Hai pembaca yang budiman! Kamu mungkin pernah melakukan sesuatu yang tidak kamu sadari, entah itu secara fisik atau psikologis. Hal semacam ini bisa terjadi di saat-saat tak terduga, misalnya saat kamu terlalu sibuk memikirkan sesuatu atau tengah asyik dengan aktivitas lainnya. Fenomena yang sering disebut sebagai tindakan involunter ini ternyata bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Yuk, mari kita cari tahu lebih lanjut mengenai pengertian dan contohnya dalam artikel kali ini.
Definisi Involunter
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat keterlibatan yang tidak dikehendaki dalam suatu situasi atau peristiwa. Keterlibatan tersebut seringkali terjadi tanpa kita melakukan tindakan yang sengaja. Hal ini dinamakan sebagai pengertian involunter.
Involunter berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah “tidak disengaja” atau “tidak dikehendaki”. Artinya, sebuah tindakan yang dihasilkan dari suatu keadaan tanpa adanya kemauan atau keputusan untuk melakukannya. Contohnya seperti gerakan refleks tubuh.
Biasanya, pengertian involunter berhubungan dengan seluruh sistem saraf kita. Baik itu sistem saraf pusat atau sistem saraf tepi. Gerakan refleks tubuh seperti menghindari benda yang berbahaya, melihat benda yang menarik perhatian, atau merespons suara keras adalah beberapa contoh gerakan involunter.
Tidak hanya pada gerakan fisik, pengertian involunter juga berlaku pada reaksi emosional seseorang. Misalnya, ketika seseorang merasa takut atau terkejut. Mereka seringkali merespons dengan tidak sengaja seperti menjerit atau melompat.
Beberapa tindakan involunter yang umum dilakukan oleh manusia adalah:
1. Menguap
Menguap adalah tindakan involunter yang sering terjadi pada manusia. Sebenarnya, tujuan menguap masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab secara pasti. Namun, beberapa teori menganggap bahwa menguap adalah cara tubuh untuk mengatur suhu kesadaran atau membantu menstabilkan kembali tekanan darah kita.
2. Bersin
Bersin adalah respons involunter ketika seseorang menghirup partikel tidak diinginkan, seperti debu atau serbuk sari. Respons itu memaksa udara melalui hidung dan mulut untuk membawa keluar partikel atau benda yang tidak diinginkan tersebut.
3. Mengencangkan otot mata
Mata kita melakukan gerakan involunter ketika kita mengencangkan dan melepas otot mata. Gerakan ini berguna untuk menjaga agar bola mata tetap terhidrasi dan terhindar dari kekeringan dan kerusakan.
4. Menahan napas dalam waktu yang lama
Menahan napas dalam waktu yang lama juga merupakan tindakan involunter yang dilakukan oleh tubuh kita. Biasanya hal ini terkait dengan respon stres atau ketika kita sedang berada dalam situasi yang meresahkan, misalnya ketika sedang berada di dalam air saat berenang.
Selain involunter pada sistem saraf dan fisik, involunter juga dapat terjadi dalam bentuk reaksi emosional. Beberapa contoh reaksi emosional involunter adalah:
1. Tertawa atau menangis
Ketika kita merespons suatu situasi dengan tertawa atau menangis, hal tersebut tergolong sebagai tindakan involunter yang dihasilkan oleh emosi yang dirasakan. Isyarat dan sinyal emosional dipancarkan oleh otak kita dan direspon secara otomatis oleh tubuh kita tanpa keputusan atau usaha sadar.
2. Gemetar ketakutan
Adrenalin dan hormon stres lainnya dapat memicu reaksi gemetar ketakutan saat kita merasa dalam keadaan yang mengancam keselamatan. Reaksi involunter ini terjadi sebagai pertahanan diri tubuh untuk mempercepat respon melawan bahaya.
Jadi, pengertian involunter adalah suatu tindakan atau gerakan yang dilakukan oleh tubuh kita secara tidak disadari dalam berbagai situasi. Reaksi involunter tidak bisa dikendalikan atau dihentikan dengan kemauan. Hal ini dapat terjadi pada sistem saraf, fisik, dan emosional. Semua orang memiliki kecenderungan untuk melakukan reaksi involunter tertentu.
Perbedaan Involunter dan Volunter
Involunter dan volunter adalah kata yang sering kali digunakan dalam berbagai situasi dan kegiatan. Kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda dan sangat kontras. Volunter berasal dari kata voluntas yang berarti sukarela atau kehendak dari diri sendiri, sedangkan involunter berasal dari kata involuntary yang berarti tidak sadar atau tanpa kesengajaan. Berikut adalah perbedaan antara involunter dan volunter:
1. Pilihan
Perbedaan yang paling mendasar antara involunter dan volunter adalah pilihan. Volunter adalah tindakan yang dilakukan secara sukarela atau atas dasar kehendak sendiri. Contohnya, seseorang yang ingin melakukan pekerjaan sukarela di waktu luangnya. Sementara itu involunter adalah tindakan yang dilakukan tanpa kesadaran atau tanpa pilihan. Contohnya, ketika kita tersenyum saat mendengar berita yang tidak lucu, ini disebut sebagai perilaku involunter karena senyum itu muncul tanpa disadari.
2. Kontrol
Perbedaan lain antara involunter dan volunter adalah kontrol. Volunter dikenal sebagai tindakan yang terkontrol atau yang sengaja dilakukan dengan kontrol penuh atas diri sendiri. Seseorang yang melakukan tugas sukarela atau membantu orang lain secara sukarela, itu adalah contoh dari tindakan volunter. Sementara itu, tindakan involunter adalah tindakan yang dilakukan tanpa pilihan dan tanpa kontrol yang sepenuhnya dari diri sendiri. Misalnya, ketika kita berkedip, itu adalah tindakan involunter karena kita tidak mempunyai kontrol penuh atas tindakan tersebut.
3. Manfaat
Perbedaan antara involunter dan volunter juga dapat dilihat dari manfaatnya. Volunter biasanya memiliki manfaat yang positif dan lingkaran sosial yang luas, seperti membantu orang lain dan pengalaman yang memperkaya diri sendiri. Sementara tindakan involunter umumnya tidak memberi manfaat kepada orang lain dan bahkan dapat berdampak negatif bagi diri sendiri. Contohnya, ketika seseorang menyerang orang lain secara involunter saat mengalami gangguan mental, tindakan tersebut tidak memberi manfaat kepada orang lain dan bisa jadi sangat merugikan diri sendiri.
4. Kesadaran
Perbedaan lain antara involunter dan volunter adalah kesadaran. Sebagai tindakan tanpa kontrol penuh dan tanpa pilihan, involunter dilakukan tanpa kesadaran. Kita tidak menyadari tindakan tersebut berlangsung dan muncul secara impulsif. Sementara volunter adalah tindakan yang dilakukan dengan kesadaran penuh atas pilihan sendiri. Kita menyadari apa yang kita lakukan dan memberikan kontrol penuh tentang apa yang terjadi.
5. Kepentingan
Perbedaan terakhir antara involunter dan volunter adalah dasar atau alasan di balik tindakan tersebut. Volunter dilakukan atas dasar kepentingan atau tujuan yang diinginkan akan dicapai. Ini bisa berupa kepuasan pribadi atau membantu orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Sementara involunter tidak memiliki dasar atau alasan yang pasti di balik tindakan tersebut, karena tindakan tersebut dilakukan tanpa kesadaran dan kontrol penuh.
Kesimpulannya, involunter dan volunter merupakan dua kata yang berbeda arti dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Volunter adalah tindakan yang dilakukan dengan kesadaran penuh dan pilihan sendiri, sedangkan involunter adalah tindakan yang dilakukan tanpa kontrol penuh dan tanpa pilihan. Mengetahui perbedaan antara kedua kata ini akan membantu kita dalam mengenali tindakan atau perilaku yang mungkin terjadi di sekitar kita.
Contoh Gerakan Involunter pada Manusia
Gerakan involunter atau gerakan tak sadar adalah gerakan yang dilakukan oleh seseorang tanpa disadari atau tanpa dapat mengendalikannya secara langsung melalui kehendaknya. Gerakan tak sadar ini merupakan respons atau reaksi spontan terhadap stimulus yang diterima oleh tubuh. Misalnya ketika seseorang terkejut, maka otomatis tangannya akan bergerak spontan untuk menangkap benda di sekitarnya. Berikut adalah beberapa contoh gerakan involunter pada manusia.
1. Refleks
Refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara otomatis sebagai respons terhadap suatu stimulus. Hal ini terjadi karena adanya rangsangan saraf yang dihasilkan oleh suatu stimulus tertentu, yang kemudian disalurkan ke otak untuk meresponsnya. Contohnya ketika kita mengusap lutut kita dengan klakson reflex hammer, maka lutut kita akan merespons dengan refleks kaki yang menendang ke arah depan. Hal ini terjadi secara otomatis dan tidak dapat dikendalikan oleh kita secara sadar.
2. Batuk dan Bersin
Batuk dan bersin juga termasuk dalam gerakan involunter. Kedua gerakan tersebut biasanya terjadi ketika tubuh kita mencoba membersihkan kotoran dan partikel asing yang terdapat dalam pernapasan kita, seperti debu atau lendir. Saat kita batuk, tubuh kita melakukan gerakan yang menghasilkan suara keras dan terkadang mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan. Hal yang sama juga terjadi ketika kita bersin, tubuh kita mengekspos segala sesuatu yang dapat merusak saluran pernapasan kita dan terkadang mengeluarkan lendir.
3. Mimpi dan Gerakan Tubuh Saat Tidur
Saat kita tidur, tubuh kita juga dapat melakukan gerakan involunter. Mimpi dan gerakan tubuh saat tidur sering terjadi karena adanya aktivitas saraf dalam otak yang terjadi saat tidur. Ketika kita bermimpi, otak memproses informasi yang diterima oleh tubuh dan memberikan respons secar involunter. Kita juga dapat melakukan gerakan involunter saat tidur karena aktivitas otot yang tidak dapat dikendalikan secara sadar. Misalnya, saat kita merasa kesemutan atau mendapatkan tekanan di beberapa bagian tubuh, maka tubuh kita akan bergerak secara involunter untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tersebut. Saat kita mengalami sleepwalking, tubuh kita bahkan dapat bergerak dan berjalan tanpa sadar sama sekali.
4. Kedutan Atau Getaran Otak Kecil
Kedutan atau getaran pada otak kita bersifat involunter dan tidak dapat dikendalikan secara sadar. Kedutan ini biasanya dirasakan sebagai sensasi gemetar atau berdegup pada beberapa bagian tubuh seperti kaki atau tangan. Sensasi ini dapat terjadi karena stress, kelelahan, atau kurang tidur. Kedutan ini biasanya tidak berbahaya dan dapat mereda dengan sendirinya setelah beberapa saat.
5. Detak Jantung
Detak jantung seperti halnya pernapasan juga merupakan gerakan involunter pada manusia. Detak jantung secara alami bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh kita, mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh kita, serta membersihkan racun dari dalam tubuh kita. Meskipun detak jantung sering kali tidak disenangi oleh beberapa orang dalam situasi tertentu, gerakan involunter ini merupakan gerakan penting bagi kesehatan tubuh kita tanpa kita sadari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali tidak menyadari bahwa tubuh melakukan gerakan involunter. Gerakan yang dilakukan tersebut cenderung terjadi tanpa disadari dan tidak dapat dikendalikan langsung oleh kita. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan tubuh, kita perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi gerakan involunter tersebut, seperti tidur yang cukup, menjaga pola makan dan minum yang sehat, serta mengurangi kebiasaan yang dapat memicu stress. Dengan memahami pengertian dan contoh gerakan involunter pada manusia, kita dapat lebih memahami bagaimana tubuh berfungsi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Pengaruh Faktor Luar Terhadap Involunter
Involunter adalah tindakan atau gerakan tubuh yang dilakukan tanpa adanya kontrol yang sadar dari individu. Umumnya, involunter terjadi karena adanya pengaruh faktor luar yang memengaruhi gerak refleks tubuh kita. Beberapa faktor luar yang dapat mempengaruhi involunter, antara lain:
1. Stimulus Fisik
Stimulus fisik seperti panas, dingin, dan rasa sakit dapat memicu respons involunter dari tubuh kita. Misalnya, ketika kita menyentuh objek yang terlalu panas, tanpa disadari, kita akan langsung menarik tangan kita sebagai respons untuk menghindari terbakar. Begitu juga ketika kita tersengat listrik atau terkena sengatan lebah, maka tanpa kita sadari, kita akan refleks menarik tangan atau menjauh dari sumber rasa sakit tersebut.
2. Stimulus Visual
Stimulus visual seperti kilatan cahaya atau pergerakan tiba-tiba dapat memicu involunter. Misalnya, ketika kita melihat kilatan cahaya yang terang dan tiba-tiba, kita akan merasa terkejut dan terkejut dan refleks menutup mata kita sebagai respons untuk menghindari cahaya yang terlalu terang tersebut.
3. Stimulus yang berkaitan dengan rasa
Stimulus yang berkaitan dengan rasa seperti bau, rasa, dan getaran dapat memicu respon involunter. Misalnya, aroma makanan yang sedap dapat membuat mulut kita berair dan tanpa disadari, kita akan menjilat bibir atau melihat ke arah makanan tersebut.
4. Gangguan Emosi
Gangguan emosi seperti rasa takut, marah, atau terkejut, dapat memicu involunter. Rasa takut misalnya, dapat menimbulkan refleks melompat atau berlari untuk menghindari sumber ketakutan tersebut. Rasa marah juga dapat memicu gerakan impulsif dan tanpa disadari, kita akan mengekspresikan rasa marah tersebut dengan tindakan seperti mengangkat tangan atau menendang benda di sekitar kita.
Namun, perlu diingat bahwa involunter yang dihasilkan oleh faktor luar tersebut biasanya terjadi dengan cepat dan tanpa kontrol yang sadar. Oleh karena itu, kita perlu memahami kondisi kita dan menghindari situasi yang memicu respons involunter yang tidak diinginkan. Misalnya, ketika kita sedang membawa barang yang mudah pecah atau tajam, kita perlu berhati-hati dan memperhatikan lingkungan sekitar kita. Selain itu, kita juga perlu mengelola emosi kita agar tidak terlalu mudah terpicu dan mengakibatkan respons involunter yang tidak diinginkan.
Involunter adalah hal yang alami dan merupakan respons dari tubuh kita terhadap rangsangan dari luar. Namun, kita perlu memahami faktor yang mempengaruhi involunter dan menghindari situasi yang dapat memicu respons involunter yang tidak diinginkan. Dengan memahami kondisi kita dan lingkungan sekitar, kita dapat mengelola respons involunter kita dan menghindari risiko cedera atau kecelakaan yang tidak diinginkan.
Peran Involunter dalam Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari dua bagian utama, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari serabut saraf dan pleksus saraf yang menghubungkan organ dan jaringan tubuh dengan sistem saraf pusat. Peran involunter dalam sistem saraf manusia adalah mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan secara sadar, seperti denyut jantung, pernapasan, dan pencernaan.
1. Peran sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom terdiri dari dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis mengaktifkan respon-terbang atau melawan dalam situasi stres atau bahaya, sedangkan sistem saraf parasimpatis mengembalikan tubuh ke kondisi normal setelah situasi stres atau bahaya berakhir.
Sistem saraf simpatis merangsang kerja jantung untuk memompa darah lebih cepat dan membuka saluran udara di paru-paru agar tubuh memperoleh oksigen yang cukup. Selain itu, sistem saraf simpatis juga meningkatkan tekanan darah dan menghambat sistem pencernaan, sehingga energi dapat dialokasikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya saat situasi stres atau bahaya.
Sistem saraf parasimpatis mengendalikan fungsi-fungsi tubuh saat situasi tenang dan rileks, seperti mengurangi denyut jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aktivitas pencernaan. Sistem saraf parasimpatis memainkan peran penting dalam proses pencernaan karena meningkatkan aliran darah ke saluran pencernaan dan merangsang kontraksi otot-otot pencernaan.
2. Peran sistem saraf enterik
Sistem saraf enterik adalah sistem saraf yang terdapat di dalam saluran pencernaan. Sistem saraf enterik terdiri dari jaringan saraf di sekitar dinding usus dan lambung yang mengontrol aktivitas saraf motorik, sekresi enzim, dan kontraksi otot-otot pencernaan. Sistem saraf enterik juga berfungsi sebagai sensor untuk mengenali jenis makanan dan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengatur rasa lapar, kenyang, dan mual.
Sistem saraf enterik tidak bergantung pada sistem saraf pusat untuk mengontrol aktivitasnya. Namun, sistem saraf enterik tetap terhubung dengan sistem saraf pusat melalui jaringan saraf tepi yang mengirimkan sinyal ke otak tentang kondisi dan aktivitas tubuh.
3. Peran hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Hormon berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, dan siklus menstruasi. Hormon juga berperan dalam mengatur kerja jantung, paru-paru, dan sekresi cairan tubuh lainnya.
Sistem saraf manusia berfungsi sebagai mediator untuk mengatur pelepasan hormon dari kelenjar endokrin ke dalam aliran darah. Hormon bekerja sama dengan sistem saraf untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh.
4. Peran refleks
Refleks adalah respons tubuh yang terjadi tanpa adanya kontrol sadar. Contohnya, ketika seseorang menyentuh air panas, sensor rasa sakit di kulit akan mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang kemudian mengirimkan sinyal balik ke otot untuk menarik tangan agar tidak terbakar.
Sistem saraf manusia berperan dalam menghasilkan refleks dengan mengontrol aktivitas neuron sensorik dan neuron motorik. Refleks membantu melindungi tubuh dari bahaya dan menghemat waktu ketika merespon rangsangan yang membahayakan.
5. Peran hubungan antara sistem saraf involunter dan sistem saraf motorik
Sistem saraf involunter dan sistem saraf motorik saling berhubungan erat dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh dan gerakan. Sistem saraf involunter mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan secara sadar, sedangkan sistem saraf motorik mengatur gerakan tubuh yang dapat dikendalikan secara sadar.
Ketika seseorang ingin menggerakkan tangan, impuls listrik dari otak akan menuju sistem saraf motorik yang kemudian mengatur kontraksi otot-otot tangan agar bergerak sesuai dengan keinginan. Namun, impuls listrik dari sistem saraf involunter juga mengontrol aktivitas otot-otot dalam tubuh, misalnya kontraksi otot jantung dan otot polos di dalam saluran pencernaan.
Dalam kesimpulannya, sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf otonom dan sistem saraf enterik. Sistem saraf manusia berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan secara sadar, seperti denyut jantung, pernapasan, dan pencernaan. Sistem saraf manusia juga berperan dalam menghasilkan refleks dan mengatur hubungan antara sistem saraf involunter dan sistem saraf motorik dalam mengatur gerakan tubuh. Oleh karena itu, peran involunter dalam sistem saraf manusia sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kelangsungan hidup manusia.
Terima kasih sudah membaca artikel tentang pengertian involunter ini. Dari artikel ini, kita dapat belajar bahwa tindakan involunter adalah tindakan yang kita lakukan tanpa disadari dan tidak dapat dikendalikan dengan mudah. Contohnya seperti mengucek mata saat merasa gatal atau merespon dengan refleks ketika ada benda yang tiba-tiba melesat ke arah kita. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca dan memperkaya pengetahuan kita seputar kognisi dan perilaku manusia.