Buat kamu yang hobi memelihara ikan, apalagi yang suka ternak ikan hias atau ikan konsumsi, pasti sudah tahu kalau pakan punya peran penting dalam pertumbuhan ikan. Nah, kalau ngomongin soal pakan ikan, ada dua pilihan utama nih: pakan alami dan pakan buatan.
Pakan buatan biasanya berupa pelet, yang memang praktis dan bergizi. Tapi kalau mau yang lebih alami, murah, dan bisa dibudidayakan sendiri di rumah, kutu air adalah pilihan terbaik! Apalagi kalau kamu punya ikan kecil atau burayak, kutu air bisa jadi makanan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna.
Tapi, mungkin banyak yang masih bertanya-tanya:
- Apa sih sebenarnya kutu air itu?
- Apa manfaatnya buat ikan?
- Gimana cara membedakan jenis-jenis kutu air?
- Gimana cara budidayanya biar tetap berkembang dengan baik?
Nah, di artikel ini kita bakal bahas semuanya secara lengkap. Yuk, simak lebih lanjut supaya kamu bisa makin paham dan mungkin tertarik buat budidaya kutu air sendiri!
Jenis-Jenis Kutu Air untuk Pakan Ikan
Secara umum, ada dua jenis kutu air yang umumnya digunakan sebagai pakan ikan, yaitu Daphnia dan Moina. Keduanya termasuk ke dalam kelompok udang renik (Crustacea) dan berukuran kecil banget.
Karena ukurannya yang kecil ini orang-orang nyebutnya “kutu air”, meskipun sebenarnya ya bukan serangga.
1. Daphnia
Daphnia adalah salah satu jenis kutu air yang paling umum ditemukan di air tawar, terutama di perairan yang jernih dan mengambang, dengan suhu sekitar 20-25°C. Beberapa ciri khas dari Daphnia antara lain..
- Bentuk tubuhnya transparan atau bening, jadi kelihatan isi dalamnya.
- Bergerak dengan cara meloncat-loncat di dalam air.
- Bisa berkembang biak dengan sangat cepat di kondisi air yang kaya nutrisi.
Daphnia sangat cocok untuk burayak ikan hias seperti guppy, cupang, dan ikan koi karena ukurannya yang pas buat mulut ikan kecil. Selain itu, Daphnia juga cukup tahan hidup di berbagai kondisi air, sehingga gampang dibudidayakan.
2. Moina
Kalau Daphnia lebih suka hidup di air yang jernih, Moina justru banyak ditemukan di perairan yang kaya bahan organik seperti rawa-rawa, got, atau genangan air yang banyak lumutnya. Beberapa ciri khas Moina diantaranya..
- Ukurannya lebih kecil dibandingkan Daphnia.
- Warnanya kemerahan karena mengandung pigmen karotenoid.
- Suka hidup di air yang banyak mengandung bahan organik atau sedikit tercemar.
Moina sering digunakan sebagai pakan larva ikan atau burayak, terutama karena ukurannya yang lebih kecil dari Daphnia. Selain itu, Moina juga memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, terutama protein, sehingga sangat baik untuk mempercepat pertumbuhan ikan kecil.
Kandungan Nutrisi pada Kutu Air Untuk Pakan Ikan
Kenapa banyak orang milih kutu air sebagai pakan ikan, terutama untuk burayak ya. Jawabannya adalah karena kandungan nutrisinya sangat tinggi dan alami.
Menurut berbagai penelitian, kandungan gizi kutu air bisa dibilang cukup lengkap. Berikut adalah kandungan nutrisi dari kutu air..
Nutrisi | Daphnia (%) | Moina (%) |
---|---|---|
Protein | 50-66% | 60-70% |
Lemak | 5-6% | 6-8% |
Serat | 2-3% | 2-4% |
Abu | 5-7% | 5-8% |
Dari tabel di atas, tentu Moina punya kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan Daphnia. Karena itu, banyak pembudidaya ikan yang lebih milih Moina sebagai pakan burayak ikan yang baru menetas.
Selain kaya protein, kutu air juga punya asam lemak esensial, seperti omega-3 dan omega-6, yang bisa meningkatkan sistem imun ikan dan membuat warna ikan hias jadi lebih cerah. Kandungan seratnya yang rendah juga membuat kutu air mudah dicerna oleh burayak, jadi pertumbuhannya bisa lebih cepat tanpa gangguan pencernaan.
Cara Budidaya Kutu Air
Sekarang untuk cara pembudidayaan kutu air, entah untuk tujuan komersil atau kamu gunakan untuk pakan ikanmu sendiri. Berikut langkah-langkahnya..
Bibit Kutu Air
Sebelum memulai pembudidayaan, tentu kamu perlu bibit kutu air. Bibit kutu air bisa kamu dapatkan dengan beberapa cara..
- Membeli bibit di toko ikan atau peternak
Cara paling mudah dan praktis ya nge-belinya. Biasanya, bibit kutu air dijual dalam jumlah tertentu dan bisa langsung ditebar ke media budidaya yang sudah disiapkan. - Mengambil kutu air dari perairan alami
Kalau kamu ada akses ke kolam, rawa, atau selokan yang banyak mengandung bahan organik, kamu bisa nangkep kutu air pake saringan halus. Pastikan airnya tidak terlalu tercemar bahan kimia agar kutu air bisa berkembang dengan baik. - Menggunakan air dari budidaya sebelumnya
Jika sebelumnya kamu sudah pernah membudidayakan kutu air, cukup ambil sebagian dari air budidaya lama yang masih mengandung kutu air hidup.
Pastikan bibit yang kamu gunakan berasal dari sumber yang sehat agar kutu air bisa berkembang biak dengan optimal.
Persiapan Wadah
Setelah ada bibitnya, langkah selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya. Untuk wadahnya bisa berupa..
- Ember besar
- Bak plastik
- Kolam kecil
- Drum bekas yang dipotong
Sebaiknya gunakan wadah yang berwarna gelap, karena kutu air lebih mudah berkembang di lingkungan yang gak terlalu terang. Kalau pake bak atau kolam terbuka, pastikan tidak terkena sinar matahari langsung sepanjang hari, cukup beberapa jam saja di pagi atau sore hari.
Ukuran wadah bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kalau hanya untuk pakan ikan sendiri, wadah berukuran 50-100 liter sudah cukup. Tapi kalau ingin produksi dalam jumlah besar, bisa pakai kolam dengan kapasitas lebih dari 200 liter.
Persiapan Bibit
Sebelum menebarkan bibit kutu air, kamu harus menyiapkan media yang akan digunakan sebagai sumber nutrisi utama bagi kutu air. Ada beberapa pilihan media yang bisa kamu gunakan, diantaranya..
1. Kotoran Ayam
Kotoran ayam merupakan salah satu media terbaik untuk budidaya kutu air karena kaya akan bakteri dan mikroorganisme yang jadi makanan utama kutu air. Caranya..
- Ambil 1-2 genggam kotoran ayam kering, lalu masukkan ke dalam wadah berisi air.
- Diamkan selama 2-3 hari agar kotoran ayam mulai terurai dan membentuk ekosistem mikroba.
- Setelah itu, baru masukkan bibit kutu air ke dalamnya.
Namun, hati-hati dalam menggunakan kotoran ayam. Jangan kebanyakan, karena bisa membuat air terlalu kotor dan malah menghambat pertumbuhan kutu air.
2. Sayuran Layu
Alternatif lain bisa juga pake sayuran layu atau sisa-sisa sayuran seperti kangkung, bayam, atau kol. Caranya..
- Cacah sayuran layu agar lebih cepat terurai.
- Masukkan ke dalam wadah dan rendam dalam air selama 2-3 hari.
- Setelah mulai membusuk dan muncul mikroorganisme, baru masukkan bibit kutu air.
Penggunaan sayuran layu lebih aman dibandingin kotoran ayam, karena tidak terlalu berbau dan lebih ramah lingkungan.
3. Air Got
Air got atau air limbah alami yang mengandung banyak bahan organik juga bisa digunakan sebagai media budidaya. Biasanya, kutu air sudah hidup alami di air got yang mengandung sisa-sisa dedaunan dan mikroorganisme.
Kalau ingin menggunakan air got, pilih air-nya yang..
- Tidak terlalu bau menyengat (karena bisa jadi sudah tercemar bahan berbahaya).
- Banyak mengandung lumut atau ganggang, karena bisa jadi pakan alami bagi kutu air.
- Diamkan dulu selama 1-2 hari sebelum memasukkan bibit kutu air.
Air got memang praktis, tapi tetap perlu hati-hati. Kalau terlalu kotor atau terkontaminasi bahan kimia, justru bisa membahayakan ikan nantinya.
Air untuk Budidaya Kutu Air
Selain media yang digunakan, air juga berperan penting dalam budidaya kutu air. Gunakan air yang memiliki pH netral hingga sedikit asam (pH 6-7). Sumber air yang bisa digunakan diantaranya..
- Air sumur – Biasanya lebih bersih dan stabil.
- Air hujan – Bisa digunakan, tapi sebaiknya diendapkan dulu agar kotorannya mengendap.
- Air sungai atau danau – Bisa digunakan jika tidak tercemar.
Kalau menggunakan air PAM, biarkan dulu air tersebut mengendap selama 24 jam agar klorinnya menguap, karena klorin bisa membunuh kutu air. Setelah air dan media siap, tebarkan bibit kutu air ke dalam wadah dan biarkan berkembang selama beberapa hari.
Penutup
Gimana? tertarik buat nyoba sendiri budidaya kutu air? Selain ngehemat biaya pakan, kamu juga memastikan ikan peliharaanmu mendapat pakan alami yang sehat dan bergizi.
Dengan metode yang benar, kamu bisa memanen kutu air dalam waktu 7-10 hari. Artinya, tentu kamu memiliki stok pakan ikan alami tanpa harus beli terus-terusan.
Selain untuk pakan ikanmu sendiri, kutu air pun juga bisa kamu budidayakan dan kamu jual. Itung-itung, bisa jadi penghasilan tambahan juga kan?