Halo pembaca yang budiman! Bagaimana kabarnya? Semoga semuanya selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala hal. Di kesempatan ini, kita akan membahas tentang pengertian hikayat menurut para ahli. Hikayat merupakan salah satu bentuk sastra lisan atau tertulis yang cukup populer di Indonesia. Namun, apa sebenarnya pengertian hikayat yang sebenarnya? Mari simak ulasannya berikut ini!
Definisi Hikayat dari Perspektif Para Ahli
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra lisan atau tulisan yang terkenal di Indonesia. Hikayat merupakan cerita yang bercerita tentang perjalanan seorang pahlawan yang mengalami konflik dalam mencapai keinginannya. Setiap cerita yang terdapat dalam hikayat mengandung pesan moral yang sangat mendalam dan kuat. Dalam pengertian hikayat menurut para ahli, banyak pandangan yang berkembang terkait dengan hikayat itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa pandangan definisi hikayat dari perspektif para ahli:
1. Slamet Mulyana
Menurut Slamet Mulyana, hikayat adalah kisah-kisah yang berasal dari antara abad ke-17 sampai ke-19 yang pada umumnya berisi kisah sejarah dan cerita rakyat yang penuh dengan fantasi. Hikayat merupakan karya sastra lama yang dilahirkan dari kebudayaan timur Asia dan meskipun sudah tua, namun tetap mendapat tempat yang istimewa di tengah masyarakat Indonesia.
2. Abdul Chaer
Sedangkan menurut Abdul Chaer, hikayat dapat diartikan sebagai karya sastra lisan atau tulisan Indonesia yang berkembang pada zaman sebelum berdirinya kesultanan di Indonesia. Hikayat berasal dari kata hayat dalam bahasa Arab yang berarti kehidupan, sehingga dapat diartikan bahwa hikayat berisi tentang kisah kehidupan seseorang yang menjadi panutan dan berakibat pada masyarakat.
3. Hasanuddin
Selain itu, menurut Hasanuddin, hikayat merupakan salah satu bentuk cerita rakyat yang berasal dari kebudayaan Hindu. Dalam cerita hikayat terdapat unsur ajaran moral, hiburan, dan nasihat yang berguna untuk membentuk karakter masyarakat. Dalam pengertian hikayat menurut para ahli, hikayat juga dianggap sebagai salah satu media yang efektif untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
4. Maman Suherman
Sedangkan menurut Maman Suherman, hikayat adalah cerita yang disusun berdasarkan kronologis suatu peristiwa atau kejadian. Peristiwa tersebut kemudian dibumbui dengan pengaruh pendidikan, agama, dan kebudayaan yang tumbuh di masyarakat. Hikayat sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter bangsa, karena mampu memberikan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat.
5. H.B. Yassin
Terakhir, menurut H.B. Yassin, hikayat adalah sebuah cerita rakyat yang terkenal di Indonesia yang bercerita tentang tokoh-tokoh legendaris dan pahlawan dalam perjuangan sejarah Indonesia. Cerita dalam hikayat mengandung nilai-nilai pendidikan, etika, dan estetika yang sangat penting bagi perkembangan bangsa dan negara.
Dari beberapa pandangan pengertian hikayat menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hikayat adalah sebuah karya sastra lama yang bercerita tentang tokoh pahlawan dalam sejarah Indonesia. Cerita yang terdapat dalam hikayat mengandung pesan moral yang kuat dan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran karakter bagi masyarakat Indonesia.
Sejarah dan Perkembangan Hikayat di Indonesia
Hikayat merupakan salah satu genre sastra Indonesia yang memiliki nilai historis dan kultural yang sangat tinggi. Pengertian hikayat menurut para ahli merupakan sebuah kisah berbahasa Melayu yang memiliki motif romance, adventure, dan fantasi yang bersumber dari kebudayaan Melayu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat berasal dari bahasa Arab yakni hakayah yang memiliki arti cerita atau kisah. Hikayat masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-16 melalui aliran pesantren dan kerajaan Islam.
Pada era keemasan Kesultanan Melayu Melaka, hikayat menjadi populer dikarenakan sangat disenangi oleh raja dan para bangsawan. Walaupun demikian, hikayat juga digemari oleh masyarakat Umum karena ringan dan mudah dipahami.
Beberapa hikayat yang populer pada saat itu antara lain Hikayat Hang Tuah, Hikayat Abdullah, Hikayat Amir Hamza, dan Hikayat Seri Rama. Hikayat juga digunakan untuk sarana penyebaran agama Islam pada masa itu.
Dalam perkembangannya, hikayat terus mengalami penyempurnaan dengan munculnya beberapa buku terjemahan dan adaptasi hikayat menjadi cerita anak-anak pada abad ke-20. Tokoh-tokoh sastrawan nasional seperti Chairil Anwar, Ramadhan K.H dan H.B Jassin, juga pernah menulis interpretasi terhadap hikayat sebagai warisan sastra kelahiran Melayu.
Salah satu hikayat Melayu yang sangat terkenal di Indonesia adalah Hikayat Siak. Hikayat Siak bercerita mengenai Konflik yang terjadi antara Kesultanan Siak dan Kerajaan Belanda. Kisahnya dimulai pada awal abad ke-18 setelah Sultan Siak, Abdul Jalil Syah memerintahkan agar penyelamatan harta karun yang disimpan di Makkah harus diselenggarakan.
Hal tersebut didasari oleh nasehat dari gurunya yang bernama Syekh Abdul Rauf. Setelah melakukan berbagai preparasi, Sultan Siak pun bersama rombongan berangkat ke Makkah. Namun, dalam perjalanan rombongan dihadang kapal Belanda yang berusaha mencuri harta tersebut.
Usaha penyerangan tersebut berhasil digagalkan oleh Abdel Jalil Syah dengan bantuan pasukan kesultanan dari Tanjung Pinang. Selama peristiwa tersebut terjadi, terjadi konflik yang sangat sengit antara Kesultanan Siak dengan pemerintah Hindia Belanda.
Hikayat Siak sukses menjadi salah satu hikayat Melayu yang populer karena mengandung unsur sejarah dan bercerita mengenai perlawanan terhadap pendudukan Belanda. Cerita tersebut menjadi inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Pada masa kini, hikayat masih terus hidup dan berkembang. Di Pulau Nias, Sumatra Utara hikayat dikenal dengan sebutan Ono Niha. Kesusastraan Ono Niha banyak dibicarakan di kalangan masyarakat dan dinegasikan sebagai sastra lokal yang sangat memiliki nilai estetis dan kultural.
Sedangkan di Riau, hikayat menjadi sastra khas yang sangat populer dikalangan masyarakat Melayu Riau. Bahkan, tokoh-tokoh sastra seperti Nurdin Abdullah, menghadirkan kembali hikayat sebagai bagian dari upaya melestarikan kebudayaan dan tradisi masyarakat Melayu Riau.
Dihadapkan pada perkembangan zaman dan adanya pengaruh asing yang semakin besar, upaya melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya hikayat harus terus dilakukan. Belajar dan mengenal hikayat menjadi langkah penting dalam menjalin identitas budaya bangsa agar terus diingat oleh generasi masa depan.
Fungsi dan Tujuan Penulisan Hikayat dalam Budaya Masyarakat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra lisan yang dilakukan di masa lalu. Hikayat dapat diartikan sebagai sebuah cerita atau narasi yang dikisahkan secara lisan dan berisi nilai-nilai moral atau pesan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hikayat juga sering mengandung unsur-unsur magis serta kisah-kisah yang spektakuler, sehingga hikayat menjadi sangat diminati. Selain itu, hikayat memiliki fungsi dan tujuan penulisan yang sangat penting dalam budaya masyarakat, berikut penjelasannya:
1. Fungsi Penulisan Hikayat
Secara umum, fungsi penulisan hikayat adalah untuk merekam dan mempertahankan cerita atau narasi tersebut, sehingga cerita itu dapat terus dikenang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Ada beberapa fungsi penulisan hikayat yang lebih spesifik, yaitu:
- Sebagai Upaya Melestarikan Budaya
- Sebagai Media Pendidikan
- Sebagai Sarana Hiburan
Hikayat dapat dijadikan salah satu cara untuk melestarikan budaya suatu daerah. Cerita atau narasi dalam hikayat dapat mencerminkan keadaan sosial, politik, agama, dan budaya pada masa lampau. Dengan mempertahankan hikayat tersebut, budaya tersebut tetap terjaga dan tidak lepas dari ingatan generasi selanjutnya.
Hikayat juga dapat digunakan sebagai media pendidikan, khususnya untuk anak-anak. Cerita atau narasi dalam hikayat seringkali mengandung nilai moral yang penting untuk ditanamkan dalam diri sejak usia dini. Dengan menggunakan hikayat sebagai pembelajaran, anak-anak dapat terpuaskan rasa ingin tahu mereka dan sekaligus mempelajari nilai-nilai positif dari cerita tersebut.
Hikayat dapat juga dijadikan sarana hiburan. Cerita atau narasi dalam hikayat seringkali mengandung unsur-unsur magis, spektakuler, dan petualangan yang akan membuat pembacanya terhibur. Selain itu, hikayat juga dapat dijadikan sebagai bahan perbendaharaan cerita rakyat (folklore) sebagai hiburan dalam berbagai acara rakyat seperti pentas seni, karnaval, ataupun pesta adat.
2. Tujuan Penulisan Hikayat
Tujuan penulisan hikayat cukup beragam, tergantung pada kondisi masyarakat yang membacanya, baik dari segi tempat, waktu, serta sosial budaya yang ada. Di antara tujuan penulisan hikayat yang paling umum dijumpai, antara lain:
- Menyampaikan Sejarah atau Mitos
- Memberikan Nasihat atau Pelajaran
- Sebagai Sarana Hiburan
Tujuan utama dari hikayat adalah untuk menyampaikan sejarah atau mitos yang berkembang di masyarakat. Dalam hal ini, hikayat dapat menjadi narasi alternatif untuk menjelajahi sejarah suatu negara atau daerah. Selain itu, hikayat juga dapat menyajikan mitos-mitos yang berhubungan dengan alam, binatang, dan hal-hal yang magis. Hal ini memperkaya khasanah budaya dan kepercayaan masyarakat.
Hikayat juga dapat memberikan nasihat atau pelajaran tentang hal-hal yang penting dalam kehidupan. Hampir semua hikayat yang ada, mengandung pesan moral yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai kesabaran, kejujuran, keikhlasan, dan sebagainya.
Hikayat juga dihadirkan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat pada masa lalu. Masyarakat biasa mengadakan pertunjukan cerita rakyat (wayang) sebagai sarana hiburan untuk meredakan kepenatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Cerita dalam hikayat juga memiliki tingkat kepopularitasan yang tinggi karena berguna untuk mengurangi kepenatan dan stress dalam kehidupan.
Denseman sekali fungsi dan tujuan hikayat dalam budaya masyarakat. Dengan berbagai fungsi dan tujuan tersebut, hikayat telah mengakar pada budaya masyarakat Indonesia dan terus dikenang hingga saat ini. Oleh karena itu, penulisan hikayat menurut para ahli memang sangatlah penting untuk memberikan pelajaran dan memberikan informasi terkait budaya mereka.
Jenis-jenis Hikayat Berdasarkan Tema dan Isinya
Hikayat biasanya dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tema dan isinya, yaitu hikayat sejarah atau silsilah, hikayat perjuangan atau peperangan, dan hikayat percintaan atau romantis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tiga jenis hikayat tersebut:
1. Hikayat Sejarah atau Silsilah
Hikayat sejarah atau silsilah umumnya mengisahkan sejarah atau keturunan suatu bangsa atau kerajaan. Contohnya adalah Hikayat Hang Tuah yang menceritakan tentang kehidupan Hang Tuah, seorang pejuang terkenal dari Melaka pada abad ke-15. Hikayat ini menceritakan tentang perjalanan hidup Hang Tuah, perjuangannya dalam mempertahankan Melaka dari serangan musuh, dan pengorbanan yang dia lakukan demi negaranya.
Selain itu, ada juga hikayat silsilah seperti Hikayat Raja-raja Pasai yang mengisahkan silsilah raja-raja Pasai, salah satu kerajaan Islam di Nusantara pada abad ke-13-16. Hikayat ini berisi tentang sejarah panjang kerajaan Pasai, termasuk kisah-kisah raja-raja Pasai dan kerajaan-kerajaan yang pernah berselisih dengan Pasai.
2. Hikayat Perjuangan atau Peperangan
Hikayat perjuangan atau peperangan menceritakan tentang perjuangan atau peperangan suatu bangsa atau kerajaan untuk mempertahankan kehormatan, kedaulatan, atau kebebasannya. Contohnya adalah Hikayat Amir Hamzah yang menceritakan tentang perjuangan Amir Hamzah, pamungkas dari Tokoh Serat Menak, dalam membela agama dan meredakan peperangan antara bangsa Islam dan Hindu di India.
Selain itu, ada juga hikayat perjuangan lain seperti Hikayat Panji Semirang yang menceritakan kisah perjuangan Pangeran Puger dari Madura dalam mempertahankan kehormatannya saat diasingkan ke Banjarmasin oleh resim Sriwijaya pada abad ke-13. Pangeran Puger harus berjuang dengan segala cara untuk mempertahankan kehormatannya termasuk melawan mahluk halus.
3. Hikayat Percintaan atau Romantis
Hikayat percintaan atau romantis mengisahkan tentang tokoh utama yang jatuh cinta, namun dihalangi oleh berbagai rintangan dan pengaruh dari orang lain. Contohnya adalah Hikayat Abu Nawas yang mengisahkan tentang cinta seorang pangeran dengan seorang perempuan jelita. Namun, hubungan mereka dihalangi oleh seorang penyihir jahat dan perempuan cantik lainnya yang cemburu.
Selain itu, ada juga hikayat percintaan lain seperti Hikayat Yusuf dan Zulaikha yang berasal dari kitab suci Islam, Al-Quran. Hikayat ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Yusuf dan Zulaikha, serta rintangan-rintangan yang harus mereka hadapi dalam mempertahankan cintanya.
Dari ketiga jenis hikayat di atas, masing-masing mempunyai keunikannya sendiri dan tetap menarik hingga saat ini. Selain itu, hikayat juga memiliki pesan moral dan nilai-nilai yang dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan warisan sastra lisan, termasuk hikayat, sangat penting untuk memperkaya khasanah budaya Indonesia.
Peran dan Pengaruh Hikayat dalam Sastra dan Kebudayaan Indonesia
Hikayat merupakan salah satu bentuk karya literatur tradisional Indonesia yang sangat penting dalam upaya memperkuat identitas bangsa dan melestarikan nilai-nilai luhur Indonesia. Hikayat telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan sastra dan kebudayaan Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh peran dan pengaruh hikayat dalam sastra dan kebudayaan Indonesia:
1. Sebagai Media Pendidikan Moral
Hikayat seringkali dijadikan media pendidikan moral bagi masyarakat Indonesia. Dalam hikayat terdapat berbagai macam kisah tentang kebaikan dan keburukan, dan bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Dengan bacaan hikayat, pengetahuan moral seseorang akan semakin bertambah sehingga dapat mengembangkan kepribadian yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
2. Sebagai Karya Sastra yang Menghibur
Hikayat juga berfungsi sebagai sebuah karya sastra yang menghibur. Kisah-kisah yang terdapat di dalam hikayat akan membuat pembaca merasa terhibur dan merasakan berbagai jenis emosi, seperti sedih, marah, takjub, dan bahagia. Hal ini tentunya akan membantu memperkuat minat baca masyarakat Indonesia terhadap karya sastra tradisional.
3. Sebagai Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan
Hikayat merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Dengan melestarikan hikayat sebagai bagian dari sastra dan kebudayaan Indonesia, maka warisan budaya Indonesia dapat terus dijaga dan dilestarikan. Hal ini juga penting agar generasi muda dapat memahami dan menghargai nilai-nilai dan tradisi yang terkandung di dalam hikayat.
4. Sebagai Inspirasi bagi Karya Sastra Modern
Hikayat yang telah ada sejak ribuan tahun lalu juga mempunyai peran penting sebagai inspirasi bagi karya sastra modern. Berbagai kisah dan nilai-nilai yang terdapat di dalam hikayat dapat diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan zaman sehingga karya sastra modern yang dihasilkan akan tetap mempunyai kemampuan untuk menghibur dan menyampaikan pesan moral, serta tetap mempertahankan identitas kekhasan budaya Indonesia.
5. Sebagai Pengetahuan Sejarah dan Budaya
Hikayat juga dapat mempelajari sejarah dan budaya Indonesia. Dalam hikayat akan terdapat banyak kisah tentang kerajaan dan budaya Indonesia yang bisa ditarik pelajarannya. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam mengembangkan pengetahuan sejarah dan budaya Indonesia bagi masyarakat Indonesia. Sehingga melalui hikayat, masyarakat akan lebih mengenal sejarah dan budaya Indonesia serta dapat mempertahankan identitas bangsa yang khas.
Dalam kesimpulannya, hikayat memainkan peran penting dalam mengembangkan sastra dan kebudayaan Indonesia. Hikayat turut memberikan inspirasi bagi karya sastra modern, menunjukkan pada pembaca nilai-nilai moral, serta membantu melestarikan warisan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Sekian artikel tentang pengertian hikayat menurut para ahli. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hikayat merupakan salah satu bentuk sastra lama Indonesia yang memiliki banyak kisah-kisah menarik yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sejarah maupun moral. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa pada artikel-artikel berikutnya!