Siapa coba yang gak tau ikan cupang? Ikan yang satu ini udah lama jadi primadona di dunia ikan hias. Anak-anak sampai orang dewasa, banyak yang hobi melihara ikan ini karena keindahan serta karakteristiknya.
Selain bisa dijadikan hiasan di akuarium, ikan cupang pun juga punya sisi kompetitif. Banyak orang yang melihara ikan ini bukan cuma untuk hiasan, melainkan untuk ditarung.
Di dunia per-cupang-an, ada dua kategori yang sering jadi pilihan, yaitu cupang hias dan cupang aduan. Keduanya pun sama-sama menarik, tapi punya perbedaan yang cukup signifikan, terutama dari segi tujuan pemeliharaan dan karakteristiknya.
Jadi, kalau kamu penasaran akan perbedaan antara cupang hias dan cupang aduan, simak terus apa yang admin sampaikan kali ini..
Mengenal Ikan Cupang
Ikan cupang atau Betta sp. adalah ikan air tawar yang asalnya dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini berdaya tahan tinggi serta mampu bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah, seperti di sawah, rawa, bahkan genangan air kecil.
Daya tarik dari ikan cupang ada pada warna tubuhnya yang mencolok, bentuk siripnya yang unik, dan karakternya yang berani. Tak heran kalau cupang jadi favorit banyak orang, baik untuk dipelihara maupun diikutsertakan dalam kontes kecantikan ikan cupang.
Cupang sendiri biasanya di kategorikan dari cupang hias dan cupang aduan.
Banyak yang ngira juga kalau cupang hias dan cupang aduan asalnya dari spesies yang berbeda. Padahal, keduanya merupakan hasil silangan dari kelompok yang disebut Splendens Complex.
Kelompok ini mencakup lima spesies yaitu..
- Betta splendens – Spesies paling umum dan banyak ditemukan di pasaran
- Betta stiktos – Berwarna lebih kalem dan gak terlalu mencolok
- Betta mahachai – Dikenal dengan sisiknya yang berkilau seperti logam
- Betta smaragdina – Khas dengan warna hijau zamrudnya
- Betta imbellis – Cupang yang lebih damai dibanding lainnya, sering disebut sebagai peaceful betta
Dari hasil silangan spesies-spesies ini, muncullah berbagai varian cupang dengan bentuk dan karakter yang berbeda. Inilah yang kemudian dikelompokkan ke dalam dua kategori antara cupang hias dan cupang adu.
Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kedua jenis cupang ini punya komunitas dan penggemarnya masing-masing. Ada yang senang melihara cupang karena keindahannya, ada juga yang tertarik dengan sisi kompetitifnya.
Ciri-Ciri Ikan Cupang Hias
Kalau ngomongin cupang hias, yang jelas dilihat ya dari keindahan warna dan bentuknya yang unik. Cupang ini emang dipelihara bukan untuk ditarungkan, tapi lebih untuk dinikmati keindahannya.
Makanya, cupang hias sering dikoleksi dan diikutsertakan dalam kontes kecantikan ikan. Berikut beberapa ciri yang ada pada cupang hias..
1. Sirip dan Ekor yang Panjang
Salah satu daya tarik dari cupang hias ada pada sirip dan ekornya yang lebar, panjang, dan menjuntai anggun. Bentuk sirip dan ekor ini pun berbeda tergantung jenisnya.
Ada yang bentuknya kayak mahkota, setengah lingkaran, bercabang dua, dan masih banyak lagi.
Kalau diperhatikan lebih detail, struktur tulang sirip dan ekornya juga khas. Beberapa jenis cupang hias tulang siripnya lebih fleksibel, sementara yang lain lebih kaku dan tegas.
2. Warna Tubuh yang Cerah
Cupang hias memiliki kombinasi warna yang mencolok dan atraktif. Ada yang berwarna biru elektrik, merah menyala, hijau zamrud, bahkan ada juga yang bergradasi beberapa warna dalam satu tubuh.
Cupang hias yang bagus biasanya memiliki warna yang cerah, gak kusam, dan merata di seluruh tubuhnya. Warna-warnanya bisa makin tajam jika ikan dikasih pakan berkualitas dan dirawat dengan baik.
3. Gerakan yang Tenang
Dibanding cupang adu yang cenderung agresif, cupang hias punya gerakan yang lebih tenang dan anggun. Saat berenang, ikan ini terlihat kayak lagi menari dengan kibasan siripnya yang lembut.
Biasanya, cupang hias tak terlalu agresif dan lebih suka berenang santai di akuarium. Namun, jika ngelihat musuh atau sedang dalam kondisi tertentu (seperti saat bercumbu), sirip dan ekornya bisa mengembang penuh, menampilkan bentuk yang khas dan makin menambah daya tariknya.
4. Mental yang Stabil
Cupang hias umumnya tak memiliki mental bertarung sekuat cupang adu. Meskipun gitu, beberapa jenis cupang hias tetep bisa nunjukin agresivitas jika ngerasa terancam.
Ketika dihadapkan dengan lawan, cupang hias biasanya hanya akan menunjukkan keindahan siripnya dengan melebarkannya sebagai bentuk pertahanan diri. Namun, mereka gak akan langsung nyerang kayak cupang adu.
Jenis-Jenis Cupang Hias yang Populer
Dari berbagai hasil silangan, ada beberapa jenis cupang hias yang bisa kamu jumpai di pasaran dan juga diikutsertakan dalam kompetisi. Beberapa yang paling populer antara lain:
- Serit (Crown Tail) – Memiliki sirip dan ekor yang bergerigi menyerupai mahkota.
- Bulan Separuh (Halfmoon) – Sirip ekor berbentuk setengah lingkaran yang anggun saat mengembang.
- Laga (Plakat) – Meski awalnya lebih dikenal sebagai cupang adu, kini plakat juga dikembangkan sebagai cupang hias dengan warna-warna menarik.
- Cagak (Double Tail) – Memiliki ekor yang bercabang dua, membuatnya tampak unik dan mewah.
- Giant Betta – Ukurannya jauh lebih besar dibanding cupang biasa, dengan panjang bisa mencapai 12 cm lebih.
Ciri-Ciri Ikan Cupang Adu
Berbeda dengan cupang hias yang lebih menonjolkan keindahan, cupang adu lebih mengandalkan kekuatan fisik dan mental bertarungnya. Ikan ini dirawat dan dilatih khusus untuk jadi petarung yang tangguh di arena adu cupang.
Tapi jangan salah, meskipun kelhatan garang, cupang adu pun tetep ada pesonanya sendiri, terutama bagi para pecinta ikan yang menyukai ketangguhan dan karakter kuat dari hewan peliharaan mereka.
1. Bentuk Tubuh yang Kokoh dan Proporsional
Cupang adu punya bentuk tubuh lebih kekar dan kokoh dibanding cupang hias. Tubuhnya proporsional dari kepala hingga ekor, dengan lebar dan tinggi yang hampir sama.
Biasanya, bagian tengah tubuh hingga pangkal ekor terlihat tebal dan berisi, yang menandakan otot-ototnya kuat untuk bertarung. Namun, di bagian ujung ekor, bentuknya lebih mengecil agar tak mudah terkena serangan lawan.
2. Gerakan Cepat dan Agresif
Jangan harap ngelihat cupang adu berenang santai kayak cupang hias. Cupang adu sangat gesit, lincah, dan selalu waspada terhadap sekitarnya.
Ketika dihadapkan dengan lawan, cupang adu langsung nunjukin mental bertarungnya dengan mengembangkan sirip secara penuh. Gerakannya pun lebih agresif dan cepat dalam bereaksi terhadap ancaman.
3. Sirip dan Ekor Lebih Pendek
Salah satu perbedaan mencolok antara cupang adu dan cupang hias adalah panjang sirip dan ekornya. Kalau cupang hias memiliki sirip panjang dan menjuntai, cupang adu justru memiliki sirip yang lebih pendek dan kuat.
Karena sirip yang kepanjangan bisa ngehambat pergerakan saat bertarung. Dengan sirip yang lebih pendek, cupang adu bisa bergerak lebih cepat dan gesit, jadinya lebih mudah menyerang dan menghindari serangan lawan.
4. Mental Bertarung yang Kuat
Mental tentunya faktor utama yang menentukan kualitas cupang adu. Cupang yang bermental juara gak akan takut ketika ngelihat lawan.
Sebaliknya, ia akan langsung nantang dengan mengembangkan sirip dan berenang dengan gaya dominan.
Makin kuat mentalnya, makin besar peluang menang dalam pertarungan. Makanya, cupang adu sering dilatih untuk meningkatkan mental dan daya tahannya sebelum bener-bener diadu.
5. Bibir yang Tebal dan Gigi yang Tajam
Kalau diperhatikan lebih detail, bibir cupang adu kelihatan lebih tebal dan kuat dibanding cupang hias. Mulut pun terkatup rapat, menandakan bahwa rahangnya kokoh.
Selain itu, kalau kamu melihat dari atas, biasanya di bagian bibir bawah ada bintik-bintik kecil yang mencirikan gigi tajam. Gigi yang berfungsi untuk mencengkeram dan menyerang lawan saat bertarung.
Di Asia Tenggara, adu cupang masih jadi tradisi yang cukup populer, terutama di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Banyak kontes yang diadakan untuk mencari cupang adu terbaik.
Namun, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Eropa, adu ikan cupang dianggap ilegal karena dianggap sebagai bentuk eksploitasi hewan. Karena itu admin sarankan, kalau pengen melihara cupang adu, bisa fokus pada aspek keunikan dan ketangguhan fisiknya aja tanpa harus mengadunya.
Tips Merawat Ikan Cupang
Mau cupang hias atau cupang adu, dua-duanya tetep aja butuh perawatan yang baik supaya tetep sehat dan tampil maksimal. Berikut beberapa tips perawatan ikan cupang yang bisa kamu terapkan..
1. Pilih Akuarium atau Wadah yang Tepat
Banyak orang yang masih melihara cupang di wadah kecil, bahkan di botol bekas minuman. Padahal kalau pengen cupang bisa tumbuh sehat, sebaiknya gunakan akuarium berukuran minimal 5 liter.
Cupang emang tetep bisa bertahan di wadah kecil, tapi kalau tempatnya lebih luas, pertumbuhannya pun lebih optimal.
2. Jaga Kebersihan Air
Cupang memang ikan yang kuat, tapi bukan berarti bisa dibiarkan hidup di air kotor. Gantilah air secara rutin, minimal seminggu sekali untuk ngejaga kualitas air tetep bersih dan bebas dari bakteri berbahaya.
Jika menggunakan air PAM, pastikan airnya didiamkan dulu selama 24 jam agar klorinnya menguap.
3. Kasih Pakan yang Berkualitas
Pakan yang bagus akan membuat cupang makin sehat dan warnanya makin cerah. Kamu bisa kasih cacing sutra, kutu air, atau pelet berkualitas tinggi.
Jangan ngasih pakan kebanyakan karena malah ngebuat air cepet kotor dan berisiko menyebabkan ikan sakit.
4. Beri Ruang untuk Aktivitas
Cupang, terutama cupang adu, punya energi yang besar. Kalau wadahnya terlalu sempit, ikan bisa stres dan jadi kurang aktif.
Untuk cupang hias, kamu bisa menambahkan tanaman air dan dekorasi agar lebih menarik.
5. Kenali Karakter Cupang
Setiap ikan cupang berkarakter unik, ada yang agresif, ada yang lebih santai. Jika ingin memelihara lebih dari satu cupang, pastikan mereka dipisahkan dalam wadah yang berbeda agar tak saling menyerang.
Penutup
Jadi, setelah admin jelasin perbedaan cupang adu dan hias, admin simpulkan aja kalau perbedaan antara cupang hias dan cupang adu terletak pada tujuan pemeliharaannya.
Mau pilih yang mana, itu tergantung selera masing-masing. Yang jelas, baik cupang hias maupun cupang adu tetep butuh perawatan yang baik agar bisa tumbuh sehat dan menunjukkan potensi terbaiknya.
Dan bagi yang masih bingung milih, kenapa nggak nyoba pelihara dua-duanya?