Pengertian Haji Qiran: Menunaikan Haji dengan Ibadah Umrah Sebagai Satu Paket

Halo pembaca yang budiman! Siapa yang tidak ingin menunaikan ibadah haji dan umrah secara bersamaan? Nah, bagi kamu yang ingin melakukan keduanya dengan menghemat waktu dan biaya, Haji Qiran bisa menjadi pilihan yang tepat. Apa itu Haji Qiran? Bagaimana cara melaksanakannya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Pengertian Haji Qiran Secara Umum

Haji Qiran merupakan salah satu jenis ibadah haji yang dijalankan dengan cara melakukan ihram atau menyatakan niat untuk melaksanakan haji dan umrah sekaligus pada waktu yang sama. Pengertian Qiran secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yang berarti “bergandengan”. Jadi, secara harfiah, haji Qiran berarti “bergandengan haji dan umrah”.

Dalam praktiknya, haji Qiran melibatkan para jamaah haji yang merencanakan untuk melakukan ibadah haji dan umrah secara serentak dengan hanya sekali melakukan ihram di Makkah. Dalam ibadah Qiran, para jamaah akan tetap berada dalam keadaan ihram, yang berarti mereka harus menghindari beberapa hal yang haram, seperti memotong kuku, mencukur atau memangkas rambut, menggunakan wewangian atau minyak wangi, berhubungan seksual, menggunakan parfum, dan sebagainya, hingga akhirnya sampai di Mina pada hari-hari Tasyriq.

Haji Qiran pada hakikatnya lebih sulit dilakukan daripada haji tamattu dan Ifrad, karena sangat diutamakan ketaatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah tersebut. Selain itu, haji Qiran juga membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan haji tamattu atau haji rahmat. Karena jamaah harus membawa satu ekor hewan kurban untuk umrah dan satu ekor hewan lagi untuk haji. Oleh karena itu, haji Qiran merupakan jenis haji yang sangat dianjurkan tetapi hanya dianjurkan bagi orang-orang yang mengetahui dan mampu melakukannya.

Selain itu, ada juga beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari haji Qiran, di antaranya:

  1. Lebih banyak waktu untuk beribadah. Dengan melakukan ibadah haji dan umrah pada saat bersamaan, maka para jamaah memiliki waktu yang lebih banyak untuk beribadah di Baitullah.
  2. Menyambung niat dan mendapatkan pahala lebih besar. Dalam haji Qiran, para jamaah melakukan ibadah haji dan umrah secara bersamaan sehingga niat mereka untuk beribadah menjadi satu dan pahala yang didapat juga lebih besar.
  3. Bisa melakukan umrah satu kali lagi. Setelah menyelesaikan rukun haji Qiran, maka jamaah juga bisa melaksanakan umrah lagi sebelum akhir ihram.

Bagi para jamaah haji yang ingin melakukan haji Qiran, mereka harus mempersiapkan diri dengan matang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah menyiapkan diri secara fisik dan mental, membayar biaya haji ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, membayar biaya penerbangan dan akomodasi selama di Tanah Suci, membawa uang sebagai bekal, serta membawa perlengkapan dan keperluan ibadah haji yang cukup, seperti kaos kaki, mukena, alat shalat, dan lain-lain.

Kesimpulannya, haji Qiran adalah salah satu jenis ibadah haji yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, pengambilan keputusan untuk melakukan ibadah ini harus disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan fisik, mental dan finansial. Sebagai muslim, kita harus selalu memperbanyak amalan baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah haji dan umrah. Semoga Allah SWT senantiasa mengampuni dosa-dosa kita dan menerima segala bentuk ibadah yang kita lakukan, Aamiin.

Perbedaan Antara Haji Qiran dan Haji Tamattu’

Haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim minimal satu kali dalam hidupnya jika mampu untuk melakukannya. Haji merupakan kegiatan yang melibatkan sumber daya manusia, materi, dan waktu yang besar untuk memenuhi rukun Islam yang kelima tersebut. Haji sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah haji qiran dan haji tamattu’.

Haji qiran dan haji tamattu’ adalah dua jenis haji yang berbeda dalam hal pelaksanaannya. Haji qiran adalah jenis haji yang dilakukan dengan mengkombinasikan antara haji dan umrah dalam satu waktu. Artinya, para jamaah haji yang melakukan haji qiran harus melakukan ihram untuk haji dan umrah sekaligus pada saat yang sama. Sedangkan haji tamattu’ adalah jenis haji yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan umrah pada bulan Dzulhijjah, kemudian melepas ihram dan melakukan ihram kembali untuk haji pada hari Tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah. 

Perbedaan kedua jenis haji ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti:

  1. Ihram
  2. Ihram adalah salah satu syarat wajib dalam melaksanakan haji dan umrah. Perbedaan utama antara haji qiran dan haji tamattu’ terletak pada penggunaan ihram. Para jamaah haji qiran melakukan satu kali ihram untuk haji dan umrah sekaligus, sedangkan jamaah haji tamattu’ melakukan dua kali ihram yaitu untuk umrah dan haji. Hal ini menunjukkan bahwa jamaah haji qiran harus lebih siap secara mental dan fisik karena harus menjalankan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.

  3. Waktu pelaksanaan
  4. Perbedaan lain antara haji qiran dan haji tamattu’ terletak pada waktu pelaksanaannya. Haji qiran dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan haji tamattu’ dilakukan pada bulan-bulan sebelum Dzulhijjah. Para jamaah haji tamattu’ biasanya melakukan umrah pada bulan Ramadan dan haji pada tahun yang berbeda pada bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu, pelaksanaan haji tamattu’ cenderung lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan waktu yang paling tepat.

  5. Biaya
  6. Haji qiran dan haji tamattu’ juga memiliki perbedaan dalam hal biaya. Haji qiran memerlukan biaya yang lebih besar karena melibatkan dua jenis ibadah, yaitu haji dan umrah dalam satu waktu. Sedangkan haji tamattu’ memerlukan biaya yang lebih sedikit karena hanya melibatkan satu jenis ibadah pada satu waktu. Hal ini membuat banyak jamaah haji yang memilih untuk melakukan haji tamattu’ karena biayanya yang lebih terjangkau.

  7. Jumlah hewan kurban
  8. Jumlah hewan kurban juga menjadi perbedaan antara haji qiran dan haji tamattu’. Para jamaah haji qiran harus menyembelih satu ekor hewan kurban untuk haji dan satu ekor untuk umrah. Sedangkan para jamaah haji tamattu’ hanya harus menyembelih satu ekor hewan kurban untuk haji. Dalam hal ini, jamaah haji tamattu’ memiliki kesempatan untuk memilih jenis dan kualitas hewan kurban yang lebih baik karena biayanya yang lebih sedikit.

Secara keseluruhan, perbedaan antara haji qiran dan haji tamattu’ terletak pada metode pelaksanaannya, waktu pelaksanaan, biaya, dan jumlah hewan kurban yang disyaratkan. Meskipun demikian, kedua jenis haji ini sama-sama penting dan harus dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk. Selain itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan haji, seperti kesehatan, mental, dan persiapan keuangan yang matang agar dapat melaksanakannya dengan baik.

Tata Cara Pelaksanaan Haji Qiran

Haji Qiran merupakan salah satu jenis ibadah haji yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara ibadah haji tamattu’ dan ibadah haji qiran. Dalam pelaksanaannya, haji qiran mengharuskan jamaah haji menggunakan satu mahram untuk melakukan dua jenis ibadah haji sekaligus. Berikut merupakan tata cara pelaksanaan haji qiran secara lengkap:

1. Melakukan Ihram pada Awal Waktu Haji

Sebelum pelaksanaan ibadah haji qiran dimulai, jamaah haji yang akan melaksanakan haji qiran diharuskan untuk melakukan ihram pada awal waktu haji. Ini sama dengan tata cara ihram pada umumnya yang dilakukan oleh jamaah haji. Ketika melakukan ihram, jamaah haji mengucapkan kalimat niat dan memakai pakaian ihram yang telah ditentukan.

2. Mengerjakan Tawaf dan Sa’i untuk Ibadah Haji Tamattu’

Setelah melakukan ihram, jamaah haji yang akan melaksanakan haji qiran diharuskan untuk segera melaksanakan ibadah haji tamattu’. Ibadah ini dilakukan dengan berhala di Ka’bah sebanyak 7 kali dan kemudian melakukan sa’i antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali juga. Sa’i dilakukan setelah tawaf.

3. Mengenakan Ihram Kembali untuk Ibadah Haji Qiran

Setelah menjalankan ibadah haji tamattu’, jamaah haji harus kembali mengenakan ihram dalam pelaksanaan ibadah haji qiran. Ihram yang dipakai dalam pelaksanaan haji qiran tidak sama dengan yang digunakan sebelumnya. Pada saat mengenakan ihram untuk haji qiran, jamaah haji harus menyatakan niat untuk melakukan haji baik tamattu’ dan qiran secara bersamaan.

Ihram untuk haji qiran sudah dihidangkan pada masing-masing kantor/agen biro travel haji yang telah dipilih oleh jamaah tersebut. Nantinya, jamaah haji tinggal membelinya

4. Menunaikan Rukun Haji

Setelah mengenakan ihram kembali, jamaah haji dapat segera menunaikan rukun haji pada pelaksanaan haji qiran, yaitu :

a. Wukuf di Arafah

Pada hari ke-9 Zulhijjah, jamaah haji dilakukan ke Arafah dan melakukan wukuf di Arafah mulai dari waktu Dzuhur hingga matahari terbenam. Wukuf di Arafah ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji.

b. Menghadap ke Ka’bah dalam Mendirikan Mabit di Muzdalifah

Pada malam harinya, jamaah haji melakukan mabit di Muzdalifah. Di tempat tersebut mereka melakukan shalat Maghrib dan Isya secara berjamaah. Selama di Muzdalifah, jamaah haji melakukan ibadah yang dianjurkan seperti membaca doa, berzikir, dan sebagainya. Selain itu, jamaah haji juga mengumpulkan 49 butir batu kerikil untuk kepentingan pelaksanaan jumrah sebanyak 3 kali di masa puncak haji.

c. Melakukan Jumrah

Pada tanggal 10, 11, dan 12 Zulhijjah, jamaah haji melakukan jumrah. Pada tanggal 10, jamaah haji melempar jumrah dengan 7 butir batu pada jamrah aqabah. Pada tanggal 11 dan 12, jamaah haji melempar 7 batu pada ketiga jamrah yang ada di Mina. Setelah melakukan jumrah pada ketiga titik tersebut, jamaah haji dapat mengakhiri pelaksanaan ibadah haji dan melepaskan ihram.

5. Menyelesaikan Sisa Ibadah Haji Tamattu’

Setelah pelaksanaan haji qiran selesai, jamaah haji harus menyelesaikan sisa ibadah haji tamattu’ yang belum dilakukan seperti halaq (memotong rambut kepala), dan tawaf wada’ (tawaf perpisahan) pada saat akan pulang ke tanah air. Setelah itu, jamaah haji dipersilahkan untuk melakukan hal-hal lain seperti ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan sekitarnya.

Itulah tata cara pelaksanaan haji qiran yang harus dipahami setiap jamaah haji yang ingin melaksanakan jenis ibadah haji ini. Dengan memahami tata cara pelaksanaan haji qiran dengan baik, maka pelaksanaan ibadah haji akan menjadi lebih mudah dan lancar.

Siapa saja yang disunnahkan melaksanakan haji qiran

Haji qiran merupakan salah satu jenis haji yang disunnahkan untuk dilakukan oleh umat muslim. Haji qiran adalah jenis haji yang menjadikan ihram (pakaian suci haji) satu kali untuk menjalankan ibadah umrah dan juga haji. Berikut ini adalah beberapa orang yang disunnahkan untuk melakukan haji qiran:

1. Orang yang Bertempat Tinggal di Mekah

Orang yang berasal dari Mekah atau mereka yang menetap di Mekah disunnahkan untuk melakukan haji qiran. Hal ini dikarenakan mereka sudah berada di tempat suci, sehingga bisa langsung memulai ibadah menorab, tawaf dan lainnya setelah melakukan ihram.

2. Orang yang Berada di Desa Qarnul Manazil

Desa Qarnul Manazil adalah tempat yang terletak di luar kawasan Mekah, tetapi masih masuk dalam batasan miqat. Maka dari itu, orang yang tinggal di desa ini akan disunnahkan untuk melakukan haji qiran. Namun, orang yang tinggal di luar desa ini harus melakukan haji tamattu atau haji ifrad.

3. Orang yang Tidak Mampu Melakukan Haji Tamattu atau Ifrad

Jika seseorang tidak mampu melaksanakan haji tamattu atau ifrad, maka disunnahkan untuk melakukan haji qiran. Dalam hal ini, orang tersebut akan melakukan ibadah haji dengan memakai satu ihram untuk umrah dan haji sekaligus. Biasanya pada musim haji, banyak para jamaah haji yang melakukan haji qiran.

4. Orang yang Berniat Melakukan Umrah dan Haji pada Musim Haji yang Sama

Orang yang berniat melakukan umrah dan haji pada musim haji yang sama juga disunnahkan untuk melakukan haji qiran. Dalam hal ini, seorang jamaah haji akan melakukan ihram dan melakukan dua ibadah haji sekaligus tanpa dilakukan pembongkaran untuk mengakhiri umrah. Dalam hal ini, terdapat keuntungan tersendiri di mana jamaah haji tidak perlu melakukan ihram dan bongkar kembali setelah umrah selesai dilakukan.

Dalam melakukan haji qiran, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal penting seperti memastikan bahwa Anda memahami tata cara dan aturan yang berlaku dalam haji qiran. Serta memastikan bahwa Anda selalu menjalankan ibadah dengan hati yang bersih, tulus dan ikhlas.

Bila Anda memilih untuk melakukan haji qiran, pastikan bahwa Anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan matang semenjak jauh-jauh hari. Terlebih lagi, Anda harus memperhatikan segala sesuatu terkait keperluan seperti akomodasi, kebutuhan pribadi hingga peralatan ibadah seperti sajadah, miqat, dan lain-lain.

Dalam hal ini, ada baiknya Anda mengikuti perencanaan dan juga jadwal dari pihak travel haji profesional yang sudah berpengalaman. Hal ini akan semakin memudahkan Anda dalam melakukan haji qiran dengan tepat waktu dan juga memberikan kenyamanan serta keamanan dalam menjalankan ibadah.

Demikianlah beberapa orang yang disunnahkan untuk melakukan haji qiran. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk melakukan ibadah haji qiran, semoga haji Anda diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur. Amin.

Keutamaan dan Manfaat Pelaksanaan Haji Qiran bagi Umat Islam

Haji Qiran adalah salah satu jenis ibadah haji yang dilakukan di Tanah Suci, Mekah dan menjadi rukun Islam yang lima. Pelaksanaan haji qiran dilakukan dengan memadukan antara ibadah umrah dan haji secara langsung tanpa dibatasi waktu antara keduanya. Pelaksanaan haji qiran memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi umat Islam yang melaksanakannya. Berikut merupakan penjelasan secara detail tentang keutamaan dan manfaat pelaksanaan haji qiran bagi umat Islam.

1. Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah SWT

Keutamaan yang pertama dari pelaksanaan haji qiran adalah dapat meningkatkan ketaqwaan atau keimanan kepada Allah SWT. Karena dengan melakukan ibadah haji, seseorang akan merasakan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang tiada batas. Selain itu, pelaksanaan haji qiran juga dapat merangsang seseorang untuk lebih dekat dan merasa lebih dalam kepada Sang Pencipta.

2. Menghimpun Perbedaan Sosial Majemuk

Pelaksanaan haji qiran juga memberikan manfaat langsung dalam membentuk persatuan dan keharmonisan umat beragama dari berbagai lapisan sosial majemuk. Sebab, dalam pelaksanaan haji qiran, semua jemaah haji mengenakan pakaian ihram yang sama, berjalan bersama-sama ke haji dan mematuhi aturan serta syarat yang sama. Hal ini dapat membantu meredakan perbedaan sosial, ekonomi serta kasta di masyarakat.

3. Membersihkan Dosa dan Kesalahan

Keutamaan lainnya yang didapatkan dari pelaksanaan haji qiran adalah memperoleh pengampunan dosa dan kesalahan. Sebab dalam pelaksanaan haji qiran, setiap jemaah haji akan mengalami pencucian dosa dan mendapatkan pengampunan dari kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu. Oleh karena itu, pelaksanaan haji qiran dapat memperbaiki dan memperbarui hubungan seseorang dengan Allah SWT.

4. Meningkatkan Perkembangan Moral dan Mental

Pelaksanaan haji qiran dapat memperkuat moril dan mental seseorang dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya. Sebab, dalam pelaksanaan haji qiran, seseorang akan mengalami berbagai kendala yang bisa menguji kesanggupanya dalam menyelesaikan masalah tersebut dan melatih sifat kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi masalah. Selain itu, pelaksanaan haji qiran juga bisa menjadi ajang untuk menahan diri dari hawa nafsu serta menumbuhkan sifat-perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.

5. Menjalin Persahabatan Umat Islam

Manfaat lainnya yang didapat dari pelaksanaan haji qiran adalah mampu menjalin persahabatan dengan umat Islam dari seluruh dunia. Sebab, pelaksanaan haji qiran akan mengumpulkan jemaah dari berbagai belahan dunia dan membentuk persahabatan baru yang sangat berharga di dalam kehidupan. Selain itu, pelaksanaan haji qiran juga membantu menyebar luaskan nilai-nilai kerukunan serta kebersamaan antar sesama umat Islam.

Itulah penjelasan terkait keutamaan dan manfaat pelaksanaan haji qiran untuk umat Islam. Melakukan ibadah haji adalah kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap orang muslim yang mampu. Selain bisa menjalin keharmonisan sosial dan meningkatkan keimanan, pelaksanaan haji qiran juga bisa menjadikan seseorang menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat untuk bangsa dan negara. Oleh karena itu, persiapkanlah pelaksanaan ibadah haji qiran sebaik-baiknya agar kita semua bisa menikmati keutamaan dan manfaat yang besar dari pelaksanaan haji tersebut.

Sangat penting bagi umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam. Salah satu cara menunaikan haji adalah dengan metode Haji Qiran yaitu menunaikan ibadah haji dan umrah dalam satu waktu. Metode ini dapat membantu memudahkan dan mempersingkat waktu dalam menunaikan ibadah haji. Namun, pastikan untuk selalu menyiapkan diri baik fisik maupun mental dalam menunaikan ibadah tersebut. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji dengan lancar dan menjadi haji mabrur. Amin.