Pengertian Echinodermata: Karakteristik, Habitat, dan Jenisnya

Hai teman-teman! Apa kalian pernah mendengar tentang Echinodermata? Bagi yang belum tahu, Echinodermata adalah kelompok hewan laut yang terdiri dari bintang laut, teripang, bulu babi, kerangka laut, dan cucut laut. Selain itu, Echinodermata juga memiliki karakteristik unik dan menarik, seperti kemampuan untuk meregenerasi anggota tubuhnya yang rusak. Agar lebih paham dan mengenal lebih dalam tentang Echinodermata, yuk simak penjelasan lengkap tentang karakteristik, habitat, dan jenisnya di artikel ini!

Apa itu Echinodermata?

Echinodermata adalah filum hewan laut yang memiliki kulit berduri atau pengarang, biasanya memiliki lima tangan atau lebih. Nama Echinodermata sendiri berasal dari bahasa Yunani di mana “echino” berarti duri dan “derm” berarti kulit. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia, mulai dari perairan dangkal hingga kedalaman laut yang sangat dalam. Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang kerang), Echinoidea (bulu babi), Holothuroidea (timun laut), dan Crinoidea (lilin laut).

Echinodermata memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari hewan laut lainnya. Salah satu ciri-ciri utama Echinodermata adalah memiliki simetri radial. Hal ini berarti bahwa tubuh mereka memiliki dua bagian identik yang dipisahkan oleh sebuah sumbu pusat yang membentang dari atas ke bawah. Selain itu, hampir semua spesies Echinodermata memiliki lima bagian tubuh yang sama, dan banyak yang memiliki alat tubuh yang sangat khusus.

Echinodermata sangat bervariasi dalam ukuran dan bentuknya. Beberapa spesies hanya memiliki beberapa milimeter panjangnya seperti bintang laut, sedangkan spesies lain dapat mencapai beberapa meter seperti teripang dan terumbu karang. Meskipun mereka memiliki ciri-ciri yang berbeda, semuanya memiliki kulit yang ditutupi oleh lapisan duri atau bulu halus, yang berfungsi untuk melindungi mereka dari predator dan membantu mereka bergerak di dasar laut.

Salah satu spesies Echinodermata yang paling dikenal adalah bintang laut. Bintang laut memiliki tubuh yang pipih dengan lima lengan yang terhubung dengan pusat tubuh. Mereka dapat ditemukan di hampir semua jenis perairan, dari laut dangkal hingga kedalaman laut yang sangat dalam. Bintang laut biasanya memiliki warna cerah dan pola yang menarik pada bagian tubuhnya.

Salah satu spesies Echinodermata yang lain adalah teripang. Teripang sering digunakan dalam obat-obatan tradisional dan juga dianggap sebagai makanan lezat di beberapa bagian Asia. Teripang memiliki tubuh silinder yang sangat fleksibel dengan banyak duri halus di kulitnya. Teripang sangat aktif baik di siang hari maupun di malam hari dan bergerak dengan sangat cepat di dasar laut.

Echinodermata memiliki peranan penting dalam ekosistem laut. Sebagai konsumen, mereka memakan plankton, moluska, krustasea dan tumbuhan laut, sedangkan sebagai produsen, mereka menciptakan lingkungan hidup untuk hewan laut lainnya seperti ikan dan kepiting seperti habitat terumbu karang.

Namun, seperti kebanyakan hewan laut lainnya, Echinodermata juga menjadi target utama perburuan anakanak manusia baik untuk diambil kulit dan dagingnya terutama di Asia dan Eropa. Beberapa spesies Echinodermata juga terancam akibat kehilangan habitat dan polusi laut.

Dalam rangka untuk menjaga keberadaan mereka, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan kelestarian hewan laut ini. Hal ini dapat dilakukan melalui tindakan pengembangan dan pelaksanaan kebijakan yang efektif untuk konservasi Echinodermata dan dilakukan pengetahuan mengenai keberadaan hewan laut ini.

Ciri-ciri Echinodermata

Echinodermata adalah filum hewan yang terdiri dari sekitar 7.000 spesies yang hidup di lautan. Hewan di filum ini memiliki banyak ciri khas yang membedakannya dari kelompok hewan lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Echinodermata.

1. Simetri radial

Ciri paling mencolok dari hewan Echinodermata adalah simetri radial pada tubuhnya. Hal ini berarti bahwa tubuh hewan ini memiliki sumbu sentral atau pusat yang sama dan berfungsi sebagai garis pembagi yang membagi tubuh menjadi bagian-bagian yang sama besar. Simetri radial ini membuat hewan Echinodermata menjadi sangat stabil dan memungkinkannya bergerak dengan mudah di dasar laut.

2. Sistem pembuluh air

Salah satu karakteristik unik Echinodermata adalah sistem pembuluh air yang terdapat di tubuhnya. Sistem ini berfungsi untuk berbagai hal, seperti bernapas, makan, gerak, dan reproduksi. Sistem ini terdiri dari saluran-saluran yang dipenuhi oleh air dan terhubung satu sama lain. Sistem pembuluh air pada Echinodermata terdiri atas dua jenis, yaitu:

  • Sistem Ambulakral
  • Sistem ambulakral merupakan pembuluh air berpori-pori yang terdapat di bawah kulit. Fungsinya untuk membantu gerakan tubuh Echinodermata dan merupakan bagian penting dari sistem pergerakan dan pengambilan makanan. Pembuluh air ini terhubung dengan kaki tabung dan membantu hewan ini dalam bergerak, mencari makanan, serta menyebar benih.

  • Sistem Madreporite
  • Sistem Madreporite merupakan saluran air yang mengalirkan air dari lingkungan sekitar ke dalam sistem ambulakral. Fungsi sistim ini adalah mempertahankan keseimbangan air dan mengontrol masuknya partikel makanan ke dalam tubuh Echinodermata.

3. Duri

Selain memiliki kulit yang keras, hewan Echinodermata juga dilengkapi dengan duri-duri yang berfungsi sebagai alat pertahanan. Duri-duri ini bisa berukuran besar atau kecil tergantung spesiesnya. Duri pada Echinodermata bisa terletak di seluruh tubuhnya atau hanya terletak di bagian tertentu saja, seperti di atas punggungnya. Selain berfungsi sebagai alat pertahanan, duri juga berfungsi untuk membantu hewan ini dalam bergerak pada lingkungan yang berbatu atau licin.

4. Mulut dan anus

Hewan Echinodermata umumnya memiliki mulut dan anus yang terpisah. Mulut biasanya terletak di bawah tubuh, sementara anus terdapat di bagian atas. Namun, ada beberapa spesies yang memiliki mulut dan anus yang terletak di dekat tubuhnya.

5. Regenerasi

Echinodermata juga memiliki kemampuan unik untuk meregenerasi tubuh mereka yang rusak atau hilang. Beberapa spesies bahkan mampu meregenerasi bagian tubuh yang hilang dengan cepat, seperti kaki atau bahkan organ vital seperti jantung. Kemampuan regenerasi yang dimiliki oleh Echinodermata sangat langka dan jarang terjadi pada hewan lain.

Itulah beberapa ciri-ciri unik dari hewan Echinodermata yang membedakan mereka dari kelompok hewan lainnya. Meskipun begitu, rata-rata spesies Echinodermata hidup di laut dalam dan sulit ditemukan secara langsung oleh manusia. Namun, keunikan dan keunikan spesies hewan ini ternyata sangat menarik dan amat menakjubkan.

Kelompok Echinodermata dan Jenisnya

Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut dengan kulit yang keras dan memiliki banyak spesies dengan berbagai bentuk dan ukuran yang tersebar di seluruh dunia. Echinodermata terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki karakteristik yang berbeda dari bentuk tubuh hingga alat-alat yang dimiliki. Berikut adalah kelompok-kelompok dan jenis-jenis dalam phylum Echinodermata:

1. Bintang Laut (Asteroidea)

Bintang laut adalah kelompok echinodermata yang paling sering dikenal dan dapat dengan mudah ditemukan di laut. Bentuk tubuhnya berbentuk bintang dan memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut mampu bergerak dengan mengembangkan dan mengepulkan lengan-lengannya. Makanan utama bintang laut adalah karnivora. Beberapa spesies bintang laut disimpan dalam akuarium dan menjadi objek wisatawan.

2. Teripang (Holothuroidea)

Teripang atau sea cucumber adalah kelompok echinodermata yang memiliki bentuk seperti timun. Teripang dapat ditemukan di dasar laut dan memakan sisa-sisa makhluk laut lainnya. Teripang memiliki banyak manfaat bagi manusia sebagai bahan baku kosmetik, obat-obatan tradisional, dan bahan makanan untuk masyarakat Asia.

3. Bulu Babi (Echinoidea)

Bulu babi adalah kelompok echinodermata yang memiliki bentuk bulat atau oval dan dilengkapi dengan duri-duri tajam yang berfungsi sebagai alat pertahanan dari predator. Sebagian besar spesies bulu babi hidup di dasar laut dan makanan utamanya adalah alga. Beberapa spesies bulu babi memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bahan baku pupuk organik.

Penjelasan Tambahan Mengenai Kelompok Bulu Babi:

Bulu babi mengeluarkan acid untuk melarutkan sumber makanannya, yang biasanya adalah batuan karang atau bahan organik lainnya. Selain memiliki bentuk yang tidak umum, bulu babi juga dapat mengubah warna dan tampilan dari kulitnya. Ini tentunya menjadi taktik pertahanannya, untuk membingungkan predator. Dengan anggota badan yang menonjol dan tajam, bulu babi bisa melindungi dirinya dari segala bentuk ancaman. Beberapa spesies bulu babi bahkan dapat berjalan dan melompat hingga beberapa centimeter dari permukaan laut.

4. Mawar Laut (Crinoidea)

Mawar laut adalah kelompok echinodermata yang memiliki banyak lengan halus yang bergantung pada tangkai dan bertindak seperti jaring untuk menangkap plankton. Kelompok mawar laut merupakan kelompok bergengsi, sebab mereka muncul dalam banyak lukisan dan hiasan interior.

5. Gurita (Ophiuroidea)

Gurita atau brittle star adalah kelompok echinodermata yang memiliki bentuk serupa dengan bintang laut, tetapi memiliki lengan-lengan yang lebih tipis dan lentur. Gurita memberikan sumbangan yang besar dalam rantai makanan laut dengan memakan zooplankton dan detritus di habitat laut dangkal hingga laut dalam.

Dari kelima kelompok echinodermata tersebut, masing-masing memiliki jenis-jenis yang berbeda. Meskipun berbeda secara morfologi dan perilaku, hewan-hewan di dalam filum echinodermata mempunyai kesamaan dalam sistem reproduksi, sistem saraf dan sistem pencernaan. Kedahsyatan alam laut yang merupakan tempat hidupnya echinodermata memberikan dampak langsung terhadap kesehatan lingkungan, ekonomi dan masyarakat. Menjaga kelestarian laut, salah satunya adalah menjaga kelestarian kelompok Echinodermata.

Habitat dan persebaran Echinodermata

Echinodermata dikenal sebagai hewan laut yang hidup di lingkungan yang ekstrem, bahkan mereka mampu bertahan di kedalaman laut yang sangat dalam dan bebas dari cahaya matahari. Hewan ini sangat beragam dalam hal penampilan, ukuran, dan berbagai spesiesnya hidup di seluruh penjuru dunia. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang habitat dan persebaran Echinodermata.

Habitat Echinodermata

Echinodermata hidup di lingkungan laut, termasuk juga laut dalam, laut dangkal, dan terumbu karang. Beberapa spesies Echinodermata dapat ditemukan di air tawar seperti di Danau Baikal di Rusia. Mikroorganisme dan plankton termasuk makanan pokok bagi sebagian besar spesies Echinodermata, namun beberapa spesies memakan detritus, crustacea, moluska, bahkan plankton kecil.

Salah satu hal menarik dari Echinodermata adalah kemampuan mereka untuk bertahan pada kondisi lingkungan yang ekstrem. Beberapa spesies hidup di lingkungan yang kaya mineral dan banyak tekanan seperti di sekitar sistem hidrotermal laut, sedangkan spesies lainnya mampu bertahan hidup di lingkungan yang kaya garam atau lingkungan laut dengan oksigen yang rendah.

Echinodermata mempunyai sistem ekskresi, respirasi, pencernaan, dan sistem pembuluh air mereka sendiri yang disebut ‘sistem ambulakral’. Sistem ini memungkinkan mereka untuk berenang, bergerak, dan menangkap makanan. Dalam sistem ambulakral ini, hidung kaki bertanggung jawab atas pergerakan dan pengambilan makanan. Lampu hidup mereka juga menangkap makanan dan membantu dalam pergerakan.

Persebaran Echinodermata

Echinodermata tersebar di seluruh penjuru dunia dan terdapat lebih dari 6000 spesies yang telah diidentifikasi hingga saat ini. Mereka ditemukan di sepanjang pesisir di laut dangkal hingga laut dalam dan terumbu karang di berbagai wilayah seperti Kutub Utara, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia. Beberapa spesies Echinodermata hanya dapat ditemukan di habitat yang sangat khusus seperti di sekitar lingkungan laut yang ekstrem atau air tawar.

Beberapa spesies yang tergolong dalam kelompok Echinodermata yang sering ditemui meliputi bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut. Keragaman spesies di wilayah perairan Indonesia relatif tinggi, dan beberapa jenis yang menjadi target perikanan diantaranya teripang atau gama-gama, bintang laut, dan bulu babi.

Persebaran Echinodermata dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu air, salinitas, keberadaan makanan, kondisi perairan, dan iklim. Perubahan iklim khususnya perubahan suhu air laut dapat mempengaruhi habitat dan perilaku Echinodermata. Oleh karena itu, pemantauan dan pengelolaan ekosistem perairan sangat penting untuk mempertahankan populasi Echinodermata.

Demikianlah penjelasan mengenai habitat dan persebaran Echinodermata. Meskipun hidup di lingkungan yang ekstrem, mereka ternyata sangat beragam dan memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Penting untuk kita menjaga ekosistem laut agar mereka tetap dapat hidup dengan baik.

Peran Echinodermata dalam Ekosistem Laut

Echinodermata atau yang kita kenal dengan hewan berduri adalah suatu kelompok hewan laut yang memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Kelompok Echinodermata terdiri dari beberapa kelas, seperti bintang laut, landak laut, sea urchin, dan lain-lain. Setiap spesies echinodermata memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut.

1. Sebagai Pengendali Populasi Moluska

Echinodermata memiliki kemampuan untuk memakan moluska, seperti kerang, tiram, dan sebagainya. Karena kemampuan ini, mereka dapat menjadi pengendali populasi moluska yang terdapat pada ekosistem laut. Hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan populasi moluska yang dapat tumbuh berkembang secara tak terkendali.

2. Sebagai Pengubah Nutrisi

Spesies echinodermata tertentu, seperti sea cucumber dan bintang laut, memiliki kemampuan untuk mengolah nutrisi dari sedimen dasar laut. Mereka dapat memakan organisme yang terdapat pada sedimen dan mencerna nutrisinya. Selain itu, mereka juga dapat menghasilkan kotoran yang berguna sebagai pupuk bagi tumbuhan yang hidup di dasar laut.

3. Sebagai Makanan bagi Predator Alamiah

Echinodermata juga menjadi sumber pangan bagi predator alamiah di laut, seperti ikan dan burung laut. Beberapa spesies echinodermata memiliki toksin atau racun yang berguna sebagai pertahanan dari predator mereka.

4. Sebagai Indikator Kualitas Ekosistem Laut

Kehidupan echinodermata sangat tergantung pada kualitas ekosistem laut yang mereka huni. Oleh karena itu, keberadaan atau ketiadaan jenis echinodermata tertentu dapat menjadi indikator kualitas ekosistem laut. Jika populasi echinodermata menurun, maka hal ini dapat menjadi tanda adanya masalah pada ekosistem laut tersebut, seperti polusi atau perubahan suhu air laut.

5. Sebagai Penghasil Bahan Farmasi

Beberapa jenis echinodermata menghasilkan senyawa-senyawa yang berguna sebagai bahan farmasi, seperti senyawa yang digunakan untuk mengobati kanker atau penyakit autoimun. Salah satu contohnya adalah senyawa yang dihasilkan oleh sea cucumber yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Dari beberapa peran echinodermata di atas, kita dapat melihat bahwa keberadaan hewan berduri ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu, echinodermata juga memiliki potensi sebagai sumber pangan atau bahan farmasi. Oleh karena itu, kita harus menjaga keberlangsungan kehidupan echinodermata di laut agar ekosistem laut tetap seimbang dan berkelanjutan.

Sekian informasi mengenai pengertian echinodermata, karakteristik, habitat, dan jenisnya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai dunia biologi, terutama mengenai jenis hewan laut yang unik ini. Dari artikel ini, kita dapat mengetahui bahwa echinodermata memiliki bentuk tubuh yang khas dengan banyak spikula, terdapat di berbagai habitat laut, dan memiliki beragam jenis yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Saya berharap artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan silakan untuk membagikan informasi ini kepada orang lain yang membutuhkan.