Pengertian Dasa Wisma: Tempat Tinggal Karyawan di Pabrik

Selamat datang di artikel kami yang membahas tentang pengertian dasa wisma. Bagi Anda yang belum tahu, dasa wisma merupakan tempat tinggal karyawan di pabrik. Biasanya, dasa wisma berada di wilayah industri yang jauh dari pusat kota dan menjadi pilihan bagi karyawan yang jarak tempat tinggalnya terlalu jauh dari pabrik. Mari kita simak lebih lanjut mengenai pengertian, fungsi, dan fasilitas yang tersedia di dasa wisma.

Pengertian Dasa Wisma secara Umum

Dasa Wisma merujuk pada sepuluh tempat tinggal atau kediaman yang dibangun oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari program pengembangan perumahan skala besar di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menyediakan rumah yang layak bagi warga miskin dan mengurangi angka kemiskinan di negara ini.

Program Dasa Wisma dimulai pada tahun 1978 dan dilakukan secara terus-menerus hingga saat ini. Dasa Wisma merupakan salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah perumahan yang sangat serius pada saat itu. Untuk itu, dalam pelaksanaannya, program Dasa Wisma melibatkan banyak pihak seperti pejabat pemerintah dan masyarakat luas.

Salah satu aspek yang paling menonjol dari program Dasa Wisma adalah keterlibatan pemerintah dalam membangun perumahan. Dalam program ini, pemerintah bertindak sebagai pengembang dan mengkoordinasi seluruh proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pengelolaan perumahan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kualitas perumahan yang dibangun, dan juga untuk menghindari praktik korupsi yang sering terjadi dalam program perumahan lainnya.

Tujuan utama dari program Dasa Wisma adalah untuk menyediakan perumahan yang terjangkau bagi warga miskin. Dalam program ini, warga miskin dapat membeli atau menyewa rumah dengan harga yang terjangkau. Selain itu, program Dasa Wisma juga menawarkan fasilitas sosial seperti pusat kesehatan, sekolah, dan pasar di dalam kawasan perumahan, sehingga warga perumahan bisa hidup dengan lebih nyaman dan terintegrasi dengan baik dalam masyarakat.

Selain itu, program Dasa Wisma juga memberikan manfaat dalam mengurangi kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Program ini memberikan pekerjaan bagi banyak orang dalam proses pembangunan perumahan, termasuk pekerjaan konstruksi, pengawas, dan petugas keamanan. Selain itu, program Dasa Wisma juga melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam menyediakan barang dan jasa dalam proses pembangunan.

Sekarang, program Dasa Wisma masih berjalan di Indonesia. Namun, beberapa masalah masih muncul dalam pelaksanaannya. Beberapa perumahan Dasa Wisma di Indonesia dicap sebagai tempat yang kumuh dan kurang layak huni oleh penduduk setempat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan pemeliharaan dan penanganan keamanan yang memadai dari pihak pengelola perumahan. Oleh karena itu, perlu adanya keterlibatan pihak lain dalam membangun perumahan seperti kelompok masyarakat, swasta dan komunitas untuk mengurangi masalah tersebut.

Secara keseluruhan, program Dasa Wisma merupakan suatu upaya yang bagus untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia. Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal dan membantu mengurangi kemiskinan. Namun, masa depan program ini perlu mendapat perhatian agar dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Sejarah dan Asal Mula Dasa Wisma

Dasa Wisma adalah istilah yang merujuk pada sepuluh bangunan tempat tinggal resmi kepala desa di Bali. Konsep Dasa Wisma berasal dari kebudayaan Hindu di India, tepatnya dari bangunan-bangunan suci di kuil Hindu. Bangunan-bangunan tersebut dianggap sebagai tempat suci bagi umat Hindu dan digunakan untuk kegiatan keagamaan.

Konsep penggunaan Dasa Wisma pada kepala desa di Bali sebenarnya berasal dari konsep Hindu yang sama. Namun, dalam tata kelola pemerintahan Hindu di Bali, Dasa Wisma dianggap sebagai simbol kekuasaan kepala desa atas desa yang mereka pimpin, yang dibuka setelah masa Kolonialisasi dan pengaruh politik Bali.

Konsep Dasa Wisma mulai diperkenalkan pada masa pemerintahan Raja Bali pada abad ke-10. Bangunan-bangunan ini sering disebut dengan nama “Bale Agung” atau “Puri”. Awalnya, bangunan-bangunan ini dipergunakan sebagai tempat pemujaan dan kegiatan keagamaan saja. Namun, seiring perkembangan Bali, bangunan-bangunan ini kemudian digunakan sebagai tempat tinggal kepala desa.

Setiap bangunan Dasa Wisma memiliki konstruksi dan desain yang sama, menggunakan bahan dasar kayu dan dihiasi dengan ukiran tradisional Bali. Ukiran tersebut menggambarkan cerita-cerita dari tradisi Hindu-Bali dan setiap bagian bangunan memiliki arti penting dalam upacara adat di Bali.

Dalam penggunaannya sebagai tempat tinggal kepala desa, Dasa Wisma memiliki peran penting dalam tata kelola pemerintahan di desa. Setiap kepala desa di Bali memiliki Dasa Wisma sendiri yang menjadikan suatu desa memiliki sepuluh buah Dasa Wisma. Dalam bahasa Bali, Dasa berarti sepuluh dan Wisma berarti rumah, sehingga Dasa Wisma memiliki arti rumah kepala desa.

Dasa Wisma di Bali dibangun dengan arsitektur khas Bali yang menonjolkan fungsi dan filosofi dari bangunan itu sendiri. Bagian depan bangunan disebut “jaba sisi” yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyambut tamu. Bagian tengah bangunan disebut “jaba tengah” yang merupakan tempat untuk seluruh keluarga berkumpul. Sedangkan bagian belakang bangunan disebut “jeroan” yang merupakan ruangan paling suci dan dibatasi bagi siapapun untuk memasukinya. Adat istiadat dan pembagian jaba sisi, jaba tengah dan jeroan ini berasal dari tradisi Hindu yang kemudian dipergunakan untuk rumah kepala desa.

Dasa Wisma di Bali hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal resmi kepala desa di setiap desa di Bali. Selain itu, Dasa Wisma juga menjadi tempat untuk kegiatan upacara adat dan keagamaan yang digelar oleh seluruh warga desa. Keberadaan Dasa Wisma dianggap penting dalam mempertahankan adat dan budaya Bali yang kental dalam kehidupan warga.

Secara singkat, Dasa Wisma di Bali memiliki arti penting sebagai simbol kekuasaan kepala desa dan tempat tinggal resmi kepala desa di Bali. Konsep Dasa Wisma berasal dari kebudayaan Hindu di India dan diperkenalkan di Bali pada masa Raja Bali pada abad ke-10. Konstruksi dan desain Dasa Wisma memiliki banyak filosofi dan arti penting dalam kegiatan upacara adat di Bali.

Fungsi dan Tujuan Dasa Wisma

Dasa Wisma merupakan sebuah program yang dibuat oleh pemerintah untuk membantu kebutuhan hunian bagi masyarakat Indonesia. Program ini didirikan pada tahun 2011 melalui UU No 2 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman.

Dasa Wisma sendiri mempunyai arti sepuluh unit rumah susun yang telah dibangun dan dioperasikan oleh pengelola untuk disewakan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pengelolaannya terdiri dari unsur-unsur pemerintah dan masyarakat atau unsur swasta dan masyarakat, dengan tujuan menyelesaikan masalah kepemilikan rumah serta meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian yang lebih layak.

Adapun fungsi Dasa Wisma sebagai berikut:

  1. Menyediakan Hunian yang Layak
  2. Dasa Wisma hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang sulit memiliki hunian secara mandiri. Selain itu, Dasa Wisma juga menyediakan hunian yang layak dengan harga sewa yang sesuai dengan kemampuan masyarakat sehingga tidak menambah beban finansial masyarakat.

  3. Mendukung Program Pemerintah
  4. Dasa Wisma mendukung program pemerintah dalam mengatasi kekurangan hunian yang ada di Indonesia. Program ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong investasi di sektor perumahan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di sektor konstruksi.

  5. Menjaga Kestabilan Ekonomi
  6. Dasa Wisma mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Dengan adanya Dasa Wisma, masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan finansial dapat tetap tinggal di hunian yang layak dan terjangkau, sehingga dapat menekan tingkat kemiskinan dan mengurangi beban keuangan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dalam menanggulangi masalah sosial.

Sementara itu, tujuan utama Dasa Wisma sebagai berikut:

  1. Menyediakan Hunian yang Terjangkau
  2. Tujuan utama Dasa Wisma adalah menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dasa Wisma menyediakan unit hunian yang bervariasi baik dari segi ukuran maupun fasilitas yang disediakan.

  3. Memfasilitasi Akses Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
  4. Dasa Wisma mempermudah akses masyarakat berpenghasilan rendah menuju hunian yang layak dan nyaman. Program ini memberikan solusi bagi masyarakat yang sulit memiliki hunian secara mandiri karena masalah keuangan atau tidak memenuhi syarat-syarat kredit perumahan dari bank.

  5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
  6. Dasa Wisma juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak dan terjangkau. Selain itu, melalui program Dasa Wisma, masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang berkualitas termasuk dukungan infrastruktur dan fasilitas sosial untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Secara tidak langsung, Dasa Wisma juga membantu mengurangi tingkat imigrasi dan kemacetan di kota-kota besar. Masyarakat yang dulunya harus pergi ke kota besar karena kesulitan menemukan hunian yang layak, kini dapat tinggal di wilayah-wilayah yang lebih dekat dengan tempat kerja atau aktivitas sehari-hari.

Dasa Wisma telah membantu ribuan masyarakat Indonesia yang kesulitan memiliki hunian. Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik dan sejahtera serta dapat terus memacu pertumbuhan ekonomi di sektor perumahan dan konstruksi.

Konsep dan Filosofi Dasa Wisma

Dasa Wisma adalah sebuah konsep yang berasal dari kearifan lokal Indonesia. Kata “Dasa” dalam bahasa Sanskerta yang berarti “sepuluh”, sementara “Wisma” berarti “tempat tinggal”. Konsep Dasa Wisma mengajarkan tentang sepuluh sikap atau tindakan yang seharusnya dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan filosofi Dasa Wisma, kesejahteraan masyarakat dan negara dapat tercapai jika seluruh warga negara dapat mempraktekkan sepuluh sikap tindakan yang ditekankan dalam Dasa Wisma. Konsep Dasa Wisma ini memberi pandangan bahwa kesuksesan berpusat pada keberadaan warga negara yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap kepentingan bersama, tidak hanya pada diri sendiri dan keluarga saja.

Sepuluh sikap Dasa Wisma

1. Membawa talen atau kepiawaian untuk membantu sesama agar berkembang dan maju.

2. Saling berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan warga negara lainnya.

3. Menanamkan nilai-nilai moral di dalam tindaka-tindakan keseharian.

4. Mengembangkan etika dan moral dalam diri sebagai warga negara yang baik.

Mengembangkan etika dan moral sangat penting dalam konsep Dasa Wisma. Etika adalah prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang memandu perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain di masyarakat. Sedangkan moral adalah sikap moral yang memiliki peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang beragam.

Melalu sikap moral, warga negara akan cenderung memiliki perasaan empati terhadap orang lain, mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, serta tunduk pada norma-norma dan peraturan yang telah ditetapkan. Warga negara Indonesia yang mengikuti konsep Dasa Wisma akan terbiasa hidup dalam lingkungan yang penuh dengan toleransi, menghargai perbedaan, mengutamakan kepentingan bersama, serta menghormati hak-hak asasi manusia.

5. Saling membantu dan membina persaudaraan di antara warga negara.

6. Meningkatkan kinerja yang efektif dalam pembangunan nasional.

7. Menjalin kerjasama yang baik antara pusat dan daerah.

8. Ikut menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

9. Membantu memelihara dan membangun lingkungan dalam keadaan sehat.

10. Mengutamakan kesejahteraan bersama dalam menerima manfaat dari pembangunan.

Jadi, Dasa Wisma menjelaskan sepuluh komitmen yang harus dipegang oleh warga negara Indonesia. Masyarakat yang taat dalam melaksanakan sepuluh sikap tindakan yang ditekankan dalam Dasa Wisma akan menghasilkan harmoni, keserempakan dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan zaman. Sikap tindakan dalam Dasa Wisma ini memiliki nilai-nilai luhur yang berlandaskan pada moral dan perilaku manusia yang tertib, rukun dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Keunikan dan Ciri Khas Dasa Wisma

Dasa Wisma adalah rumah makan khas Jawa Tengah yang terkenal akan keunikan dan kelezatannya. Setiap rumah makan Dasa Wisma memiliki ciri khas dan keunikan yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya, Dasa Wisma memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya berbeda dengan rumah makan khas lainnya.

1. Pilihan Makanan yang Beragam

Dasa Wisma dikenal memiliki pilihan makanan yang beragam dan lengkap. Menu-menu yang tersedia mencakup berbagai macam hidangan tradisional Jawa Tengah, seperti nasi gudeg, nasi liwet, sate ayam, dan masih banyak lagi. Namun, di samping itu, Dasa Wisma juga menyediakan hidangan modern yang sesuai dengan selera dan preferensi konsumen saat ini.

Keunikan lain dari menu Dasa Wisma adalah adanya menu “paket lesehan”. Menu ini disajikan di atas tikar dengan gaya makan lesehan khas Indonesia. Paket tersebut biasanya berisi nasi, lauk pauk, serta minuman dan buah-buahan sebagai penutup. Tidak hanya itu, di beberapa rumah makan Dasa Wisma, para pengunjung juga dapat memilih pilihan paket makanan yang disajikan di atas daun pisang atau daun jati, sesuai dengan tradisi kuno Jawa.

2. Konsep Perayaan Khas Tradisional Jawa

Selain menu yang sangat variatif, konsep perayaan khas tradisional Jawa juga membuat Dasa Wisma menjadi berbeda dengan restoran khas lainnya. Konsep ini biasanya diterapkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, ulang tahun, atau acara keluarga besar. Para tamu akan disajikan menu makanan yang lengkap serta dihibur dengan tari-tarian tradisional dan gamelan.

3. Interior dan Eksterior yang Unik

Interior dan eksterior dari rumah makan Dasa Wisma dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan nuansa yang khas dan berbeda. Bangunan yang dibuat biasanya menggunakan bahan-bahan kayu dengan atap sirap khas Jawa Tengah. Selain itu, terdapat juga pernak-pernik seperti lampu-lampu antik, hiasan dinding, dan ornamen tradisional yang menambah suasana khas.

Tidak hanya interior dan eksterior, Dasa Wisma juga menawarkan suasana yang khas di dalam ruangan makan. Pada menu “paket lesehan”, para pengunjung bisa menikmati suasana Jawa Tengah dengan duduk di atas tikar. Selain itu, di beberapa rumah makan Dasa Wisma, pengunjung juga dapat memilih untuk makan di ruang terbuka di bawah pohon, menciptakan suasana makan yang berbeda.

4. Pelayanan yang Memuaskan

Pelayanan yang memuaskan menjadi ciri khas lain dari Dasa Wisma. Para karyawan ataupun pemilik rumah makan akan melayani tamu dengan sangat ramah, hangat, dan bersahabat. Tidak hanya itu, konsep tenang dan santai juga dihadirkan di dalam setiap rumah makan Dasa Wisma. Suasana santai ini akan membuat para pengunjung merasa nyaman dan betah lama-lama di tempat tersebut.

5. Harga yang Terjangkau

Dasa Wisma juga terkenal dengan harga makanannya yang terjangkau. Meskipun menawarkan menu yang lengkap dan bermutu tinggi, namun harga yang ditawarkan oleh rumah makan ini tetap terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Hal ini membuat Dasa Wisma menjadi rumah makan pilihan utama bagi para wisatawan maupun masyarakat lokal.

Demikianlah beberapa keunikan dan ciri khas yang dimiliki oleh Dasa Wisma. Tak hanya menawarkan menu makanan yang lezat, Dasa Wisma juga menawarkan pengalaman makan yang unik dan tak terlupakan. Jika Anda berkunjung ke Jawa Tengah, jangan lupa mencoba makan di Dasa Wisma dan rasakan sendiri keunikan dari rumah makan ini.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dasa wisma sebagai tempat tinggal karyawan di pabrik. Dasa wisma ini memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan dan keamanan para karyawan. Selain itu, dengan adanya fasilitas dasa wisma, para karyawan juga dapat lebih fokus dalam bekerja dan meningkatkan produktivitas. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah membaca.