Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli dan Tahunnya

Selamat datang di artikel kami tentang pengertian komunikasi menurut para ahli dan tahunnya. Apakah kamu merasa komunikasi penting dalam kehidupan sehari-hari? Tentu saja! Komunikasi menjadi kunci utama dalam membangun hubungan baik dengan orang lain. Karena itulah, penting untuk memahami konsep komunikasi dengan baik. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan definisi komunikasi menurut para ahli yang dijelaskan secara singkat dan jelas. Yuk, simak lebih dalam lagi!

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli dan Tahunnya: Pengertian Dasar dari Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan informasi antara dua orang atau lebih melalui media tertentu. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena ia mempermudah hubungan antar manusia dan menciptakan pemahaman yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi menurut para ahli dan tahunnya:

1. Harold D. Lasswell (1948):

Komunikasi dapat diartikan sebagai “who says what in which channel to whom with what effect”. Artinya, komunikasi melibatkan komunikator (orang yang mengirimkan pesan), pesan yang dikirim, media atau saluran yang digunakan, penerima pesan, serta efek yang ditimbulkan dari komunikasi tersebut.

2. Wilbur Schramm (1954):

Komunikasi adalah suatu proses yang terdiri dari lima unsur, yaitu pengirim pesan, pesan itu sendiri, saluran yang digunakan untuk mengirim pesan, penerima pesan, dan respons penerima pesan.

3. Herbert A. Simon (1964):

Komunikasi merupakan suatu proses yang terjadi di dalam diri manusia, dimana manusia mengubah, menginterpretasikan, dan memberikan makna pada pesan yang diterima.

4. Daniel Lerner (1965):

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang memiliki tujuan untuk membuat orang lain memahami dan menyadari bagaimana kehidupan mereka terhubung dengan orang lain. Selain itu, komunikasi juga memiliki peran penting untuk menciptakan perubahan sosial.

5. Marshall McLuhan (1964):

Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang mempengaruhi cara hidup manusia melalui teknologi yang digunakan. McLuhan juga menyatakan bahwa “The medium is the message” atau media yang digunakan untuk mengirimkan pesan memiliki pengaruh yang sama besarnya dengan pesan itu sendiri.

6. David Berlo (1960):

Komunikasi melibatkan lima komponen dasar, yaitu sumber komunikasi, pesan, saluran, penerima, dan efek. Berlo juga membagi komunikasi menjadi tiga unsur yaitu konten, aspek organisasi, dan aspek personal.

7. Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973):

Komunikasi adalah suatu interaksi simbolis yang terjadi antara individu-individu. Altman dan Taylor juga menyatakan bahwa komunikasi memungkinkan individu mengadakan koordinasi dalam berbagai tugas sosial.

8. Mark L. Knapp (1998):

Komunikasi adalah suatu proses dalam suatu hubungan yang mencakup lima tahap, yaitu initiasi (dimulainya hubungan), eksperimen (mencari kesamaan), intensifikasi (dorongan untuk mengintensifkan hubungan), integrasi (memasukkan orang lain ke dalam lingkaran sendiri), dan hubungan yang terus berlanjut.

Kesimpulannya, komunikasi memiliki definisi yang bervariasi menurut para ahli dan tahunnya, tetapi pada intinya, itu terdiri dari suatu proses pengiriman dan penerimaan informasi antara dua orang atau lebih melalui media tertentu. Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki efek yang besar pada individu dan masyarakat.

Teori Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Manusia: Konsep Menurut Para Ahli

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia, yang tidak hanya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga di dalam organisasi, bisnis, dan politik. Namun, komunikasi bukan hanya sekedar mengirim dan menerima pesan. Konsep-konsep dasar dalam teori komunikasi sebagian besar didasarkan pada cara manusia berinteraksi dalam proses komunikasi.

Berikut adalah pengertian komunikasi menurut beberapa para ahli dan tahunnya:

1. Harold D. Lasswell (1948)

Menurut Lasswell, komunikasi adalah “siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa dengan efek apa”. Konsep ini merupakan pendekatan yang sangat mekanistik dalam meninjau interaksi sosial dan memperlakukan manusia sebagai objek yang pasif dalam proses komunikasi.

2. Wilbur Schramm (1954)

Schramm mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial yang melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih yang mencoba untuk mempengaruhi satu sama lain dengan pesan yang dapat dipahami. Dalam hal ini, Schramm memandang manusia sebagai agen yang aktif dalam proses komunikasi.

Pendapat Schramm kemudian dikembangkan oleh David Berlo, yang mengemukakan model “SMCR”(Source, Message, Channel, Receiver). Menurut Berlo, dalam proses komunikasi, pesan harus dikirim oleh sumber melalui saluran tertentu dan diterima oleh penerima yang dapat memahaminya.

3. Marshall McLuhan (1964)

McLuhan percaya bahwa media adalah pesan dalam dirinya sendiri, dan bentuk media itu jauh lebih signifikan daripada isi atau kontennya. Menurutnya, media memberikan pengaruh yang sangat besar pada cara kita mengelola pengalaman kita dan membentuk pemikiran dan perilaku kita.

4. Harold Innis (1950)

Innis memandang komunikasi sebagai salah satu cara manusia memperluas ruang lingkup dan pengaruhnya. Ia juga mengatakan bahwa media berpengaruh pada kebudayaan manusia dan memberikan dampak yang kuat pada pemahaman manusia atas dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya.

5. George Gerbner (1973)

Gerbner mengatakan bahwa media memberikan pandangan dunia yang sangat umum dan sering kali tidak akurat. Ia juga percaya bahwa media sangat berkontribusi dalam membentuk persepsi manusia tentang realitas sosial dan politik.

Dari berbagai pengertian komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan pertukaran informasi antara orang-orang yang bertujuan untuk mempengaruhi satu sama lain. Namun, dalam proses tersebut, tidak hanya pesan yang ditransfer, tetapi juga pandangan dunia dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh media.

Konsep dasar teori komunikasi sebagai proses interaksi manusia sangat dipengaruhi oleh pandangan filsafat, psikologi, dan sosiologi. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bisnis, organisasi, politik, dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami bagaimana proses komunikasi itu terjadi agar dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

Komunikasi Organisasi: Definisi dan Perkembangan Menurut Para Ahli

Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai proses pertukaran pesan antara anggota organisasi yang dilakukan dalam suatu lingkungan atau konteks tertentu yang memiliki tujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah definisi dan perkembangan komunikasi organisasi menurut para ahli.

Definisi Komunikasi Organisasi

Menurut beberapa ahli, berikut adalah pengertian komunikasi organisasi:

  • Menurut Robbins dan Judge (2008), komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi di dalam organisasi.
  • Menurut McShane dan Von Glinow (2010), komunikasi organisasi adalah proses pertukaran informasi yang melibatkan pengiriman pesan dari sumber ke penerima, dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
  • Sedangkan menurut Effendy (2010), komunikasi organisasi merupakan suatu proses interaksi antara individu atau kelompok yang terjadi secara terus menerus dan sistematis dalam sebuah organisasi.

Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah proses yang terjadi secara terus menerus dalam lingkungan organisasi untuk mencapai tujuan tertentu melalui pengiriman dan penerimaan pesan yang dilakukan oleh anggota organisasi.

Perkembangan Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi telah mengalami perkembangan dan perubahan seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan komunikasi organisasi menurut beberapa ahli:

  • Tahap pertama (1900 – 1945): Komunikasi organisasi pada tahap ini masih sangat sederhana dan terbatas. Pengiriman pesan dilakukan melalui surat atau memo yang dikirim melalui pos.
  • Tahap kedua (1945 – 1975): Komunikasi organisasi pada tahap ini mengalami perkembangan dengan adanya kemajuan teknologi seperti telepon dan mesin ketik. Pengiriman pesan menjadi lebih cepat dan efisien.
  • Tahap ketiga (1975 – 2000): Komunikasi organisasi pada tahap ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komputer dan internet yang semakin berkembang pesat. Pengiriman pesan dilakukan melalui email, fax, dan telepon seluler. Komunikasi menjadi lebih praktis dan mudah dilakukan dari jarak jauh.
  • Tahap keempat (2000 – sekarang): Komunikasi organisasi pada tahap ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih seperti media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Pengiriman pesan menjadi lebih fleksibel dan mudah dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Dari keempat tahapan tersebut, terlihat bahwa perkembangan teknologi memiliki peran penting dalam perkembangan komunikasi organisasi. Penggunaan teknologi yang semakin canggih memudahkan anggota organisasi dalam melakukan komunikasi dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif dan efisien.

Kesimpulannya, komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran pesan antara anggota organisasi dalam suatu lingkungan tertentu dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi juga mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi dari tahap sederhana hingga canggih seperti saat ini.

Komunikasi Massa dan Publik: Pengertian dan Tren Perkembangan Menurut Ahli

Komunikasi massa dan publik adalah jenis komunikasi yang dilakukan dengan tujuan menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak umum yang jumlahnya besar. Pesan atau informasi yang disampaikan oleh media massa dapat mencakup berbagai hal, seperti berita, iklan, hiburan, pendidikan, politik, dan lain sebagainya.

Pengertian komunikasi massa dan publik menurut para ahli berbeda-beda. Menurut McQuail (2010), komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi antara sumber informasi (media massa) dengan audiens yang dibawa oleh media massa tersebut. Sedangkan menurut DeFleur dan Ball-Rokeach (1989), komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh sumber informasi kepada khalayak yang luas melalui media massa yang bersifat publik.

Tren perkembangan komunikasi massa dan publik terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya media baru. Beberapa tren terkini dalam komunikasi massa dan publik antara lain:

1. Media Sosial

Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube telah menjadi fenomena dalam komunikasi massa dan publik. Media sosial memungkinkan siapa saja untuk membuat dan membagikan konten, baik dalam bentuk teks, foto, maupun video, kepada jaringan teman atau pengikutnya. Media sosial juga menjadi sarana untuk membangun komunitas atau kelompok dengan minat atau tujuan yang sama.

Menurut Boyd dan Ellison (2007), media sosial adalah situs web yang memungkinkan pengguna untuk membuat profil atau halaman pribadi, berkoneksi dengan pengguna lain, dan saling berbagi konten. Media sosial dapat digunakan sebagai sarana komunikasi antarindividu dan kelompok, serta sebagai sarana promosi atau pemasaran produk atau jasa.

2. Konten Berbasis Video

Video menjadi salah satu konten yang paling diminati oleh audiens dalam komunikasi massa dan publik. Perkembangan teknologi membuat produksi dan distribusi video menjadi semakin mudah dan murah. Berbagai platform seperti YouTube, TikTok, Netflix, dan Disney+ menyediakan berbagai jenis konten berbasis video, mulai dari video pendek hingga film layar lebar. Konten berbasis video juga memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan dengan konten teks atau gambar.

3. Perilaku Konsumsi Media

Perilaku konsumsi media terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya media baru. Menurut Pew Research Center (2018), masyarakat semakin banyak mengonsumsi berita dan informasi melalui media digital, sementara konsumsi media cetak maupun televisi mengalami penurunan. Masyarakat juga semakin cenderung mengonsumsi media melalui perangkat seluler seperti smartphone dan tablet.

4. Kesadaran Informasi

Saat ini, kesadaran informasi atau media literacy menjadi salah satu tren penting dalam komunikasi massa dan publik. Kesadaran informasi mengacu pada kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi informasi yang diterima melalui media massa. Masyarakat perlu dilatih untuk bisa membedakan antara informasi yang valid dan hoaks, serta memahami bahaya dari penyebaran informasi palsu atau tidak benar. Pemerintah dan lembaga masyarakat perlu berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran informasi masyarakat.

Dalam kesimpulan, komunikasi massa dan publik adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh media massa untuk menyampaikan informasi kepada khalayak umum. Tren perkembangan komunikasi massa dan publik antara lain meliputi media sosial, konten berbasis video, perilaku konsumsi media, dan kesadaran informasi. Oleh karena itu, penting untuk terus mengikuti perkembangan tren komunikasi massa dan publik agar bisa beradaptasi dengan cepat dan efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens.

Komunikasi Antarbudaya: Pengertian dan Peran Pentingnya dalam Era Globalisasi

Komunikasi antarbudaya adalah interaksi atau pertukaran informasi antara individu atau kelompok yang mewakili budaya yang berbeda. Pertukaran informasi ini meliputi bahasa, nilai-nilai, sikap, keyakinan, dan perilaku yang dianut dalam masyarakat tertentu. Dalam era globalisasi, komunikasi antarbudaya menjadi semakin penting karena meningkatnya pengintegrasian dan kerjasama antarbangsa. Oleh sebab itu, pemahaman tentang komunikasi antarbudaya serta peran pentingnya dalam era globalisasi sangatlah relevan guna mencapai kesepahaman yang saling menguntungkan antarbangsa.

Menurut Lazuardi dan Hamdani (2019), pengertian komunikasi antarbudaya adalah suatu proses pertukaran pesan yang terjadi antara dua individu atau kelompok yang berasal dari budaya yang berbeda. Komunikasi antarbudaya membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang budaya yang berbeda, termasuk bahasa, norma, dan nilai-nilainya. Pemahaman ini menjadi penting karena budaya seringkali mempengaruhi cara individu atau kelompok dalam mempersepsikan realitas, sehingga mempengaruhi cara mereka menyampaikan dan menerima pesan.

LeBaron dan Pillor (2006) menambahkan bahwa peran penting dari komunikasi antarbudaya dalam era globalisasi adalah untuk membantu individu atau kelompok dalam memahami nilai-nilai dan keyakinan yang berbeda dari satu sama lain, serta menghargai perbedaan tersebut. Selain itu, komunikasi antarbudaya juga membantu dalam meminimalisir konflik antarbangsa dan memperkuat hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

Pemahaman tentang norma-norma budaya dapat mempengaruhi interaksi antarbudaya. Sebagai contoh, gaya bersahabat yang sopan dalam budaya Indonesia mungkin dianggap tidak sopan atau kurang ramah jika diterapkan dalam budaya Amerika Serikat yang lebih terbuka. Oleh karena itu, pemahaman tentang norma budaya sangat penting karena akan membantu dalam menghindari kesalahpahaman dalam interaksi antarbudaya.

Selain itu, menurut Gudykunst dan Kim (2003), komunikasi antarbudaya juga membantu dalam mengembangkan empati dan toleransi terhadap orang-orang yang memiliki kebudayaan atau agama yang berbeda. Pemahaman tentang kebudayaan yang berbeda juga dapat membantu menghilangkan stereotip dan prasangka, sehingga memperkuat hubungan antarbudaya. Hal ini sangat berguna dalam era globalisasi karena semakin meningkatnya kerjasama dan integrasi antarbangsa.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi, komunikasi antarbudaya menjadi semakin penting dalam upaya meminimalkan kesalahpahaman antarbangsa. Pemahaman tentang kebudayaan yang berbeda merupakan kunci untuk mencapai kesepahaman yang saling menguntungkan antarbangsa. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan kemampuan dalam komunikasi antarbudaya agar hubungan antarbangsa dapat diperkuat dan kerjasama yang lebih baik dapat diwujudkan.

Sekiranya, artikel ini dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang pengertian komunikasi menurut para ahli dan tahunnya. Dalam kegiatan sehari-hari, komunikasi merupakan hal yang sering dilakukan oleh setiap manusia. Dalam pasangan, keluarga, dan lingkungan sosial. Komunikasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap hubungan antar pribadi dan organisasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami definisi dan jenis-jenis dari komunikasi agar dapat memperkuat hubungan dan membangun komunikasi yang baik dengan orang disekitar kita.