Pengertian Anggaran Menurut Para Ahli

Selamat datang di artikel tentang pengertian anggaran menurut para ahli! Yang dimaksud dengan anggaran adalah suatu rencana yang dibuat dengan tujuan untuk menghitung dan menetapkan dana yang akan digunakan dalam suatu periode tertentu. Sederhananya, anggaran digunakan untuk merencanakan pengeluaran dalam suatu organisasi atau perusahaan pada masa yang akan datang. Para ahli telah memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai anggaran, oleh karena itu artikel ini akan mengulas definisi-definisi tersebut. Simak terus ya!

Definisi Anggaran Menurut Para Ahli

Anggaran adalah suatu perencanaan yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur pengeluaran serta pemasukan dalam suatu organisasi atau lembaga dalam periode waktu tertentu. Dalam bahasa asing, anggaran disebut dengan budget yang berasal dari bahasa Latin “bulga” yang artinya kantong atau dompet. Menurut para ahli, anggaran memiliki beberapa definisi sebagai berikut.

1. Definisi Anggaran Menurut Drs. H. Sugiyono, M.Si

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Akuntansi”, Sugiyono menjelaskan bahwa anggaran adalah suatu hasil yang diinginkan di masa mendatang. Anggaran juga bisa disebut sebagai suatu rencana yang dibuat oleh pihak manajemen untuk mengontrol kegiatan organisasi agar tetap berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

Anggaran juga diperlukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat dengan mengalokasikan dana ke aktivitas yang dianggap lebih penting. Sehingga, manajemen dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

2. Definisi Anggaran Menurut Prof. Dr. H. M. Firdaus Syafruddin, MA

Firdaus Syafruddin mendefinisikan anggaran sebagai suatu perencanaan keuangan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Keuangan Daerah”, anggaran ditekankan pada konsep perencanaan dan penganggaran yang berkaitan dengan keuangan daerah.

Menurutnya, anggaran daerah dibuat berdasarkan tujuan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta keamanan dan ketertiban. Anggaran daerah juga harus disusun berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran.

3. Definisi Anggaran Menurut A.W. Harsono

A.W. Harsono dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan”, mengungkapkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun dan dibuat untuk membatasi atau mengatur penggunaan dana yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan. Rencana ini dirancang dengan mengikuti pola-pola tertentu dan mendasarkan pada data dan informasi yang tersedia.

Rencana penggunaan anggaran dibuat berdasarkan prioritas dan kebutuhan organisasi, sehingga pengeluaran akan diatur secara terstruktur dan terukur. Tujuan utama pembuatan anggaran adalah untuk menghindari terjadinya penggunaan anggaran secara tidak rasional serta meminimalkan risiko kerugian keuangan.

4. Definisi Anggaran Menurut Prof. Dr. H. Mahmudi

Mahmudi dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Sektor Publik”, secara singkat mendefinisikan anggaran sebagai suatu alat yang berfungsi untuk mengalokasikan dan mengendalikan pengeluaran organisasi serta mengukur kinerja organisasi. Anggaran juga memiliki peran sebagai alat untuk menyusun rencana kegiatan dan mengambil keputusan dalam suatu organisasi.

Dalam penganggaran sektor publik, anggaran dipandang sebagai alat untuk mengatur kehidupan masyarakat. Anggaran negara disusun berdasarkan alokasi yang diarahkan pada pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan begitu, pengelolaan anggaran negara harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Itulah beberapa definisi anggaran menurut para ahli. Dari definisi-definisi tersebut terlihat bahwa pengelolaan anggaran sebenarnya tak hanya perlu dilakukan oleh perusahaan, tetapi juga oleh organisasi, pemerintah, serta masyarakat. Peran anggaran sangatlah penting dalam mengatur dan mengendalikan penggunaan dana yang ada secara teratur, terukur, dan terstruktur. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kita dalam memanfaatkan dana yang ada dengan bijak.

Tujuan dan Fungsi Anggaran dalam Manajemen Keuangan

Anggaran adalah suatu rencana yang dibuat oleh pihak perusahaan atau organisasi untuk mengukur kinerja keuangan dengan memperkirakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Anggaran juga merupakan alat pengendalian dan perencanaan keuangan yang sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan.

Anggaran memiliki dua tujuan utama dalam manajemen keuangan, yaitu sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Tujuan pertama dari anggaran adalah sebagai alat perencanaan. Dalam hal ini, anggaran dapat memungkinkan pihak perusahaan untuk merencanakan dan menetapkan tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu yang ditetapkan.

Anggaran juga dapat membantu pihak perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan tepat dan efisien. Oleh karena itu, anggaran dianggap sebagai alat yang sangat penting dalam perencanaan bisnis karena mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.

Tujuan kedua dari anggaran adalah sebagai alat pengendalian. Dalam hal ini, anggaran dapat membantu pihak perusahaan dalam mengendalikan pengeluaran dan menjaga keseimbangan antara barang yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan. Anggaran dapat membantu pihak perusahaan dalam mengawasi penggunaan dana dan memastikan bahwa sumber daya yang tersedia digunakan secara efektif dan efisien.

Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan, pihak perusahaan dapat berusaha meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya dan mencari cara-cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Secara keseluruhan, anggaran memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Pertama, anggaran digunakan sebagai alat perencanaan strategis yang membantu pihak perusahaan dalam merencanakan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai. Kedua, anggaran mengalokasikan sumber daya dengan efisien dan efektif. Ketiga, anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan pihak perusahaan mengendalikan pengeluaran dan memastikan keseimbangan antara barang yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan. Keempat, anggaran digunakan sebagai alat evaluasi kinerja keuangan perusahaan agar dapat meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya dan membantu perusahaan mencari cara mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Jenis-Jenis Anggaran yang Sering Digunakan dalam Organisasi

Anggaran merupakan rencana keuangan yang dibuat oleh suatu organisasi untuk memperkirakan pengeluaran dan pemasukan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran tidak hanya dibuat oleh perusahaan besar, tetapi juga dibuat oleh perusahaan kecil hingga rumah tangga. Dalam artikel ini, maka akan dijelaskan mengenai jenis-jenis anggaran yang sering digunakan dalam organisasi.

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional biasanya dipergunakan oleh organisasi untuk merencanakan kegiatan operasional atau rutinya dalam jangka waktu tertentu. Anggaran ini digunakan untuk menghitung kebutuhan biaya untuk mengelola operasional, seperti gaji karyawan, bahan baku, sewa tempat, listrik, dan lain-lain. Anggaran operasional dibuat berdasarkan estimasi pengeluaran yang telah terjadi dalam tahun sebelumnya atau diperkirakan akan terjadi pada tahun berikutnya.

2. Anggaran Investasi

Anggaran investasi merupakan anggaran yang dipergunakan untuk membuat rencana investasi dalam jangka waktu tertentu. Anggaran ini digunakan untuk menghitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan investasi, dan diharapkan akan memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Anggaran investasi biasanya meliputi pembangunan gedung, pembelian alat produksi, perluasan usaha dan lain sebagainya.

3. Anggaran Proyek

Anggaran proyek merupakan anggaran yang dipergunakan dalam pelaksanaan suatu proyek tertentu. Anggaran ini dibuat berdasarkan persiapan yang matang mengenai proyek yang akan dijalankan. Anggaran proyek meliputi estimasi biaya, waktu pelaksanaan, sumber daya manusia, sumber daya alat dan bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek tersebut. Dalam penyusunan anggaran proyek, maka biasanya dilakukan analisis terhadap risiko dan kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi agar dapat membuat anggaran yang lebih realistis serta bisa mengantisipasi kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi.

4. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan merupakan anggaran yang dibuat atas dasar estimasi pendapatan yang akan diterima oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat digunakan sebagai alat prediksi dalam menentukan laba yang akan diperoleh oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan yang diperkirakan dapat diperoleh dari hasil penjualan produk/jasa, nya dengan menyesuaikan dengan perubahan pasar yang terjadi.

5. Anggaran Kas/Keluar

Anggaran kas/keluar adalah anggaran yang digunakan untuk merencanakan posisi keuangan organisasi dalam jangka waktu tertentu. Anggaran kas keluar melibatkan estimasi pemasukan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat diperkirakan kelebihan kas atau kekurangan kas yang mungkin terjadi. Dalam penyusunan anggaran ini maka, data tersebut biasanya diperoleh dari bukti transaksi keuangan yang telah terjadi.

6. Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel merupakan jenis anggaran yang dibuat dengan mempertimbangkan segala kemungkinan perubahan yang terjadi. Anggaran ini dibuat dengan cara fleksibel sehingga sangat cocok diterapkan pada organisasi yang memiliki fluktuasi pendapatan dan biaya yang sangat besar, seperti organisasi yang bergerak di bidang properti dan saham.

7. Anggaran Siklus atau Musiman

Anggaran Siklus atau Musiman merupakan anggaran yang dibuat untuk memperkirakan pengeluaran dan pendapatan yang diprediksi akan terjadi dalam setiap siklus atau musim. Akibat perubahan musim, banyak organisasi yang membutuhkan penyesuaian anggaran yang tepat untuk mengantisipasi perubahan biaya yang diperlukan dalam menunjang kegiatan operasional.

Penutup

Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi memerlukan suatu anggaran yang membantu mengelola keuangan organisasinya dengan baik. Dalam pembuatan anggaran, sangat penting untuk melakukan analisis dan observasi secara seksama untuk menjadikan usaha sukses dalam memperkirakan pendapatan dan pengeluaran serta realistis dalam menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi. Dengan menguasai dan memahami jenis-jenis anggaran di atas, dapat membantu menjadi panduan dalam pengelolaan keuangan organisasi sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Proses Pembuatan Anggaran yang Efektif dan Efisien

Anggaran adalah suatu kumpulan rencana dan proyeksi keuangan untuk periode tertentu yang dibuat oleh organisasi atau individu. Proses pembuatan anggaran yang efektif dan efisien sangat penting bagi keberhasilan organisasi karena anggaran merupakan dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan keuangan.

Berikut adalah empat tahapan dalam proses pembuatan anggaran yang efektif dan efisien:

1. Perumusan Kebijakan dan Tujuan Organisasi

Tahapan pertama dalam membuat anggaran adalah merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi. Dalam tahap ini, manajemen organisasi harus menentukan prioritas dan sasaran bisnis yang ingin dicapai. Sasaran bisnis harus mencakup penerimaan (pendapatan), biaya, dan laba.

Manajemen juga harus menentukan target kinerja yang realistis, seperti tingkat pertumbuhan penjualan atau peningkatan pangsa pasar. Semua parameter keuangan harus dirumuskan dengan jelas dan realistis.

2. Pengumpulan dan Analisis Data

Tahapan kedua dalam membuat anggaran adalah pengumpulan dan analisis data. Data yang dikumpulkan harus bersumber dari seluruh departemen, termasuk pemasaran, keuangan, operasi, dan sumber daya manusia.

Setelah data terkumpul, manajemen harus menganalisis informasi yang ada untuk menentukan tren dan pola perilaku bisnis. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat perkiraan yang lebih baik tentang masa depan organisasi.

3. Penetapan Anggaran

Tahapan ketiga dalam membuat anggaran adalah penetapan anggaran. Pada tahap ini, manajemen harus menggunakan data dan analisis sebelumnya untuk menentukan jumlah uang yang akan dialokasikan untuk setiap departemen atau proyek. Lingkup dan visibilitas anggaran harus mencakup seluruh organisasi, termasuk departemen dan proyek.

Selain itu, penetapan anggaran harus memperhatikan risiko bisnis dan kemampuan organisasi untuk menangani risiko tersebut. Oleh karena itu, manajemen harus menetapkan anggaran cadangan untuk mengatasi risiko yang muncul selama periode anggaran.

4. Monitoring dan Evaluasi

Tahapan terakhir dalam membuat anggaran adalah monitoring dan evaluasi. Penting bagi manajemen untuk memantau realisasi anggaran dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran secara berkala.

Manajemen harus membandingkan realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan dan berusaha mengurangi varian yang muncul. Selain itu, manajemen harus memperhatikan kemajuan proyek dan melakukan tindakan perbaikan jika diperlukan untuk memastikan bahwa proyek tetap pada jalurnya.

Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, manajemen juga harus memperhatikan faktor eksternal seperti perubahan kondisi pasar atau perubahan regulasi yang dapat memengaruhi pelaksanaan anggaran.

Penting bagi organisasi untuk melakukan proses pembuatan anggaran yang efektif dan efisien agar dapat mencapai sasaran bisnis dan secara keseluruhan mengelola keuangan dengan baik.

Tantangan dan Strategi dalam Pelaksanaan Anggaran di Organisasi

Anggaran adalah rencana keuangan yang memetakan sumber daya dan penggunaannya untuk jangka waktu tertentu. Namun, pelaksanaan anggaran dapat dihadapkan dengan beberapa tantangan. Sebagai solusi, organisasi perlu menerapkan beberapa strategi dalam pelaksanaannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut.

Tantangan dalam Pelaksanaan Anggaran

Sekarang ini, organisasi dihadapkan dengan tiga tantangan utama dalam pelaksanaan anggaran, yakni:

  1. Perubahan perekonomian global – Perubahan dalam perekonomian global seperti perubahan nilai tukar mata uang, harga komoditas yang fluktuatif, dan krisis ekonomi dapat mempengaruhi pelaksanaan anggaran dalam organisasi.
  2. Teknologi – Teknologi yang cepat berubah dapat menjadi tantangan dalam pelaksanaan anggaran. Terlebih lagi, teknologi berdampak pada gaya hidup dan perilaku konsumen yang membuat organisasi perlu mengubah strategi anggaran yang lebih adaptif terhadap perubahan tersebut.
  3. Perubahan kebijakan pemerintah – Setiap kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan anggaran di organisasi. Contohnya, kebijakan bea masuk baru dapat meningkatkan biaya produksi dan biaya logistik dari bahan baku masuk.

Strategi dalam Pelaksanaan Anggaran

Berikut adalah lima strategi yang dapat membantu organisasi dalam menghadapi tantangan pelaksanaan anggaran:

  1. Perencanaan Anggaran yang Realistis – Manajer anggaran di organisasi perlu merencanakan anggarannya secara realistis dengan menghitung semua biaya dan sumber daya yang diperlukan. Perencanaan anggaran yang realistis merupakan kunci sukses dalam pelaksanaan anggaran di organisasi.
  2. Pemantauan dan Evaluasi Anggaran – Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran sangat penting agar organisasi bisa mengidentifikasi kesalahan dan mengambil langkah untuk mengatasinya secepat mungkin.
  3. Komunikasi Yang Baik – Komunikasi yang baik antara tim anggaran dan manajer level atas dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat dan mengurangi potensi kesalahan dalam pelaksanaan anggaran. Tim anggaran harus terlibat secara langsung dan teratur dalam proses pengambilan keputusan keuangan.
  4. Manajemen Risiko – Manajemen risiko perlu diterapkan dalam pengelolaan anggaran dengan cara memetakan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengatasinya.
  5. Ikut Mengikuti Perkembangan Teknologi – Perkembangan teknologi toko online dan aplikasi pembayaran seharusnya diikuti oleh organisasi dengan menerapkan teknologi-teknologi tersebut dalam pengelolaan anggaran. Teknologi dapat membantu organisasi dalam menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.

Kesimpulan

Tantangan dalam pelaksanaan anggaran tidak dapat dihindari oleh organisasi, namun dengan menerapkan strategi yang tepat, organisasi dapat mengurangi dampak negatif dari tantangan tersebut. Perencanaan anggaran yang realistis, pemantauan dan evaluasi anggaran yang baik, komunikasi yang baik, manajemen risiko, dan ikut mengikuti perkembangan teknologi menjadi strategi utama yang dapat membantu pelaksanaan anggaran di organisasi menjadi efektif.

Itulah pengertian anggaran menurut para ahli yang bisa kita ketahui. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan sebuah rencana keuangan yang disusun untuk mengatur pengeluaran serta penerimaan dana sesuai dengan kebutuhan dan tujuan tertentu. Dalam praktiknya, pengelolaan anggaran harus dilakukan secara hati-hati dan bijaksana agar keuangan tidak berantakan dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda semua yang ingin memahami lebih dalam tentang pengertian anggaran. Terima kasih telah membaca!