Selamat datang, pembaca yang budiman! Bahasa adalah elemen penting dalam kehidupan manusia. Dari sekedar berkomunikasi dengan orang lain, menyampaikan pesan, hingga menciptakan sebuah karya seni. Namun, tahukah kamu apa pengertian bahasa menurut 5 pakar terkenal? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya!
Pengertian Bahasa Menurut Pakar Linguistik
Bahasa merupakan simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan berkomunikasi antara satu orang dengan yang lainnya. Akan tetapi, definisi mengenai bahasa bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak pakar linguistik yang berbeda pandangan mengenai pengertian bahasa. Berikut ini adalah definisi bahasa menurut 5 orang pakar linguistik.
1. Noam Chomsky
Noam Chomsky adalah seorang pakar linguistik yang sangat terkenal. Ia mempunyai pandangan bahwa bahasa adalah kemampuan bawaan manusia yang disebut sebagai kemampuan bawaan bahasa. Menurut Chomsky, bahasa adalah kemampuan atau insting bawaan manusia yang membuat kita mampu mengerti dan menggunakan bahasa.
Dalam pandangan Chomsky, bahasa merupakan sesuatu yang terstruktur secara bawaan, sehingga setiap anak manusia mampu mempelajari bahasa dengan mudah. Chomsky juga mengemukakan bahwa manusia memiliki suatu mekanisme bawaan yang memungkinkan kita untuk secara otomatis memahami bahasa dan membuat kalimat-kalimat yang sesuai dengan aturan struktur tata bahasa.
Dalam pandangan bahasa menurut Chomsky, bahasa tersebut memiliki struktur universal yang sama di seluruh dunia, sehingga bahasa tersebut memiliki kemampuan yang sama dalam hal esensi.
2. Ferdinand de Saussure
Selanjutnya, terdapat pakar linguistik bernama Ferdinand de Saussure yang pandangan mengenai pengertian bahasa adalah sebagai suatu sistem tanda yang terbentuk dari unsur-unsur yang saling berhubungan. De Saussure berpendapat bahwa bahasa terdiri dari unsur-unsur tanda yang meliputi kata, frasa, kalimat, dan lain sebagainya.
Dalam pandangan bahasa menurut de Saussure, tanda tersebut mempunyai dua unsur yakni signified dan signifier. Signified merupakan makna yang terkandung dalam bahasa, sedangkan signifier merupakan bentuk fisik dari bahasa tersebut.
3. Edward Sapir
Edward Sapir adalah seorang pakar linguistik dari Amerika Serikat. Ia mengemukakan bahwa bahasa adalah produk dari cara berpikir manusia, sehingga bahasa tersebut mencerminkan pandangan dunia manusia. Menurut Sapir, bahasa terbentuk dari pengalaman berpikir manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan bahasa menurut Sapir, bahasa tersebut tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan makna, tetapi juga membentuk cara kita memandang dunia di sekitar kita. Sapir juga berpendapat bahwa bahasa mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pemikiran manusia dan memunculkan pola pikir baru dalam diri manusia.
4. Benjamin Lee Whorf
Selanjutnya, terdapat pakar linguistik Benjamin Lee Whorf yang membatasi pandangan Sapir dan menekankan bahwa bahasa mempengaruhi cara berpikir manusia secara signifikan. Whorf mengatakan bahwa bahasa bisa mempengaruhi pola pikir manusia dalam hal memori, persepsi, dan logika.
Dalam pandangan bahasa menurut Whorf, bahasa mempengaruhi bagaimana manusia memandang dunia sekitar kita. Sebagai contoh, masyarakat Eskimo mempunyai lebih dari 50 kata untuk salju, sehingga mereka mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk membedakan berbagai jenis salju dibandingkan masyarakat yang hanya mempunyai satu atau dua kata untuk salju saja.
5. Leonard Bloomfield
Leonard Bloomfield adalah seorang pakar linguistik yang memandang bahasa sebagai suatu sistem tanda, yang ditandai dengan adanya hubungan antara objek tertentu dengan lambang yang digunakan untuk mengacu pada objek tersebut.
Dalam pandangan bahasa menurut Bloomfield, bahasa mempunyai beberapa unsur dasar seperti bunyi, kata, dan kalimat. Unsur tersebut membentuk bahasa dan bahasa tersebut dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan sistem tanda yang digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi.
Secara keseluruhan, pengertian bahasa menurut pakar linguistik memiliki beragam pandangan mulai dari bahwa bahasa merupakan kemampuan bawaan manusia, sistem tanda, mencerminkan pandangan dunia manusia, mempengaruhi cara berpikir manusia, sampai sebagai keseluruhan sistem bahasa. Tetapi, definisi tersebut memberikan gambaran bahwa bahasa mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Definisi Bahasa dari Perspektif Sastra oleh Pakar
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi antara satu orang dengan orang lainnya. Dalam perspektif sastra, bahasa memiliki makna yang lebih dalam dan luas. Bahasa digunakan untuk menciptakan karya sastra yang berupa novel, puisi, drama, dan lain sebagainya. Para pakar sastra telah memberikan definisi bahasa dari perspektif sastra yang berbeda, berikut adalah beberapa definisi tersebut:
1. Chaerudin Kusuma Wardaya
Menurut Chaerudin Kusuma Wardaya, bahasa merupakan sistem komunikasi yang digunakan manusia melalui lambang-lambang yang berupa kata-kata. Secara umum, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi, bertindak, dan berkomunikasi. Namun, dalam perspektif sastra, bahasa memiliki konotasi dan denotasi yang lebih luas. Bahasa digunakan untuk menciptakan karya sastra yang memiliki nilai estetika dan simbolik.
2. W.J.S. Poerwadarminta
W.J.S. Poerwadarminta menyatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi. Menurutnya, bahasa memiliki tiga fungsi pokok, yaitu fungsi instrumental, fungsi interpersonal, dan fungsi representatif. Fungsi instrumental adalah fungsi bahasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan fungsi interpersonal merupakan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan fungsi representatif merujuk pada kemampuan bahasa sebagai alat untuk merepresentasikan suatu fakta atau kenyataan.
3. Amir Hamzah
Menurut Amir Hamzah, bahasa dalam sastra bukan sekadar alat komunikasi, melainkan sebuah seni yang penting untuk dikuasai. Bahasa dipandang sebagai seni karena bahasa memiliki daya magis yang mampu mempengaruhi perasaan dan emosi pembaca. Bahasa dipakai dalam sastra bukan sekadar untuk menyampaikan informasi, melainkan juga untuk menciptakan nuansa, bermain dengan imaji, dan mengekspresikan perasaan.
4. Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono menyatakan bahwa bahasa dalam sastra merupakan sebuah cara pandang dari pengarang terhadap dunia. Bahasa dalam sastra bukan hanya sekadar alat untuk mengungkapkan fakta atau kenyataan, melainkan juga digunakan untuk merepresentasikan pandangan dan sudut pandang pengarang terhadap dunia. Bahasa dipakai untuk mengungkapkan keindahan, perasaan, dan imajinasi pengarang.
5. Maman S. Mahayana
Maman S. Mahayana menyatakan bahwa bahasa dalam sastra merupakan sebuah seni, yang menjadikan bahasa dipakai untuk menciptakan karya sastra yang memiliki nilai estetika. Bahasa dalam sastra juga digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan dan imajinasi pengarang. Dalam sastra, bahasa dipakai untuk menciptakan nuansa yang dapat mempengaruhi perasaan dan emosi pembaca.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa dalam perspektif sastra memiliki konotasi dan denotasi yang lebih luas. Bahasa bukan hanya sekadar alat untuk berkomunikasi, melainkan juga dapat digunakan untuk menciptakan karya sastra yang memiliki nilai estetika dan simbolik. Bahasa merupakan sebuah seni yang dapat dipakai untuk melestarikan budaya dan membuat pembaca terkagum-kagum atas keindahan bahasa itu sendiri.
Pandangan Pakar Antropologi tentang Bahasa Manusia
Bahasa manusia adalah salah satu aspek yang paling menarik dalam kehidupan manusia. Bahkan, penggunaan bahasa telah menjadi salah satu fitur khas manusia yang membedakan diri kita dari makhluk hidup lainnya.
Menurut pakar antropologi, ada lima pandangan yang diterapkan dalam memahami bahasa manusia sebagai berikut:
- Pandangan Strukturalis
- Pandangan Fungsionalis
- Pandangan Interaksionisme Sosial
- Pandangan Etnografi Komunikasi
- Pandangan Etnolinguistik
Dalam subtopik ini, kita akan membahas pandangan ketiga, yaitu pandangan interaksionisme sosial. Teori ini digagas oleh beberapa pakar antropologi, di antaranya adalah George Herbert Mead dan Charles Horton Cooley.
Menurut pandangan interaksionisme sosial, bahasa berasal dari interaksi sosial antara individu dalam suatu kelompok. Dalam interaksi ini, setiap individu akan menghasilkan bahasa yang unik yang akan menjadi bahasa komunitas tersebut. Bahasa yang dihasilkan oleh kelompok tersebut juga memiliki fungsi yang unik dan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari kelompok tersebut.
Pandangan ini menekankan bahwa bahasa tidak semata-mata berfungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas sosial dan budaya suatu kelompok. Oleh karena itu, bahasa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor linguistik tetapi juga oleh faktor-faktor sosial dan budaya.
Pakar antropologi juga mengemukakan bahwa penggunaan bahasa dapat mencerminkan struktur sosial dalam masyarakat. Misalnya, dalam suatu kelompok yang hierarkis, orang-orang yang memiliki posisi sosial yang lebih tinggi akan menggunakan bahasa yang lebih formal dan lebih kompleks dibandingkan dengan orang biasa.
Selain itu, bahasa juga dapat digunakan untuk membentuk hubungan antarindividu dalam kelompok tersebut. Misalnya, jika seseorang menggunakan bahasa yang identik dengan kelompoknya, hal ini akan memberikan rasa solidaritas dan sense of belonging pada dirinya. Di sisi lain, jika seseorang menggunakan bahasa yang berbeda dengan kelompoknya, ia dapat dianggap sebagai orang yang tidak tergabung dalam kelompok tersebut.
Dalam dunia bisnis, pengertian tentang bahasa sesuai dengan pandangan interaksionisme sosial juga dapat membantu kita untuk memahami bagaimana bahasa dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Bahasa yang digunakan oleh seseorang dapat memengaruhi reputasinya dan juga dapat membentuk persepsi orang lain terhadap dirinya.
Dalam hal ini, bahasa dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan persuasi, negosiasi, atau bahkan manipulasi dalam situasi bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana bahasa dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan bagaimana memanfaatkan bahasa secara bijaksana dalam berbagai situasi bisnis.
Kesimpulannya, pandangan interaksionisme sosial dalam memahami bahasa manusia memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bahasa dan fungsinya dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas sosial dan budaya suatu kelompok. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang tepat dan bijaksana sangat penting dalam berbagai situasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sosiologi Bahasa Menurut Pakar Sosiologi
Sosiologi bahasa adalah cabang ilmu sosiologi yang berfokus pada studi tentang bahasa sebagai alat komunikasi sosial dan bagaimana bahasa memengaruhi struktur sosial dan budaya masyarakat. Dalam pengertian sosiologi bahasa, ada lima orang pakar yang memberikan pendapat masing-masing tentang bahasa.
1. Pierre Bourdieu
Pierre Bourdieu (1930-2002) adalah seorang sosiolog Prancis yang terkenal dengan teorinya tentang kapital sosial dan budaya. Dia juga menyumbangkan pengetahuannya tentang bahasa dalam sosiologi. Menurut Bourdieu, bahasa adalah bagian dari sosial yang berfungsi untuk mengontrol lingkungan sosial. Dalam arti ini, bahasa menjadi identitas dan kapital sosial yang digunakan untuk memposisikan individu di dalam struktur sosial. Bourdieu berpendapat bahwa bahasa adalah alat kontrol sosial untuk mengatur komunikasi di antara individu dan kelompok sosial.
2. Erving Goffman
Erving Goffman (1922-1982) adalah seorang sosiolog dan antropolog asal Kanada. Dia terkenal dengan teori dramaturgi sosialnya yang menjelaskan bagaimana individu mengekspresikan peran sosial mereka dalam interaksi sosial. Dia juga menyadari bahwa bahasa memegang peran penting dalam interaksi sosial. Menurutnya, bahasa digunakan untuk membangun citra sosial, dan individu memilih kata-kata mereka dengan hati-hati untuk menciptakan kesan yang diinginkan. Dalam pandangan Goffman, bahasa adalah alat presentasi diri yang penting untuk memperkuat identitas sosial.
3. Harold Garfinkel
Harold Garfinkel (1917-2011) adalah seorang sosiolog Amerika yang berfokus pada studi etnometodologi, yaitu studi tentang bagaimana inidividu menafsirkan dan memberi makna pada realitas sosial mereka. Dalam konteks bahasa, Garfinkel berpendapat bahwa bahasa dapat digunakan untuk memahami bagaimana individu menciptakan makna dan pemahaman mereka tentang dunia sosial. Bahasa tidak hanya sekedar alat komunikasi, tetapi juga cara untuk memahami kategori pemikiran dan pola pikir masyarakat.
4. Noam Chomsky
Noam Chomsky (1928-sekarang) adalah seorang linguistik dan aktivis politik Amerika. Dia terkenal dengan teorinya tentang bahasa dan gramatika generatif. Menurut Chomsky, bahasa bawaan manusia, atau bahasa yang dikodekan dalam DNA manusia, bersifat universal dan bukan tergantung pada pengalaman manusia dalam belajar bahasa. Dalam pandangan Chomsky, bahasa adalah kodifikasi otak manusia yang memiliki struktur yang bawaan dan universal.
Di samping itu, Chomsky juga mempunyai pandangan tentang bahasa sebagai bentuk aktivisme politik dengan penggunaan bahasa sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan kekuasaan.
5. George Herbert Mead
George Herbert Mead (1863-1931) adalah seorang filsuf dan sosiolog Amerika. Dia terkenal dengan teorinya tentang simbol sosial dan interaksi simbolik. Dalam pandangannya, bahasa adalah simbol sosial yang digunakan dalam interaksi sosial. Bahasa memiliki kemampuan untuk membuat individu memahami peran dan identitas sosial mereka dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa juga menjadi penting dalam membentuk konsep diri individu dalam masyarakat.
Dalam kesimpulan, sosiologi bahasa menjadi penting dalam studi sosiologi. Lima orang pakar di atas memberikan pandangan mereka masing-masing tentang bahasa. Bahasa dipandang sebagai alat kontrol sosial, pembangunan citra diri, pemahaman pada dunia sosial, kodifikasi otak manusia, bentuk aktivisme politik, dan simbol sosial dalam interaksi sosial. Dalam masyarakat, bahasa menjadi faktor penting dalam membentuk struktur sosial dan identitas sosial individu.
Implikasi Teknologi Terhadap Bahasa Menurut Pakar Teknologi Komunikasi
Teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan hal ini berdampak besar terhadap bahasa. Bahasa sebagai sarana komunikasi manusia juga mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai bidang. Berikut adalah pandangan dari 5 orang pakar teknologi komunikasi tentang implikasi teknologi terhadap bahasa:
1. Deden Hermawan – Dosen Teknik Informatika ITB
Deden Hermawan menekankan bahwa teknologi komunikasi dapat memperkaya bahasa. Sebagai contoh, dengan adanya aplikasi penerjemah, manusia dapat mempelajari berbagai bahasa secara mudah dan cepat. Selain itu, adopsi bahasa asing dalam percakapan sehari-hari juga telah meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi komunikasi dapat mengubah bahasa yang digunakan manusia secara drastis.
2. Benny Riyanto – CEO Bukalapak
Benny Riyanto menyoroti pentingnya bahasa dalam memasarkan produk secara global. Bahasa yang tepat dapat meningkatkan daya tarik produk dan mencapai target pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, pengembangan platform e-commerce harus dapat menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan konsumen untuk dapat memaksimalkan penjualan. Implikasi teknologi komunikasi pada bahasa di sini adalah platform e-commerce yang dapat diakses dalam berbagai bahasa dan sistem penerjemah otomatis.
3. Yohanes Surya – Pakar Teknologi Pendidikan Indonesia
Menurut Yohanes Surya, teknologi komunikasi berdampak besar terhadap pembelajaran bahasa. Pembelajaran tidak lagi terbatas pada kelas atau guru tetapi sekarang dapat dilakukan secara online dan mandiri. Teknologi juga dapat memfasilitasi penggunaan gambar dan animasi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif. Implikasi teknologi pada bahasa di sini adalah terciptanya pembelajaran bahasa yang lebih dinamis, efektif, dan efisien.
4. Rudiantara – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara menegaskan bahwa teknologi komunikasi memungkinkan seseorang untuk membentuk dan mempromosikan identitas budaya yang kuat. Salah satu contohnya adalah media sosial yang memungkinkan seseorang untuk memperkenalkan budaya atau bahasa tertentu yang tidak dikenal secara global. Oleh karena itu, implikasi teknologi pada bahasa di sini adalah mendorong pemeliharaan budaya dan terciptanya identitas budaya yang kuat melalui media digital.
5. Arie Kurniawan – Peneliti Teknologi Penerjemah Bahasa
Arie Kurniawan menekankan bahwa teknologi penerjemah bahasa telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara tanpa harus menguasai bahasa asing. Implikasi teknologi pada bahasa di sini adalah terciptanya kemampuan untuk berkomunikasi lintas budaya dan negara tanpa harus mengalami kesulitan karena perbedaan bahasa.
Dalam kesimpulannya, implikasi teknologi terhadap bahasa sangat signifikan dan berkembang pesat. Dari pemperkayaan bahasa hingga pengembangan identitas budaya yang kuat, teknologi telah memberikan dampak besar pada cara kita memahami dan menggunakan bahasa. Oleh karena itu, peran pakar teknologi komunikasi sangat penting untuk dapat memaksimalkan implikasi teknologi pada bahasa dan mendorong perkembangan bahasa yang lebih baik.
Terima kasih sudah membaca artikel tentang pengertian bahasa menurut lima pakar terkenal. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sebuah sistem komunikasi yang unik bagi manusia. Setiap orang memiliki interpretasi dan penggunaan bahasa yang berbeda-beda, namun secara umum bahasa memiliki beberapa karakteristik seperti sistem simbolik, produktif, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bahasa sebagai salah satu anugerah terbesar bagi manusia.