Pengertian Faktor Eksternal Dalam Bisnis

Salam sejahtera untuk para pembaca! Dalam dunia bisnis, ada faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor-faktor ini disebut faktor eksternal dalam bisnis. Faktor eksternal ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan dan tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha dan pebisnis untuk memahami faktor-faktor eksternal ini agar dapat mengantisipasi dampaknya terhadap bisnis yang dijalankan. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang pengertian faktor eksternal dalam bisnis, selengkapnya simak artikel berikut ini.

Definisi Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor lingkungan atau variabel luar organisasi yang berpengaruh pada kinerja, keputusan, dan kebijakan bisnis. Faktor-faktor ini dapat berupa kebijakan pemerintah, persaingan, teknologi, tren ekonomi, dan perubahan demografi serta sosial budaya.

Organisasi harus memahami faktor eksternal untuk merencanakan strategi bisnis secara efektif. Perubahan dalam faktor eksternal dapat mempengaruhi jangka panjang keberhasilan organisasi. Jika organisasi tidak dapat mengantisipasi atau menangani faktor eksternal, maka mereka mungkin tidak dapat mempertahankan keunggulan kompetitif mereka.

Beberapa faktor eksternal menghasilkan peluang dan ancaman bagi organisasi. Sekitar 70-80% faktor eksternal ini di luar kendali organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus menganalisis lingkungan eksternal secara teratur dan mempertimbangkan risiko dan peluang yang mungkin terjadi pada bisnis mereka.

Keberhasilan organisasi juga bergantung pada hubungan yang baik dengan faktor eksternal. Misalnya, kebijakan pemerintah dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dapat merugikan bisnis. Namun, organisasi yang memahami dan mendukung kebijakan tersebut akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan keadaan ini daripada yang menghindarinya atau bahkan mencoba untuk melawan.

Perubahan faktor eksternal dapat mempengaruhi bisnis organisasi dalam banyak cara. Perubahan dalam teknologi bisa mengubah cara organisasi bekerja atau mencapai pelanggan mereka. Peningkatan persaingan mungkin menyebabkan organisasi kesulitan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Perubahan dalam struktur demografi mungkin mempengaruhi preferensi pelanggan dan preferensi pasar.

Organisasi harus memahami faktor eksternal agar dapat memperkirakan dampaknya terhadap bisnis mereka dan mempersiapkan diri untuk mengantisipasi, menangani, dan bahkan memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan dalam bisnis mereka.

Jika sebuah organisasi dapat memahami faktor eksternal dengan baik, maka organisasi tersebut bisa lebih mengoptimalkan sumber daya mereka dan memperoleh pengaruh yang lebih baik di pasar. Dalam situasi sulit atau dalam pasar yang stabil, organisasi yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan faktor eksternal akan memiliki keunggulan dan kesempatan yang lebih baik untuk mencapai target bisnis mereka.

Jenis-jenis Faktor Eksternal

Dalam sebuah perusahaan, ada faktor-faktor yang memengaruhi kinerjanya baik secara positif maupun negatif. Faktor-faktor tersebut disebut faktor eksternal. Di dalam faktor eksternal sendiri terdapat beberapa jenis faktor eksternal yang memengaruhi perusahaan. Berikut ini adalah jenis-jenis faktor eksternal tersebut:

1. Politik

Faktor eksternal dalam bidang politik di Indonesia terbilang tinggi. Kebijakan pemerintah dalam hal apapun bisa berdampak pada keberlangsungan perusahaan. Pemasaran atau penjualan juga dapat terdampak oleh peraturan dan perundangan yang dibuat oleh pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur pembatasan jam operasional, maka perusahaan harus menyesuaikan kebijakan internalnya agar tetap bertahan.

2. Ekonomi

Selain faktor politik, faktor yang berpengaruh dalam perusahaan adalah faktor ekonomi. Pasar ekonomi Indonesia dikenal memiliki perubahan-perubahan yang sulit diprediksi. Faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan lain-lain. Keadaan ekonomi yang tidak menentu, seperti terjadinya resesi, bisa berdampak pada penghasilan perusahaan. Untuk tetap bertahan pada kondisi perekonomian yang tidak stabil, perusahaan harus mengambil beberapa tindakan seperti menurunkan biaya produksi ataupun merampingkan struktur organisasi.

Penting untuk diingat bahwa setiap keadaan ekonomi memiliki peluang yang berbeda-beda dan manfaat yang berbeda-beda pula bagi perusahaan. Sebagai contoh, saat ekonomi melambat maka perusahaan harus dapat fokus pada penghematan biaya produksi dan memperbaiki struktur keuangan. Di sisi lain, jika ekonomi tumbuh mantap maka perusahaan akan memiliki peluang untuk ekspansi.

3. Sosial & Budaya

Perubahan pola hidup dan gaya hidup masyarakat juga bisa berpengaruh pada kinerja perusahaan. Sosial dan budaya dapat memicu adanya keinginan baru dari masyarakat dalam menggunakan produk yang diproduksi oleh perusahaan. Perubahan moda hidup dan gaya hidup dalam masyarakat, misalnya gaya hidup sehat dan olahraga, bisa memengaruhi permintaan produk-produk kesehatan dan kebugaran. Salah satu contohnya seni rupa, dimana masyarakat mendapatkan pengetahuan dan perkembangan seni rupa, maka akan memungkinkan untuk meningkatkan permintaan barang-barang seni rupa tersebut.

4. Teknologi

Teknologi saat ini telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan dan bisnis. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal oleh pesaingnya. Kemajuan teknologi juga bisa memicu adanya produk dan jasa yang lebih efektif dan efisien dalam ketempat sosial masyarakat. Perusahaan harus mencari cara untuk meningkatkan kinerja dan memanfaatkan teknologi canggih untuk bersaing.

5. Lingkungan

Perubahan lingkungan juga mempengaruhi kinerja produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan. Misalnya, jika industri yang bergerak di bidang pertanian dan merusak lingkungan dalam skala besar tanah dan gambut, maka perusahaan harus membayar multa, bukan saja merusak lingkungan tetapi juga membuat permintaan pasar terhadap produk produk olahan gambut akan berkurang.

Jenis faktor eksternal di atas harus selalu menjadi perhatian pada perusahaan karena faktor tersebut dapat berdampak pada kinerja bisnis perusahaan. Memahami dan mengelola faktor-faktor tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk mencegah risiko dan mengeksploitasi peluang dengan lebih efektif.

Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Perusahaan

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan dan tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Pada umumnya faktor eksternal ini adalah hal yang dapat mempengaruhi jalannya bisnis dan operasional perusahaan. Maka dari itu, pengelolaan perusahaan harus memperhatikan faktor eksternal ini agar dapat mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi. Berikut adalah pengaruh faktor eksternal terhadap perusahaan.

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor yang paling sering mempengaruhi jalannya bisnis pada suatu perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari adanya fluktuasi harga bahan baku atau kenaikan suku bunga yang membuat biaya operasional perusahaan menjadi meningkat. Selain itu, kondisi ekonomi yang memburuk bisa menyebabkan turunnya daya beli masyarakat yang berimbas langsung pada penurunan penjualan suatu perusahaan. Karena itu, perusahaan harus memperhatikan pergerakan ekonomi dan membuat strategi yang tepat agar bisnis tetap berjalan dengan baik.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi nilai, norma, budaya, dan perilaku masyarakat yang menentukan tren konsumsi. Jika perusahaan dapat memahami faktor sosial ini, maka mereka dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan tingkat loyalitas pelanggan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak memahami faktor sosial, maka bisnis mereka bisa saja tertinggal dengan kompetitor lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memantau tren konsumsi dan perilaku masyarakat agar bisnis mereka tetap relevan dengan kebutuhan pasar.

3. Faktor Teknologi

Faktor teknologi juga mempengaruhi perkembangan bisnis pada suatu perusahaan. Kemajuan teknologi bisa membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas pada proses bisnis mereka, namun bisa juga menjadi ancaman jika tidak dapat diimbangi. Jika perusahaan gagal beradaptasi dengan perkembangan teknologi, maka akan terjadi ketertinggalan competitif terhadap kompetitor atau industri sejenis.

Salah satu dampak perkembangan teknologi adalah tentang layanan elektronik. Layanan elektronik, seperti e-commerce, tak hanya membuka peluang bisnis baru namu dapat mempermudah proses bisnis dan meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi juga memungkinkan munculnya bisnis baru yang berpotensi menjadi pesaing bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus tetap berinovasi agar tetap bisa memanfaatkan teknologi sebagai peluang bisnis dan mengikuti perkembangan zaman.

Dalam menghadapi pengaruh faktor eksternal, perusahaan harus dapat merancang strategi bisnis agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan dapat melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. Selain itu, perusahaan juga harus membentuk tim yang dilengkapi dengan sumber daya yang melimpah agar dapat memperbaharui pengetahuan dan kepemimpinan mereka dengan perkembangan yang terjadi di pasar.

Pada intinya, pengaruh faktor eksternal terhadap perusahan sangat penting dan harus di perhatikan oleh pengelola perusahaan. Ketidakmampuan merespon pengaruh faktor eksternal dapat mengakibatkan perusahaan gagal dapat bersaing dan terus dianggap kurang relevan dalam pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat merespon faktor eksternal dengan baik dan terus menerus melakukan pemantauan serta inovasi teknologi yang diterapkan dalam perusahaan. Dalam kondisi ekonomi yang tak menentu dan persaingan yang semakin ketat, bagaimana seorang pengelola perusahaan mengantisipasi pengaruh faktor eksternal pada perusahaan sangat menentukan sukses atau tidaknya bisnis yang dijalankan.

Strategi Menghadapi Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut dan tidak dapat dikontrol oleh manajemen perusahaan. Faktor eksternal dapat berupa faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan lingkungan. Oleh karena itu, strategi yang tepat harus diterapkan untuk menghadapi faktor eksternal agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang.

1. Membuat Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan memahami faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi bisnis mereka. Setelah mengetahui hal tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan situasi tersebut.

2. Membangun Hubungan yang Baik dengan Para Pemangku Kepentingan

Perusahaan harus membangun hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan bisnis mereka. Para pemangku kepentingan dapat berupa pelanggan, pemasok, investor, pemerintah, masyarakat, dan lain-lain. Dengan membangun hubungan yang baik, perusahaan dapat membangun kepercayaan dan mengurangi risiko terhadap ancaman-ancaman eksternal yang dapat terjadi.

3. Membuat Skenario Perencanaan Krisis

Setiap perusahaan harus mempersiapkan rencana darurat atau skenario perencanaan krisis jika terjadi ancaman atau masalah di luar kendali mereka. Skenario perencanaan krisis harus mencakup tindakan-tindakan yang harus dilakukan jika terjadi masalah seperti krisis ekonomi, bencana alam, serangan cyber, atau kejahatan lainnya. Dengan memiliki skenario perencanaan krisis, perusahaan dapat dengan cepat merespons perubahan tiba-tiba dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari faktor-faktor eksternal yang tidak terduga.

4. Mengembangkan Strategi Diversifikasi

Salah satu strategi menghadapi faktor eksternal adalah dengan mengembangkan strategi diversifikasi. Strategi ini dilakukan dengan mengembangkan produk atau layanan baru, atau memasuki pasar baru untuk mengurangi eksposur terhadap ancaman di pasar tertentu. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan peluang baru bagi perusahaan.

Misalnya, jika perusahaan hanya menghasilkan satu produk, maka jika produk tersebut gagal di pasaran, maka bisnis perusahaan tersebut dapat berada dalam risiko yang tinggi. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki beberapa produk yang berbeda, maka risiko terhadap satu produk tertentu memiliki resiko yang lebih rendah karena perusahaan punya produk lain yang masih laris di pasaran.

Strategi diversifikasi ini dilakukan dengan hati-hati, karena perlu diingat bahwa setiap perusahaan memiliki kompetensi inti yang berbeda, dan pengembangan produk atau layanan baru harus berdasarkan pada kompetensi inti tersebut.

Kesimpulan

Faktor eksternal di luar kendali perusahaan dapat mempengaruhi bisnis mereka secara signifikan. Oleh karena itu, perusahaan harus menghadapi faktor-faktor eksternal ini dengan strategi yang tepat seperti membuat analisis SWOT, membangun hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan, membuat skenario perencanaan krisis, dan mengembangkan strategi diversifikasi. Dalam menghadapi perubahan yang terjadi, manajemen perusahaan harus selalu siap dengan strategi yang inovatif dan adaptif, sehingga dapat mengatasi tantangan yang sedang terjadi.

Studi Kasus: Dampak Faktor Eksternal pada Industri Penerbangan

Industri penerbangan adalah suatu industri yang sangat bergantung pada faktor eksternal. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi industri ini. Faktor-faktor eksternal tersebut dapat membawa dampak positif maupun negatif terhadap industri penerbangan.

Berikut adalah 5 faktor eksternal yang dapat mempengaruhi industri penerbangan:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi adalah faktor eksternal yang sangat berpengaruh pada industri penerbangan. Fluktuasi harga minyak dan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi biaya operasional maskapai penerbangan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi harga tiket pesawat. Ketidakstabilan ekonomi suatu negara atau wilayah juga dapat memiliki dampak negatif pada permintaan tiket pesawat. Sebaliknya, stabilitas ekonomi suatu negara atau wilayah akan membawa dampak positif pada industri penerbangan.

2. Faktor Politik

Faktor politik juga dapat mempengaruhi industri penerbangan. Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal regulasi atau keamanan dapat mempengaruhi biaya operasional maskapai penerbangan dan juga memberikan dampak pada jumlah penumpang. Konflik politik dan terorisme juga dapat membawa dampak negatif pada industri penerbangan, seperti menurunnya jumlah penumpang dan kenaikan biaya keamanan.

3. Faktor Sosial dan Budaya

Faktor sosial dan budaya juga menjadi dolar dalam pengaruh pada industri penerbangan. Perubahan dalam gaya hidup dan kebiasaan bepergian dapat membawa dampak terhadap permintaan tiket pesawat. Kenaikan kesadaran lingkungan juga dapat membawa dampak pada industri penerbangan, seperti upaya untuk mengurangi emisi karbon melalui penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi ramah lingkungan.

4. Faktor Teknologi

Faktor teknologi juga mempengaruhi industri penerbangan. Kemajuan teknologi dalam hal sistem informasi dan komunikasi dapat mempercepat dan memudahkan layanan pelanggan dan proses pemesanan tiket. Peningkatan teknologi dalam hal bahan bakar dan desain pesawat juga dapat membawa dampak positif terhadap efisiensi biaya dan lingkungan dalam industri penerbangan.

5. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga menjadi faktor eksternal yang penting dalam industri penerbangan. Peraturan lingkungan yang ketat dapat mempengaruhi biaya operasional maskapai penerbangan, terutama dalam hal pengurangan emisi karbon. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat dan menurunnya jumlah penumpang. Namun, upaya untuk menjaga lingkungan dan melakukan praktik ramah lingkungan dalam industri penerbangan akan membawa dampak positif bagi industri ini di masa depan.

Kesimpulan

Faktor eksternal memang memiliki pengaruh yang besar dalam industri penerbangan. Oleh karena itu, pengelola industri penerbangan perlu senantiasa memantau dan mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis mereka. Hal ini akan membantu mereka untuk membuat keputusan dan strategi yang tepat serta untuk mengantisipasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari faktor-faktor eksternal tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian faktor eksternal dalam bisnis. Seperti yang telah diuraikan di atas, faktor eksternal memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus pandai-pandai dalam mengantisipasi dan menghadapi faktor-faktor eksternal yang mungkin terjadi. Dengan begitu, bisnis yang dijalankan akan semakin bertahan lama dan sukses di masa depan. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai bisnis atau sedang merintis usaha.