Daftar Ikan Hias Kecil yang Mudah Dipelihara di Aquarium

Kalau ngomongin hobi pelihara ikan hias kecil di aquarium, rasanya tuh nggak pernah ada habisnya ya, guys. Banyak orang yang awalnya cuma coba-coba, akhirnya malah jatuh cinta sama dunia aquascape atau sekadar aquarium hias di rumah.

Nggak heran sih, soalnya ikan-ikan kecil ini punya daya tarik yang luar biasa—warnanya cerah, gerakannya lincah, dan yang paling penting, perawatannya juga relatif gampang.

Beda banget kalau dibandingin sama ikan besar yang butuh space luas, makanan lebih banyak, dan peralatan yang lebih ribet. Ikan hias kecil cocok buat kamu yang mungkin tinggal di rumah sederhana, apartemen, atau sekadar pengen punya aquarium mini di ruang kerja biar suasana makin adem.

Selain bikin mata adem, aquarium dengan ikan kecil juga bisa jadi hiburan murah meriah buat ngilangin stres. Bayangin aja, pulang kerja capek, terus duduk di depan aquarium sambil lihat ikan-ikan kecil berenang tenang. Wah, itu rasanya bisa bikin pikiran plong banget.

Nah, biar ikan-ikan kecil ini tetap sehat dan aquarium kamu nggak gampang kotor atau bikin pusing, ada beberapa tips perawatan yang penting banget buat diperhatiin. Yuk, kita bahas satu-satu.

Rekomendasi Ikan Hias Kecil yang Mudah Dipelihara

Berikut telah admin rangkumkan beberapa ikan hias berukuran kecil, yang setidaknya lebih tahan untuk kamu pelihara di akuarium dengan perawatan yang minim, atau lebih mudah lah perawatannya..

1. Ikan Glofish Tetra

Tentu kamu sering liat ikan ini lah ya kalau ke toko ikan hias, Glofish Tetra banyak dipilih oleh orang-orang karena warnanya yang ngejreng, warna-warni pula. Bertubuh ramping, dengan panjang sekitar 4–6 cm saja.

Coraknya yang neon pun ada banyak pilihannya, seperti biru, hijau, kuning, oranye, sampai ungu. FYI warna menyalanya bukanlah asli bawaan ikannya, melainkan hasil dari rekayasa genetik Black Skirt Tetra.

Habitat asli asalnya ada di sungai-sungai Amerika Selatan, yang airnya relatif hangat. Jadi kalau kamu mau memperhatikan airnya, setidaknya sesuaikan di suhu sekitar 24–28 derajat Celsius dengan pH netral sampai sedikit asam, antara 6,5–7,5.

Glofish Tetra sifatnya tenang (kalau kamu campur ikan yang lebih kecil, bisa usil), suka berenang bergerombol, dan lebih baik kalau dipelihara minimal 5 ekor sekaligus.

2. Tiger Barb (Sumatera Barb)

Dari namanya aja ada unsur ‘tiger’nya, ya karena memang corak di tubuhnya layaknya macan. Berbentuk tubuh agak bulat dengan warna dasar emas kekuningan, dihiasi empat garis hitam tebal yang menyerupai belang harimau.

Ukurannya lumayan kecil, rata-rata hanya 6–7 cm saja, tapi ikannya sangatlah aktif. Habitat asli Tiger Barb ada di perairan tropis Sumatera dan Kalimantan, jadi mereka terbiasa hidup di sungai dengan aliran air yang jernih.

Tiger Barb termasuk ikan yang lincah dan usil, terutama suka menggigiti sirip ikan lain. Karena itu, lebih aman kalau dipelihara bergerombol dalam jumlah banyak, minimal 6 ekor biar mereka sibuk dengan sesama dan gak ganggu yang lain.

Untuk parameter airnya kalau kamu perhatikan, lebih bagus di suhu 23–28 derajat Celsius dengan pH 6,0–7,5.

3. Rosy Barb

Selanjutnya ada Rosy Barb dengan warna tubuhnya merah muda lembut, kadang bercampur keemasan, dan semakin terang kalau jenisnya jantan. Bentuk badannya ramping dengan ukuran sekitar 6 cm, meski bisa tumbuh lebih besar kalau kondisinya mendukung.

Rosy Barb berasal dari sungai-sungai di Asia Selatan, terutama India, Nepal, dan Bangladesh, yang biasanya berair agak dingin. Sifatnya damai dan gampang bergaul dengan ikan lainnya, cocok lah untuk kamu jadikan ikan cometank-an.

Rosy terbiasa hidup berkelompok, jadi untuk menghindari stres, ada baiknya kamu langsung memelihara beberapa. Untuk perawatan airnya, Rosy Barb cenderung tahan banting, tapi paling aman hidup di suhu sekitar 18–24 derajat Celsius dengan pH 6,0–7,0.

4. Dwarf Gourami

Dengan bentuk tubuh pipih serta sirip yang panjang, plus warna biru terang yang dihiasi garis-garis oranye kemerahan. Kalau kena cahaya, makin kelihatan deh kecantikan dari Dwarf Gourami.

Ukurannya hanya sekitar 5–7cm, jadi masih cukup kecil untuk aquarium sampai ukuran 40cm-an. Habitat aslinya ada di rawa-rawa dan sungai yang airnya tenang di India, Pakistan, sampai Bangladesh.

FYI Dwarf Gourami memiliki organ labirin, jadi bisa bernapas langsung dari udara, membuatnya lebih tahan meskipun air di aquarium oksigennya tak terlalu tinggi.

Perilakunya damai, biasanya dipelihara berpasangan atau dalam kelompok kecil sudah cukup, jarang bikin ribut juga dengan ikan lain. Suhu air yang ideal adalah dikisaran 24–28 derajat Celsius dengan pH 6,0–7,5.

5. Cardinal Tetras

Kalau kamu pengen aquarium dengan konsep ikan yang lebih kecil tapi menyala, Cardinal Tetras pilihannya. Tubuhnya ramping dengan panjang hanya 2–3 cm, jadi ya lebih kecil dari ikan-ikan yang telah admin sebutkan diatas.

Yang membuatnya bener-bener cantik adalah kombinasi warnanya, biru elektrik di bagian atas tubuh dan merah menyala di bagian bawah, membentang dari kepala sampai ekor.

Berasal dari hutan hujan Amazon, khususnya di sungai Rio Negro yang airnya gelap dan asam. Cardinal Tetras berperilaku damai, serta bertipe ikan schooling, jadi ya wajib dipelihara rame-rame, minimal 10 ekor lah.

Untuk suhu air idealnya ada di kisaran 24–28 derajat Celsius dengan pH 5,5–7,0, jadi agak lebih asam dibanding ikan lain.

6. Rummy Nose / Red Nose Tetra

Daftar selanjutnya ada Rummy Nose Tetra, yang masih seukuran dengan Cardinal. Berbentuk tubuh ramping serta agak transparan dengan warna perak keabu-abuan, lalu di bagian kepala sampai hidungnya merah menyala.

Bagian ekornya memiliki pola belang hitam putih yang gampang kamu kenali. Ukurannya relatif kecil, rata-rata hanya 4–5 cm.

Habitat aslinya dari Sungai Amazon, terutama di daerah Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Rummy Nose bersifat damai dan selalu berenang bersama-sama, jadi paling bagus kalau dipeliharanya dalam kelompok besar.

FYI, warna merah di kepalanya bisa jadi indikator kesehatan—kalau warnanya pudar, berarti kualitas air lagi gak bagus. Untuk parameter air, ada baiknya di suhu 25–28 derajat Celsius dengan pH 6,0–7,0.

7. Harlequin Rasboras

Harlequin Rasboras termasuk ikan kecil yang elegan dengan bentuk tubuh ramping memanjang, berwarna oranye kemerahan dengan tanda segitiga hitam tegas di bagian belakang tubuhnya. Ukurannya pun relatif kecil, rata-rata hanya 3–4 cm.

Habitat aslinya di Asia Tenggara, terutama di Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang banyak ditemui di sungai dengan air bersih dan tenang. Perilakunya damai dan ramah, cocok untuk cometank-an ikan-ikan yang ukuran dan sifatnya sama.

Ada baiknya kamu memelihara minimal 8 ekor sekaligus, agar mereka nyaman dan bisa bergerombol bareng sejenisnya. Suhu air yang pas untuk Harlequin Rasboras adalah 23–27 derajat Celsius dengan pH 6,0–7,5.

Tips untuk Merawat Ikan Hias Kecil di Aquarium

Sebagai tambahan, berikut beberapa tips perawatan untuk menjamin kesehatan dan umur panjang ikan-ikanmu..

1. Jangan Sering Mengganti Air

Banyak yang berfikiran semakin sering ganti air, ikan pun akan semakin sehat. Padahal, justru kebalikannya lho, ikan malah bisa stres kalau kualitas air berubah-ubah terlalu sering.

Idealnya, cukup ganti sebagian air saja sekitar 20–30% seminggu sekali. Dengan cara ini, bakteri baik yang ada di aquarium tetap terjaga dan ikan tak akan kaget dengan kondisi air yang baru.

Jadi ya jangan sampai kekuras habis pas ganti air, karena malah bisa memicu sakitnya ikanmu, bahkan mati.

2. Sesuaikan Penataan Dekorasi dengan Daftar Ikan di Atas

Dekorasi akuarium tak hanya mempercantik, tapi juga memberikan kenyamanan bagi ikan. Misal Harlequin Rasboras yang lebih suka dengan banyaknya tanaman, sedangkan Tiger Barb perlu ruang berenang yang bebas.

Kalau ikan seperti Cardinal Tetras atau Rummy Nose Tetra lebih nyaman kalau ada area terbukanya untuk bergerombol. Jadi, sebelum kamu asal naruh batu, kayu, atau tanaman, coba sesuaikan dulu dengan karakter masing-masing ikan yang kamu pelihara.

3. Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan pun jangan sampai overfeeding. Ikan hias berukuran kecil jelas perut pun kecil juga, jadi pakan cukup diberikan 1–2 kali sehari dalam porsi kecil.

Prinsipnya makanan harus habis dalam waktu 2–3 menit, kalau lebih dari itu, berarti porsinya kebanyakan. Sisa pakan yang mengendap akan memperkeruh air dan meracuni ikan-ikan yang ada.

Kalau kamu ingin bervariasi dalam pakan, kasih aja pakan kering, pelet, sampai pakan hidup kayak kutu air kecil atau artemia agar ikan lebih sehat dan warnanya makin cerah.

4. Perhatikan Perilaku

Ikan hias kecil biasanya aktif berenang dalam sebuah kelompok. Tapi kalau kamu temui ada ikan yang suka menyendiri, malas gerak, atau warnanya pudar, tandanya ada yang salah.

Bisa jadi ikan sedang stres, sakit, atau kualitas air lagi jelek.

Perhatikan juga kalau ada ikan yang sering mengejar atau menggigit ikan lain. Karena dari daftar diatas, Tiger Barb agak usil, jadi pastikan kalau kamu mencampur beberapa ikan tak kan ada yang terbully.

5. Bersihkan Substrat Jika Ada

Kalau kamu menggunakan substrat seperti pasir malang atau kerikil untuk dasaran, jangan lupa untuk dibersihkan secara berkala. Karena ya jelas sisa pakan dan kotoran ikan bakalan menumpuk di sana.

Kamu bisa menggunakan siphon khusus aquarium untuk mempermudah menyedot kotorannya. Gak perlu setiap hari kok, cukup pas waktunya mengganti air saja.

6. Gunakan Pompa dan Filter

Pompa dan filter tentu sangat menunjang kehidupan ikan-ikan di akuarium, karena kita layaknya meniru bagaimana sirkulasi air berputar di alam.

Dengan filter, kotoran bisa tersaring dan kualitas air pun tetap stabil. Sedangkan pompa membantu sirkulasi air dan oksigen agar ikan bisa bernapas dengan baik.

Sponge Filter Aquarium

Kalau aquariummu berukuran kecil, gunakan saja filter internal atau sponge filter. Selain menjaga air tetap jernih, filter juga menjadi rumah bagi bakteri baik yang penting untuk ekosistem aquarium.

7. Waktu Lampu Menyala dan Pencahayaan yang Sesuai

Lampu aquarium bukanlah sekedar untuk menerangi, apalagi cuman buat gaya-gayaan. Karena lampu pun penting bagi kesehatan ikan, terlebih kalau kamu pun menanam tanaman aquascape.

Idealnya lampu menyala 8–10 jam sehari, kalau kelamaan, memicu tumbuhnya alga yang membuat aquarium hijau. Pun kalau cuman sebentar nyala, ikan bisa stres karena tak adanya siklus siang-malam yang jelas.

Selain itu, beberapa ikan seperti Glofish Tetra akan semakin cantik kalau diberi lampu LED biru atau UV, sedangkan ikan lain lebih nyaman dengan pencahayaan yang soft. Jadi, atur pencahayaannya sesuai kebutuhan ikan yang kamu beli.

Penutup

Sebenarnya, merawat ikan hias yang ukurannya kecil sekalipun tidaklah sesulit yang dibayangkan. Yah setidaknya dengan mengikuti beberapa tips yang telah admin sebutkan diatas, kamu telah menunjang kebutuhan hidup para ikan-ikan kamu.

Kalau mungkin ikan yang kamu beli masih gampang mati aja, kemungkinan ya ikan yang kamu beli lagi gak sehat. Mau bagaimanapun, memang sudah resikonya kalau memelihara hewan ujung-ujungnya mati juga.