Hai, kawan-kawan! Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian ketika mendengar kata “komunikasi”? Pastinya kalimat-kalimat dan kata-kata yang kita ucapkan ya! Tapi selain komunikasi verbal, ternyata ada juga loh komunikasi non verbal. Yup, segala yang tak terucap dengan kata-kata bisa juga jadi bentuk komunikasi yang kuat dan bisa membuat kita lebih memahami orang lain. Nah, dalam artikel kali ini kita bakal membahas tentang pengertian komunikasi non verbal dan contoh-contohnya. Yuk, simak terus artikel ini!
Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan pesan tanpa pengucapan kata-kata secara langsung. Biasanya, komunikasi nonverbal ini menggambarkan emosi dan persepsi seseorang dalam situasi tertentu. Komunikasi nonverbal ini terdiri dari ekspression wajah, gerakan tubuh, kontak mata dan bahasa isyarat. Dalam komunikasi nonverbal ini, kebanyakan informasi yang disampaikan bersifat tidak resmi dan bersifat lebih subjektif daripada komunikasi verbal yang lebih formal.
Komunikasi nonverbal bisa menjadi hal yang sulit untuk didefinisikan. Banyak orang mungkin berpikir bahwa ini adalah bentuk komunikasi yang tidak langsung atau bahkan tidak langsung, namun kenyataannya hal ini jauh dari itu. Ada berbagai jenis komunikasi nonverbal yang dapat diamati dan mengirimkan pesan yang sangat kuat, dari ekspresi wajah untuk bahasa tubuh. Komunikasi nonverbal juga dapat mengekspresikan perasaan!
Ekspresi wajah adalah bentuk komunikasi nonverbal yang paling mudah diamati. Hal ini mungkin termasuk ekspresi senang, sedih, ketakutan, marah, atau bahkan kebingungan. Ekspresi wajah dapat membantu seseorang menyampaikan perasaan yang kuat dan ada peluang untuk orang lain memahami apa yang mereka rasakan. Ada banyak studi yang menunjukkan bahwa ekspresi wajah adalah bagian penting dari keterampilan sosial dan dapat membantu seseorang beradaptasi dengan lingkungannya.
Gerakan tubuh juga dapat memberikan informasi tentang niat atau emosi seseorang. Gerakan tubuh seperti memberikan lambaian tangan, mencubit, atau bahkan menendang bisa menunjukkan perasaan seperti kegembiraan atau marah. Gerakan tubuh dapat dianggap sebagai salah satu bentuk bahasa tubuh dan juga merupakan cara yang kuat untuk menyampaikan makna yang lebih jelas atau memperjelas pesan dari komunikasi verbal Anda.
Kontak mata adalah bentuk komunikasi nonverbal yang sangat penting ketika berbicara dengan orang lain. Ketika seseorang memandang mata orang lain selama percakapan, ini dapat menunjukkan ketertarikan, kejujuran, atau bahkan ketegasan. Namun, jika seseorang tidak memandang mata orang lain selama percakapan, ini dapat dianggap sebagai tanda ketidakjujuran atau ketidaksantunan.
Bahasa isyarat merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang berasal dari budaya lisan yang berbeda. Bahasa isyarat ini dikenal sebagai suatu cara ekspresi suara agar dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran. Bahasa isyarat sering kali digunakan oleh orang-orang yang merupakan anggota komunitas tuli atau mereka yang berinteraksi dengan mereka sehari-hari. Baik penutur bahasa isyarat maupun orang-orang yang berbicara dengannya dapat mengalami perbaikan pada keahlian komunikasi mereka.
Komunikasi nonverbal melibatkan banyak elemen yang membentuk cara kita berinteraksi dengan orang lain. Penting untuk dipahami karena dapat memberikan wawasan mengenai keterampilan interpersonal seseorang. Komunikasi nonverbal juga dapat membantu seseorang untuk lebih mudah merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan dalam banyak kasus membantu membuat percakapan lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti. Singkatnya, pengertian komunikasi nonverbal ini merupakan salah satu keterampilan komunikasi yang penting untuk dipelajari dan dikuasai dalam kehidupan sehari-hari kita.
Bentuk-bentuk Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal diartikan sebagai bentuk komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan bahasa secara langsung. Bentuk-bentuk ini sangat berperan penting dalam komunikasi manusia serta mempengaruhi pesan yang disampaikan dengan bahasa. Berikut merupakan beberapa bentuk komunikasi non verbal:
Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi non verbal yang paling umum digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri dari gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh, semuanya memiliki arti tersendiri dalam situasi atau konteks tertentu. Bahasa tubuh yang digunakan secara tepat dapat menunjukkan kesopanan, rasa hormat, kepercayaan diri, atau bahkan ketidaksukaan. Terkadang bahasa tubuh yang digunakan juga dapat menunjukkan kekesalan, tidak sabar, atau kurang hormat terhadap orang lain. Oleh karena itu, penggunaan bahasa tubuh harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan situasi dan kesepakatan bersama.
Keseimbangan dan Kontak Mata
Selain bahasa tubuh, keseimbangan tubuh dan kontak mata juga merupakan bentuk komunikasi non verbal yang penting. Dalam setiap situasi, keseimbangan tubuh dapat memberikan penilaian awal tentang kepercayaan diri dan kesiapan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Sedangkan, kontak mata dapat memberikan kesan bahwa orang tersebut benar-benar memperhatikan lawan bicaranya dan menunjukkan rasa hormat. Kontak mata yang tidak dimiliki dalam waktu yang cukup dapat memunculkan kesan yang negatif.
Suara dan Pantomim
Suara dan pantomim adalah bentuk komunikasi non verbal yang berasal dari gelombang suara serta gerakan-gerakan tubuh yang digunakan untuk memberikan pesan atau informasi tanpa memerlukan kata-kata. Melalui suara, pikiran dan perasaan seseorang dapat diekspresikan dengan berbagai nada dan intonasi. Selain itu, pantomim juga dapat melengkapi pesan atau informasi yang hendak disampaikan, karena dapat membantu menginterpretasikan atau menafsirkan pesan tersebut.
Properti dan Lingkungan
Properti dan lingkungan adalah bentuk komunikasi non verbal yang dihasilkan dari lingkungan sekitar. Properti dapat berupa benda apa saja, mulai dari pakaian, alat tulis, ataupun peralatan kerja, yang digunakan oleh seseorang dalam berinteraksi. Pilihan properti tersebut dapat menunjukkan kepribadian, gaya hidup, atau profesi yang dimiliki oleh orang tersebut. Selain itu, lingkungan yang ada di sekitar juga dapat mempengaruhi komunikasi non verbal, misalnya warna, cahaya, suhu, atau keadaan sekitar yang dapat memberikan efek pada keadaan emosi pada saat berkomunikasi.
Simbol dan Tanda
Simbol dan tanda adalah bentuk komunikasi non verbal yang memanfaatkan makna yang sudah umum atau dikenal. Simbol dapat berupa lambang, warna, atau gerakan yang digunakan dalam konteks khusus. Tanda dapat berupa isyarat atau kode yang digunakan sebagai penanda sesuatu. Keduanya memiliki peran penting dalam memberikan informasi dan mengarahkan perilaku atau tindakan, misalnya tanda lampu stop saat berlalu lintas atau isyarat jempol sebagai tanda setuju.
Dari kelima bentuk komunikasi non verbal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pentingnya penggunaan bahasa tubuh dan komunikasi non verbal dapat membantu dalam memperbaiki hubungan antarindividu serta mempermudah dalam kehidupan bersosial. Dalam komunikasi, kedua bentuk ini harus digunakan secara tepat agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara.
Peran Komunikasi Non Verbal dalam Berkomunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain. Komunikasi efektif tidak hanya memperhatikan isi pesan, tetapi juga cara penyampaian pesan tersebut. Penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerak-gerik, dan postur tubuh adalah contoh dari komunikasi nonverbal. Dalam berkomunikasi, komunikasi nonverbal sangat penting dan memiliki peran besar.
1. Memperkuat Komunikasi Verbal
Komunikasi nonverbal dapat memperkuat makna dari pesan verbal yang disampaikan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan “saya senang bertemu denganmu” sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, lebih mudah dipahami bahwa orang tersebut benar-benar senang bertemu dengan kita dan tidak hanya sekedar formalitas. Sebaliknya, jika seseorang mengatakan hal yang sama dengan ekspresi wajah yang tidak bersahabat, maka pesan verbal yang disampaikan terasa tidak jujur.
2. Mengungkapkan Perasaan dan Emosi
Komunikasi nonverbal dapat mengungkapkan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan secara verbal. Misalnya, ketika seseorang merengek karena sakit, ekspresi wajah yang menyeringai dan tubuh yang bergetar mengindikasikan bahwa ia benar-benar sedang menderita. Begitu juga ketika seseorang menangis, air mata yang keluar dari mata dan tubuh yang mengejang mengindikasikan bahwa ia sedang merasa sedih atau terluka secara emosional. Komunikasi nonverbal ini membuat seseorang dapat memahami perasaan dan emosi orang lain tanpa harus merespon secara verbal.
3. Membangun Keterpercayaan dan Kepercayaan Diri
Komunikasi nonverbal juga dapat membantu dalam membangun keterpercayaan dan kepercayaan diri. Misalnya, ketika seseorang berbicara dengan menggunakan gerakan tangan yang tenang dan postur tubuh yang tegak, komunikasi tersebut mengindikasikan bahwa orang tersebut percaya diri dan yakin dengan apa yang sedang dibicarakan. Begitu juga dengan ketika seseorang menyambut orang baru dengan senyuman, jabatan tangan yang mantap, dan kontak mata yang tulus, maka orang tersebut memberikan kesan yang positif dan ramah. Komunikasi nonverbal ini dapat membantu meredakan ketegangan dan membangun keterbukaan dalam sebuah interaksi sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi nonverbal dapat terjadi secara tidak sadar. Namun, kita dapat memperkecil kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan memahami pentingnya komunikasi nonverbal. Dengan demikian, kita dapat menjadi lebih efektif dalam memberikan pesan dan juga menjadi lebih sensitif terhadap perasaan dan emosi orang lain.
Kelebihan Komunikasi Non Verbal dibanding Komunikasi Verbal
Komunikasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang untuk menjalin hubungan dan mengungkapkan maksud dari apa yang ingin disampaikan. Dalam komunikasi, terdapat dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Bahasa verbal adalah menggunakan kata-kata atau bahasa lisan untuk berkomunikasi sementara bahasa non verbal adalah menggunakan isyarat tubuh, gerakan wajah, ekspresi, sentuhan dan bahasa visual lainnya.
Meskipun keduanya sama-sama penting dalam berkomunikasi, dengan menggunakan komunikasi non verbal, Anda dapat mengambil keuntungan untuk membuat Anda lebih efektif dan lebih efisien. Berikut adalah beberapa kelebihan komunikasi non verbal dibandingkan dengan komunikasi verbal:
1. Lebih Universal dalam Penyampaian Makna
Meskipun bahasa verbal memiliki keunggulan untuk dapat mengekspresikan gagasan dengan mudah dan langsung, bahasa verbal merupakan bahasa yang terbatas penggunaannya. Dalam hal ini, bahasa komunikasi nonverbal memiliki kemampuan untuk menampilkan pesan yang lebih universal dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh semua orang dan di seluruh dunia. Isyarat tangan dan gerakan tubuh menjadi lebih dapat dimengerti oleh semua orang sehingga pesan yang ingin Anda sampaikan dapat lebih mudah diterima dan dipahami
2. Lebih Mampu untuk Menentukan Suasana Hati
Komunikasi nonverbal juga merupakan cara paling efektif dalam mengekspresikan perasaan. Saat Anda berbicara, isyarat tubuh dan ekspresi wajah akan mengekspresikan suasana hati Anda. Hal ini membuat perasaan yang ingin disampaikan melalui kata-kata lebih jelas dan menjadi lebih mudah dimengerti. Dengan cara ini, suasana hati Anda saat berkomunikasi dapat dipahami dengan mudah oleh orang yang Anda ajak berbicara.
3. Tidak Membatasi Bahasa Tubuh
Dalam bahasa verbal, penggunaan bahasa tidak selalu mengarah pada maksud yang jelas dan dapat membingungkan penerimanya sehingga menyebabkan ketidakpahaman. Terkadang, bahasa tubuh yang digunakan menghasilkan makna yang jauh lebih jelas daripada kata-kata yang digunakan dalam komunikasi verbal. Selain itu, bahasa tubuh dapat menyampaikan visi dan gagasan yang lebih besar dan lebih luas daripada bahasa verbal. Dalam hal ini, Anda memiliki lebih banyak cara untuk mengekspresikan diri melalui bahasa non verbal yang tidak terbatas oleh batasan bahasa lisan.
4. Lebih Menggugah Perhatian
Komunikasi nonverbal akan lebih menarik perhatian orang sekitar. Pesan yang disampaikan melalui bahasa tubuh dapat diterima lebih cepat oleh penerima pesan dan membuat mereka merasa lebih terlibat dalam percakapan dengan Anda. Pesan verbal yang disampaikan sambil melengkapi dengan gerakan tubuh akan lebih memudahkan orang lain untuk memahami dan lebih memperhatikan apa yang Anda katakan. Hal ini membuat komunikasi lebih efektif.
Dalam kesimpulannya, komunikasi nonverbal memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahasa verbal dalam berkomunikasi. Isyarat tubuh, gerakan wajah, dan ekspresi dapat mengekspresikan makna yang lebih bervariasi dan dapat lebih mudah dipahami oleh semua orang. Bahasa non verbal juga memiliki kemampuan untuk memperjelas perasaan dan menghasilkan gaya komunikasi yang lebih menarik perhatian. Selain itu, bahasa non verbal juga tidak terbatas oleh batasan bahasa lisan yang digunakan dalam bahasa verbal sehingga mampu menjalin hubungan yang lebih efektif dengan orang lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah jenis komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata tertulis atau lisan, tetapi melibatkan penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan, dan tonalitas suara dalam memberikan pesan kepada pihak lain. Namun, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi non verbal di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca komunikasi non verbal orang lain dan juga mengendalikan ekspresi dan gerakan tubuhnya sendiri. Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi cenderung mampu mengenali dan menginterpretasikan pesan non verbal yang diterima dan menggunakannya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
2. Budaya
Budaya dapat mempengaruhi cara seseorang memahami dan menginterpretasikan komunikasi non verbal. Setiap budaya memiliki norma-norma dan nilai-nilai yang berbeda dalam menggunakan bahasa tubuh atau gerakan tertentu. Sebagai contoh, di beberapa budaya, menjilat bibir dapat diartikan sebagai rasa malu atau ketidaknyamanan, tetapi di beberapa budaya lain, gerakan ini dianggap provocatif atau sensual.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi perbedaan dalam komunikasi non verbal. Umumnya, perempuan lebih terbuka dalam mengungkapkan emosi dan mengungkapkannya melalui bahasa tubuh seperti ekspresi wajah, gerakan, dan tonalitas suara. Sedangkan pada laki-laki, lebih sering menggunakan bahasa tubuh yang lebih agresif atau tegas dalam menunjukkan dominasi atau kekuasaan.
4. Hubungan Antarpersonal
Hubungan antarpersonal antara dua orang juga dapat memengaruhi komunikasi non verbal. Misalnya, pada saat seseorang berbicara kepada teman dekat akan berbeda dengan saat berbicara kepada seseorang yang baru dikenal atau bawahan dalam konteks pekerjaan. Beberapa gerakan tubuh atau ekspresi wajah tidak dapat digunakan dengan bebas dalam situasi hubungan antarpersonal yang belum familiar.
5. Konteks Komunikasi
Konteks komunikasi mempengaruhi cara seseorang menggunakan bahasa tubuh dan komunikasi non verbal. Sebagai contoh, dalam konteks pekerjaan formal, penggunaan gerakan tubuh seperti berbicara dengan banyak gerakan, atau ekspresi wajah yang terlalu emosional dapat dianggap tidak sopan atau tidak sesuai. Begitu pula dengan konteks sosial, penggunaan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang terlalu dramatis dapat dianggap berlebihan atau tidak pantas.
Demikianlah beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi non verbal. Setiap orang memiliki ciri khas dalam melakukan komunikasi non verbal, namun dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran terhadap bahasa tubuh dan ekspresi wajah saat berkomunikasi dengan orang lain.
Sekian artikel mengenai pengertian komunikasi non verbal. Seperti yang telah dijelaskan di atas, komunikasi non verbal sangatlah penting dalam berkomunikasi. Hal ini dikarenakan, pesan yang tidak terucap melalui kata-kata dapat diartikan melalui tindakan, gerakan, serta ekspresi tubuh. Oleh karena itu, komunikasi non verbal harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan situasi serta lawan bicara yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan mengenai komunikasi non verbal. Terima kasih telah membaca!