Hai guys, agan-agan pecinta aquascape, atau bahkan yang baru aja kepincut sama dunia aquascaping, selamat datang di dunia yang penuh ketenangan, seni, dan tentu aja… tantangan! Nah, ngomongin soal aquascape, kita pasti langsung kebayang tanaman air yang cantik, ikan-ikan mungil yang berenang lincah, plus elemen hardscape seperti batu dan kayu yang bikin suasana aquarium jadi makin “hidup”.
Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran bahwa kayu di dalam aquascape itu bukan cuma tempelan doang? Yap, kayu bukan sekadar pajangan supaya aquascape terlihat “alamiah”, tapi lebih dari itu, dia punya peran penting buat mendukung ekosistem mini di dalam akuarium kamu.
Buat kamu yang baru terjun atau udah lama nyemplung di hobi ini, ngerti jenis-jenis kayu yang cocok buat aquascape itu ibarat tahu karakter pemain dalam tim sepak bola — siapa yang bisa diandalkan, siapa yang harus dipoles dulu, dan siapa yang bisa bikin tim kamu jadi juara. Karena percaya deh, salah pilih kayu bisa bikin air keruh, ikan stres, bahkan bisa bikin tank kamu jadi kurang menarik.
Nah, di artikel ini kita bakal ngebahas tuntas 5 jenis kayu yang sering dipakai para aquascaper — dari yang murah meriah sampai yang eksklusif, dari yang gampang diatur sampai yang butuh perlakuan khusus. Semua akan dibahas santai tapi padat, biar kamu bisa lebih percaya diri waktu mau bikin aquascape impian. Yuk, kita mulai!
Apa Fungsi Kayu dalam Aquascape?
Oke sebelum admin ngasih informasi terkait jenis-jenis kayunya satu-satu, admin jelasin dikit kenapa kayu itu jadi elemen vital di dalam aquascape. Berikut diantaranya..
1. Elemen Estetika
Bayangin kamu membuat aquascape tanpa kayu — cuma tanaman dan batu aja, ya emang bisa sih, tapi feel alaminya ya agak berkurang. Kayu disini layaknya kuas buat pelukis, kayu bisa membantu ngebentuk suasana, arah aliran, dan nuansa di dalam aquascape kamu.
Dengan bentuk yang unik, cabang melengkung, dan tekstur alami, kayu bisa menciptakan kesan hutan, sungai, atau akar-akarnya yang menjalar.
2. Media Tempel Tanaman Epifit
Jadi, tanaman seperti moss, anubias, bucephalandra, sampai microsorum itu gak perlu ditanam di substrat. Cukup ditempelin ke kayu aja dan dalam beberapa minggu, tanaman itu akan nempel dengan sendirinya.
3. Tempat Persembunyian dan Zona Aman Ikan
Tak hanya enak dipandang, kayu pun berfungsi untuk kenyamanan ikan-ikan yang ada. Banyak jenis ikan, terlebih yang kecil atau pemalu perlu tempat buat sembunyi.
Kayu dengan cabang-cabang rapat bisa jadi shelter yang nyaman. Dan juga untuk beberapa jenis udang, kayu bisa jadi tempat nongkrok sambil nyari makan.
4. Sumber Tanin dan Penyeimbang Ekosistem
Bagi yang suka tank blackwater, kayu juga jadi sumber tanin alami yang bisa nurunin pH air, suasana-nya pun lebih mendekati habitat asli beberapa jenis ikan. Tapi ingat, gak semua kayu cocok dilepas langsung ke air — beberapa harus direbus dulu supaya taninnya gak kebanyakan.
5. Pondasi Hardscape yang Kuat
Terakhir, dalam teknik penataan aquascape, kayu sering dijadikan pondasi atau elemen utama hardscape. Kayu membentuk struktur penyangga bebatuan, dasar tumbuhan, atau pembentuk arah pandang utama (focal point).
5 Jenis Kayu Yang Biasa Digunakan untuk Aquascape
Sekarang, untuk jenis-jenis kayu yang umumnya digunakan untuk aquascape dan bisa kamu beli ataupun nyari sendiri, berikut diantaranya..
1. Kayu Rasamala
Pertama kayu Rasamala, yang paling banyak dan umum kamu temui dalam konsep aquascape. Karena selain harganya terjangkau, karakteristiknua juga cocok untuk aquascape.
Dengan warna yang cenderung kemerah-merahan, bentuk ramping dan penuh lekukan serta cabang alami yang artistik. Jadi, kamu gak perlu effort besar untuk menatanya di dalam tank.
Pohonnya sendiri banyak tumbuh di daerah perbukitan dan pegunungan yang lembap. Rasamala juga dikenal tahan banting—eh maksudnya tahan air—jadi ya gak gampang lapuk meski udah berbulan-bulan terendam.
Rasamala pun tak membuat air berubah warna dan gak ngacauin kondisi air. Harga di pasaran pun sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 sampai Rp80.000, tergantung ukuran dan bentuknya.
2. Kayu Senggani
Kalau kamu nyari kayu dengan bentuk yang unik dan terkesan liar, kayu Senggani perlu kamu wishlist. Orang-orang biasa nyebutnya akar Senggani, karena bentuknya yang lebih mirip akar daripada batang.
Ukurannya ramping, bercabang-cabang, jadi ya cocok kalo kamu mau membuat aquascape dengan konsep akar-akar menjalar di dalam tank.
Tanaman Senggani biasanya tumbuh di tempat yang cukup ekstrem—lereng gunung, semak liar, tebing sungai, bahkan area yang agak curam. Mungkin karena alasan itulah bentukan akarnya jadi eksotis dan berkarakter.
Secara visual, pohon Senggani ada daya tariknya tersendiri. Daunnya kasar, bunganya ungu terang, dan buahnya mirip ceri kecil warna hitam.
Tapi tentu yang kita cari adalah akarnya buat nempelin moss atau tanaman epifit lainnya. Ukurannya memang tak sebesar Rasamala, tapi ya justru itu jadi cocok buat tank ukuran kecil atau nano aquascape.
3. Kayu Bakau
Kayu Bakau, bentuknya halus dengan cabang yang sedikit dan ujungnya meruncing, ngasih kesan elegan waktu ditaruh di tank. Cocok banget buat gaya layout seperti root-style atau driftwood jungle.
Tapi kayu ini ada sisi ribetnya, kayu Bakau mengandung tanin tinggi, yang kalau gak diproses dulu bisa merubah warna air jadi kekuningan.
Meski sebenarnya tanin itu aman dan malah bagus buat beberapa jenis ikan, tapi kalau kamu pengen tampilan air bening dan clean, harus sabar mrosesnya. Sebaiknya kayu Bakau direbus dulu, atau rendam berhari-hari sebelum diset-up di aquarium.
Kekurangan lainnya, kayu ini mudah retak dan pecah kalau terlalu kering atau salah posisi pas disusun. Tapi kalau kamu udah tahu cara ngatasinnya, hasil akhirnya tetep worth it kok.
Di pasaran, harganya bervariasi mulai dari Rp30.000 sampai ratusan ribu tergantung bentuk dan ukurannya.
4. Kayu Santigi
Sedangkan aquascaper yang juga hobi bonsai — kayu Santigi, atau disebut juga Stigi adalah pilihannya. Kayu ini punya bentuk lekukan yang unik dan artistik banget, mirip bonsai tua yang udah hidup puluhan tahun.
Makanya, kayu Santigi sering digunakan dalam membuat aquascape dengan tema hutan atau natural jungle.
Pohon Santigi tumbuh di banyak wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jadi akses buat nemuin kayu ini cukup luas, walaupun harganya agak tinggi karena bentuknya yang penuh nilai seni.
Yang membuatnya istimewa, kamu bisa mengkombinasikan dengan tanaman air seperti fissiden, buce, anubias, atau moss dan hasilnya pun bener-bener terkesan alami.
Soal harga, tergantung dari bentuk dan ukurannya ya, biasanya berkisar dari Rp50.000 sampai ratusan ribu. Terlebih kalau dapet yang udah paten bentuknya.
5. Mopani Wood
Kalau kamu pengen kayu yang nampak mewah dan kokoh, Mopani Wood perlu deh kamu cek. Berasal dari benua Afrika, jadi karakteristiknya ya beda sama kayu-kayu lokal.
Warna kayu ini kontras—bagian luar biasanya terang, sementara bagian dalamnya gelap dan padat.
Berbeda dari kayu lain yang penuh cabang dan akar menjalar, Mopani biasanya berbentuk solid, berat, dan minim percabangan. Jadinya ya cocok kalo kamu mau bikin tema dengan fokus ke centerpiece yang kuat dan bold.
Tapi karena ini barang impor dan kualitasnya premium, harganya pun jelas lumayan ya. Di toko-toko ikan+aquascape yang lengkap, harga Mopani bisa mulai dari Rp300.000 sampai jutaan rupiah, tergantung ukuran dan bentuknya.
Cara Menata Kayu untuk Hardscape Aquascape
Berikut admin mau ngasih sedikit tips penataan kayu untuk aquascape, kalo mungkin kamu udah tau harus beli kayu yang mana, tapi masih bingung penataannya.
- Tentukan Tema
Pilih tema aquascape yang kamu mau, misalnya:- Nature style
- Jungle style
- River stream
- Bonsai forest
Tema ini akan menentukan cara kamu menyusun kayu, apakah fokus pada akar, batang, atau kombinasi dengan batu.
- Gunakan Aturan 2/3
Jangan tempatkan kayu di tengah-tengah tank. Gunakan prinsip rule of thirds agar layout lebih menarik dan alami dilihat. - Kombinasikan dengan Batu
Biar makin realistis, kombinasikan kayu dengan batu seperti seiryu, lava rock, atau batu kali. - Tambahkan Tanaman Epifit
Tempel tanaman seperti:- Java moss
- Anubias
- Bucephalandra
- Microsorum
Gunakan benang atau lem aquascape untuk menempelkannya ke kayu.
- Rebus dan Keringkan Kayu
Sebelum dipasang, pastikan semua kayu udah direbus dan dijemur supaya:- Bebas dari hama
- Gak ngapung
- Taninnya berkurang
Penutup
Sampai di sini, tentu kamu tau ya betapa kayu dalam aquascape itu memiliki peranan yang penting. Tak hanya mempercantik dan ngasih kesan alami, tapi juga ngebantu menjaga ekosistem di dalamnya tetap seimbang dan nyaman bagi penghuninya.
Setiap kayu tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal kamu sesuaikan aja dengan kebutuhan dan gaya aquascape yang kamu mau. Jangan lupa juga, pemilihan kayu yang tepat bisa jadi investasi jangka panjang buat tank kamu.