnya agar bisa sehat dan hidup lama di akuarium kamu.
Berikut beberapa tips perawatan dari admin untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan ikan Puffer..
1. Setting Akuarium
Ukuran akuarium tentu penting untuk setiap ikan, tentu menyesuaikan dengan ukuran maksimal ikannya. Untuk Puffer, minimal 100 liter (80 cm x 40 cm x 30 cm), tapi idealnya lebih besar, apalagi kalau kamu melihara lebih dari satu.
Tapi kalau ada budget lebih, mending pilih ukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm.
Untuk dasarnya, pakai substrat pasir halus aja, masih mirip sama habitat aslinya yang ada di dasar laut atau perairan dangkal berpasir. Tambahkan juga dekorasi misal batu karang, gua kecil, atau ornamen terumbu buatan.
Untuk penataannya, pastikan setiap sisi akuarium ada areanya yang berbeda. Misal sisi tenang, sisi terang, dan sisi yang penuh ornamen.
2. Parameter Air
Air jadi kunci kenyamanan hidup tiap ikan, termasuk Puffer. Puffer butuh suhu stabil di kisaran 24°C – 27°C, agar suhunya pas, kamu bisa beli heater dan termometer.
Kalo yang kamu beli jenis Puffer air laut, perhatikan juga salinitas atau kadar garam dalam airnya yang idealnya berada di antara 1.020 – 1.025.
Gunakan hydrometer atau refractometer buat ngecek kadar garam secara akurat, jangan di kira-kira lho ya. Cek juga pH air yang idealnya di 7.8 – 8.4, kadar amonia harus 0, nitrit juga harus 0, dan nitrat usahakan di <20 ppm.
3. Makanan Ikan Puffer
Puffer adalah ikan karnivora, yang jelas gak doyan sayur-sayuran, jadi kamu harus nyiapin pakan yang kaya protein.
Kamu bisa ngasih pakan hidup seperti udang kecil, artemia, atau siput air. Pakan hidup bisa membuat Puffer aktif berburu, juga bagus guna merawat gigi mereka yang terus tumbuh.
Kalau lagi gak ada stok pakan hidup, kamu bisa kasih pakan beku seperti udang beku, cumi-cumi kecil, atau ikan laut beku. Yang penting, dicairin terus dicuci dulu sebelum dikasih ke mereka.
Beberapa jenis pelet khusus karnivora laut juga bisa kamu coba, tapi ya buat variasi pakan aja agar Puffer tak bosan.
4. Tank Mates
Sekarang untuk tankmate-nya Puffer, karena sifatnya semi-agresif, kamu gak bisa asal nyampur. Beberapa jenis ikan yang cocok diantaranya..
- Tang Surgeonfish, Yellow Tang atau Purple Tang
- Clownfish
- Damselfish
- Rabbitfish atau Foxface
Yang harus dihindari ya ikan yang kecil (takutnya dimangsa), atau ikan yang galak dan suka usil.
Penutup
Oke guys mungkin sampai disini ya admin bisa menjelaskan segala informasi yang berkaitan dengan ikan Puffer. Jika kamu yakin untuk membeli dan memeliharanya, tentu kamu perlu merawatnya dengan baik, setidaknya ikuti saran dan tips dari admin diatas.
Semoga, dengan kamu mengikuti apa yang admin sarankan, ikan Puffer kamu bisa hidup sehat di akuarium milikmu.